Share

Arisya Demam

Part 129

"Resiko nikah sama janda, jangan mau sama Emaknya saja, tapi anaknya di anggurin," ujarku seraya keluar dari kamar.

"Iya ... iya ... Aku sayang sama Arisya, bahkan sama Rangga dan Adiba." Ucapan Revan membangkitkan lukaku akan kepergian dua permata hatiku karena kekejaman Marsya.

Aku tergugu diam tanpa suara, bayangan menyedihkan berputar lagi dalam ingatan, tubuh Rangga dan Adiba yang bersimbah darah membuat air mataku menetes tanpa perintah.

"Tania!" Revan berjalan mendekati. Dia menepuk pundakku pelan. Anganku tidak mau pergi, bayangan Rangga dan Adiba terus menari-nari dalam ingatan.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Revan seraya menyeka air mataku.

"Diba ... Rangga," lirihku pilu.

Revan menarikku dalam pelukannya, menciumi keningku berkali-kali. Dia mengucapkan permintaan maaf, Berusaha menenangkanku dengan mengatakan bahwa Rangga dan Adiba sudah berada di syurga.

"Sekarang kita fokus sama Arisya, Rangga dan Adiba sudah di syurga sayang," ucapnya seraya membingkai wajahku den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status