"Tunjukan semuanya padaku, jangan buat semua uang yang ku hamburkan padamu sia-sia." Damon Gasendra Pria dominan yang di gadang-gadang manusia setengah dewa. Kaya dan tampan sejak lahir membuatnya menjadi seorang sadistik yang angkuh pun arogan. Penyandang nama Gasendra dan penerus Gasendra Group membuatnya menjadi orang paling berpengaruh nomor satu di Indonesia sejak digantikannya posisi sang Ayah di usianya yang masih tergolong muda. Kelebihan lainnya tentu saja, penampilan. Kabarnya, tidak ada satu pria pun di negara ini yang memiliki ketampanan melebihi dirinya. Mata coklat terangnya, rahang tegasnya, dan tubuhnya yang menjadi fantasi liar banyak wanita. Seluruh wanita rela menjilati sepatunya demi merasakan malam panas atau bahkan hanya terlelap di satu ranjang yang sama dengannya. Namun Damon tetaplah Damon si tanpa hati, tidak ada satupun wanita yang bisa membuatnya meniduri mereka lebih dari satu kali. Tidak ada satu pun pelacur kelas atas yang belum pernah membuka kakinya secara suka rela untuk Damon. Namun bagi Damon, pelacur adalah pelacur, yang harus di bayar atas apa yang mereka sajikan. Damon, dan perasaannya yang mati terhadap perempuan. Wendy Hanya seorang gadis tanpa nama belakang dengan gangguan Intermittent explosive disorder (IED) yang akan membuatnya meledak-ledak saat kesabarannya habis dan amarahnya memuncak. Namun begitu Wendy tetap sosok wanita tangguh yang sudah tidak asing lagi dengan rasa sakit sejak kecil. Bersama sang Kakak, Wendy merasa bisa menaklukkan dunia. Tanpa adanya orang tua dan harta yang melimpah tidak membuat Wendy gentar sedikitpun, baginya kehadiran sang Kakak cukup untuk menjadi bahan bakar penambah semangatnya dalam menjalani hari. Apa yang akan terjadi jika Wendy mengetahui dirinya telah di tukar oleh Kakaknya untuk menjadi wanita dari Damon si pria dominan? Dan apa yang akan Damon lakukan jika perasaan yang sudah terkubur selama 9 tahun lebih kini kembali muncul setelah pertemuan tidak sengajanya dengan Wendy? Akankah balas dendamnya berjalan lancar? Akankah pertemuan dua makhluk tuhan paling rupawan ini berjalan lancar? Akankah Damon yang dominan bisa menamengi Wendy si pengidap IED?
Lihat lebih banyakFEBRUARI, 20 Keseharian Wendy kembali berjalan normal. Tirtan sudah kembali seperti biasa bahkan semakin manis padanya dan selalu berhati-hati dalam menyentuhnya. Meskipun cabang cafe sudah dibuka dan memiliki tempat yang lebih besar, Tirtan dan Wendy tetap memilih untuk mengerjakan semuanya dari tempat pertama. "Rama, tolong bantu Amel membawa belanjaan ke dapur." Wendy yang sedang mengelap kaca menyempatkan diri untuk mennguncir rambutnya menjadi cepol yang tinggi. Hari ini entah kenapa suasananya sangat menyenangkan, Wendy sedang merasa sangat positif dan bersemangat, membuat dua karyawannya ikut-ikutan gembira. "L, is for the way you look at me~" Lantunan indah dari bibir Wendy membuat Amel dan Rama yang sedang membenahkan sekitar ikut mengangguk angguk mengikuti irama dan menggumam. DihandphoneWendy sudah terputar sebuahplaylistYoutube dengan judul "Kumpulan lagu
Jangan angkat ponselmu yang berdering. Jangan beri tahu siapapun, biarkan saja, kenapa kau cemas? Tak apa, aku tahu isi hatimu. Beri tahu aku semua rahasiamu. 10 Tahun Sebelum Kejadian. 10 tahun yang lalu, saat itu Damon adalah mahasiswa baru di perguruan tinggi nomor 1 di Indonesia. Menyandang nama Gasendra membuat puluhan mata langsung tertuju padanya, entah itu pandangan kagum, pandangan iri atau pandangan memuja. Damon sudah biasa dengan semuanya. Yang tidak biasa adalah dua orang yang sedang asik
Maka tersenyumlah, karena tangismu akan segera tiba Tertawalah, karena raungmu akan segera terdengar Sayangku, satu-satunya keahlianku adalah membuat orang bahagia sebelum ku jatuhkan dalam derita "Jangan lihat-lihat!" Lagi, suara protes wanita terdengar di telinga Wendy. Meski malam, taman kota masih ramai dengan muda mudi yang sedang asik berbagi kasih. Beberapa kali Wendy mendengar cibiran wanita yang prianya terus terusan melirik ke arah Wendy. Iya, Wendy tahu. Pasti beberapa orang mengira Wendy ini bahkan seorang pekerja seksual yang sedang man
FEBRUARI, 05 "Aku bisa merasakan bahwa aku dalam bahaya, Aku tidak bisa melarikan diri Satu langkah ceroboh dan aku tak sadarkan diri Aku tidak bisa tenang, sangat darurat. Terlalu berbahaya" Dimana Damon mulai terobsesi dengan Wendy. Sore hari ini terasa hangat, suara suara melengking dari anak anak yang sedang berjalan bergerombolan di trotoar membuat Damon mengerutkan keningnya tak suka. "Tuan." Vino memasuki mobil dan menduduki kursi pengemudi, mengeluarkan satu kopi dingin dengan nama Ethereal di atas gelas kartonnya dan menaruhnya di cup holder mobil di hadapan Damon.
