Share

Rencana Masa Depan

part 131

"Aku malu, Van. Bertemu banyak orang dalam kondisiku yang sekarang ini, aku belum siap," jujurku pada Revan.

"Aku hanya ingin mengenalkanmu pada dunia. Bahwa kamu sekarang sudah jadi milikku," ujar Revan seraya mengenggam tangaku.

Duduk di pelaminan kedua kalinya, dalam kondisi hati yang masih berantakan. Rasanya aku tidak sanggup melakukan itu semua. Namun, haruskah aku mengecewakan Revan? Lelaki yang senantiasa ada dalam dukaku.

Apakah adil untuknya, jika aku menolak keinginan kecilnya untuk bersanding denganku. Kutepiskan rasa gelisah dan resah. Mencoba memantapkan hati demi dia yang yang selalu hadir dalam duka dan laraku.

"Kalau kamu menolak ... ya sudah nggak apa-apa," lirih Revan seraya membalikkan badannya dariku.

"Siapa yang menolak? Aku mau kok," jawabku seraya bergelayut manja di bahunya.

Revan berbalik mengusap pucuk kepalaku, ciuman hangat dia labuhkan di keningku. Ucapan terima kasih dia bisikkan di telingaku.

"Kamu mau acaranya seperti apa?" tanya Revan bersema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status