Share

Bahagia dalam Duka

Part 118

"Aku ... aku mau menjadi istrimu, tapi, tolong bantu aku mencari anakku," lirihku dengan air mata yang mengalir.

Aku tidak tahu, apakah keputusanku salah atau benar. Setidaknya, aku percaya Revan akan menjagaku dengan segenap jiwanya. Kesetiaan yang dulu dan sekarang untukku adalah salah satu bukti yang perlu aku pertimbangkan.

Revan bangun dari duduknya, raut wajah tampannya terlihat berubah. Ada bahagia di binar di bola mata indahnya, Kuarahkan pandangan sekilas dan kembali ke alam khayalku.

"Kamu tenang saja, semuanya akan aku urus, Aku akan mengabari kedua orang tuaku. Aku akan segera kembali," ujar Revan dengan girang.

Orang tua, bukannya orang tua Revan sudah meninggal sejak lama. Ah, sudahlah, beban pikiranku sudah terlalu banyak. Kutepiskan segala pikiran yang menambah beban hatiku. Aku kembali duduk menatap daun yang digoyangkan angin. Ada rasa nyaman saat melihatnya.

Dua jam sudah aku duduk berdiam diri dengan memeluk lutut. Seperti orang yang sedang depresi, sekali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status