Share

Marsya di Temukan

part 126

Aku menjerit saat handuk putih terlepas dari tubuh Revan. Refleks, aku menutup mata dengan kedua telapak tanganku. Terdengar tawa Revan yang mengema di dalam kamar. Tangannya memyentuh pundakku. Aku bisa merasakan hangat tubuhnya menyentuh kulitku.

"Buka matanya, macam tidak pernah aja," celoteh Revan.

"Jangan bercanda, pakai handukmu, Van!" protesku dengan mengeliat melepaskan tangannya dari pundakku.

"Nggak mau, ganti panggilannya dulu, baru aku menjauh," ujarnya sembari memelukku dari belakang.

"Iya, sayang, pake handuknya, ya," ucapku dengan suara yang mendayu-dayu.

"Buka matanya dulu!" Revan menarik tanganku.

Ternyata Revan mengunakan celana ketat sepaha. Dahiku berkerut melihat tingkahnya yang tidak berhenti tertawa melihat ekspresiku.

Dia kembali merebahkan kepalanya di atas pahaku. Banyak cerita yang bergulir darinya. Ungkapan cinta yang berulang kali di ungkapkannya untukku membuatku merasa tersanjung di udara.

Menghabiskan malam dengan bercerita, dia tidak berhenti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status