Share

Bab 209

"Saya tiap hari bekerja di kantor, Bu. Jadi mana sempat saya masak?" sanggah Elena dengan dada sesak. Ia belum pernah merasa direndahkan seperti ini.

"Kerja di kantor pun harus tetap pandai memasak." Dewi kembali membalas. Ia memandang penampilan Elena dari atas ke bawah.

Elena hendak menyanggah ucapan Dewi, namun dari arah tangga Arnold datang dengan senyum mengembang. Pria itu sudah rapi dan segar.

"Bapak, Mamak ...!" Arnold mencium tangan kedua orang tuanya, lalu memelukmya bergantian.

"Sehat kau, Nak? Hei, macam mana ini? Kenapa pula pucat muka kau?" Dewi memandang wajah Arnold dengan intens. Tangannya mengusap-usap wajah dan kepala putra sulungnya.

"Hei Elena, memangnya tak kau urus lakimu ini? Lihatlah, pucat kali muka gantengnya ini." Dewi melirik sesaat pada Elena, lalu kembali fokus memperhatikan putranya.

"Nggak, Mak. Aku nggak sakit. Justru Elena yang sedang sakit. Ia baru saja habis dirawat." Arnold mendekati Elena dan merengkuh bahu istrinya itu.

Elena hanya dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (21)
goodnovel comment avatar
Just Rara
hahahhaa lucu juga si arnold nya
goodnovel comment avatar
Isabella
elena itu kenapa sih masih jutek aja
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Ellena dh kmu buka pintu hati mu tuk Arnol dn Arnol itu sangat sayang sama kmu dn juga sayang sama papa mu .dh k.u lepasin itu Pras yg dh punya istri dn anak ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status