Share

Penyatuan Cinta

part 132

"Ah ... jadi hilang moodnya," ucapku pelan.

"Yakin hilang? Jadi udahan, ni?" tanya Revan seraya beranjak bangun dari sampingku.

Aku diam, membuang muka dari Revan. Terlihat tawanya yang dikulum, dia sengaja mengerjaiku. Aku tidak boleh goyah, malu 'kan? Kalau wanita minta duluan.

Walau pada dasarnya, pahalanya sangat banyak. Namun ini kali pertama, malu rasanya menghadapi lelakiku.

"Sudah jangan gengsian, kalau mau bilang mau," goda Revan dengan kekehan menyebalkan.

Aku menghela nafas panjang, lelaki tampanku sedang mencoba mengodaku. Menyebalkan, mengapa bercandanya di saat-saat seperti ini. Hasrat sudah memuncak di kepala membuat tubuhku terasa panas.

"Bercanda terus sampai pagi!" protesku dengan cebikan kesal.

"Iiih ... gitu terus mukanya, gemesin," ujar Revan seraya mendekapku erat.

"Kamu sakit, Tan?" tanya Revan tiba-tiba. Itu pastinya karena suhu tubuhku meningkat dari pada biasanya.

Aku tersenyum malu-malu, alis Revan naik sebelah melihat tingkahku. Menatap Revan lekat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status