Share

Wartawan

Part 86

"Iya, sekarang kita tempat Satria, Ma," sahutku. Aku melajukan kembali mobilku. Kebingungan menguasai alam pikiranku. Aku tidak tahu arah, tempat mana yang harus aku datangi. Lokasi puncak itu sangat luas, aneh rasanya, harus ngecek ke setiap rumah sakit di sana.

Aku beristighfar untuk menenangkan diri. Masalah yang bertubi kuhadapi membuat fisik dan mental tidak stabil. Mulut boleh berucap aku sanggup, tetapi, hatiku rapuh.

Kling! Kling!

Notifikasi pesan whatsapp berbunyi, kuraih dengan sebelah tangan. Ku gesek layar ponsel mewahku untuk melihat pesan masuk.

[Bu, benar nggak, ni?] tanya Dara sektretaris Satria di kantor yang di sertai link tentang kejadian yang di alami Satria.

[Bu, dimana?] tanyanya lagi.

Aku terdiam sejenak, berusaha mencerna berita yang dikirimkan oleh Dara. Hatiku kembali hancur, setelah, membaca deretan kalimat yang disusun rapi oleh si pembuat berita. Air mataku meleleh dengan sendirinya.

"Sehina itukah kamu sekarang, Sat?" tanyaku seorang diri.

Ponsel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status