Share

Menikah

Part 119

Acara pernikahanku kali ini akan dilaksanakan secara diam-diam agar berita ini tidak sampai ke telinga Marsya. Itulah yang di katakan oleh Revan. Aku tidak mempermasalahkan itu semua, karena ada atau tidaknya pernikahan kami tidak berpengaruh besar untukku.

"Maafkan kesalahan Tania, Bu," lirihku pelan.

Ibu hanya bergumam pelan, memberiku kehangatan yang tidak pernah tergantikan. Pelukannya menjadi obat untukku. Sepanjang malam tidur dalam belaian Ibu, sebelum Revan mengantinya.

Paginya, Ibu membangunkanku pagi ini lebih cepat dari pada biasanya. Selesai melaksakan kewajibanku pada Allah. Aku duduk termenung di kursi panjang di balkon kamarku, angin pagi menerpa wajah. Netraku belum mampu melihat dedaunan yang dimainkan angin, karena gelap masih setia menemani.

Beberapa jam lagi akan kembali menjadi seorang istri. Harusnya aku bahagia, masih ada lelaki yang menerimaku di tengah berbagai prahara yang memporak-porandakan hati.

Mulut bisa berbohong, tapi tidak dengan hati. Rasa t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status