FEBRUARI, 03Kriiing"Selamat datang di Ethereal~"Wendy mengangguk pada karyawan paruh waktu yang baru saja mulai bekerja kemarin, matanya mengitari suasana cafe sebentar.Bagus, tidak terlalu ramai.Entah kenapa Wendy merasa dia akan membuat sebuah kerusuhan besar sebentar lagi. "Di mana Tirtan, Rama?"Rama, sang waiter paruh waktu tersebut dengan sigap mengambil alih belanjaan yang terlihat seperti bahan-bahan dapur dari tangan Wendy dan tersenyum. "Ada di atas, Kak."Iya, Rama lebih muda 5 tahun dari Wendy, seorang mahasiswa semester satu, seorang anak rantau dan butuh uang untuk kehidupan sehari harinya.
FEBRUARI, 03Kau getarkan duniakuMendorongku ke ujung tanduk, membuatku pusing setengah matiKarena kau yang memulai semuanya maka kau yang harus menghentikannya~Suara high heels yang melangkah dengan irama yang selaras terdengar samar di tengah keramaian pusat perbelanjaan kota.Gadis dengan rambutnya yang dikuncir kuda itu berjalan dengan gemulai, membuat dress kuning selutut yang ia kenakan beberapa kali melompat lompat sesuai pergerakan kakinya."Hey, kau sendiri?"Gadis it
2 BULAN SEBELUM KEJADIAN. JANUARI, 22 Tik Tok Tik Tok Denting jam seolah menggema di dalam ruangan gelap ini, satu titik cahaya terpancar dari sebuah lampu kecil (lampu belajar) diatas meja. Suara coretan coretan kertas terdengar menggema kemana mana, suara lembaran kertas yang dibalik dan ketikan pada komputer saja yang menjadi iringan suara denting jam ini. Sedikitnya terlihat dari pantulan bulan yang ada di luar jendela, jam dinding besar tua itu menunjukan angka 2 pada jarum kecilnya. Pria itu tak terusik sedikitpun dengan kesunyian yang ada, atau bahkan dengan gelapnya ruangan. Berkas berkas yang berserakan di meja kerjanya pun tak menghilangkan
JANUARI, 21 "Tuan." Damon berhenti menatap keluar dari jendela besar kamarnya. Entah mengapa kenangan buruk dari masa lalu tiba tiba datang menghampirinya. Membuat moodnya tiba tiba turun dan enggan melakukan apa pun kecuali melamun. Saat ini, Vino berdiri tepat di depan meja kerja Damon, di dalam mansion yang merupakan tempat tinggal utama setiap penerus Gasendra sebelum pensiun dan kembali menyerahkannya pada sang penerus. "Sudah kau dapatkan?" Damon berjalan pelan, sudah tak ada jas yang membalut tubuhnya. Yang ada hanyalah sebuah jubah tidur berwarna hitam yang membuat dada bidangnya terintip setiap dia berjalan. "Sudah, Tuan."
JANUARI, 18,Suara decitan sepatu terdengar di sepanjang lorong, tak ada satu orang pun yang tidak menunduk saat melihat bayangannya mendekat.Damon, dengan setelannya yang sudah kusut berjalan dengan gagah menuruni elevator dari lantai 30. Keningnya bertaut tidak santai, menandakan jam kerjanya yang sudah terlewat batas, meski begitu Damon tetap terlihat memesona.Kaki jenjangnya saat melangkah, otot-ototnya yang masih menonjol meski sudah di lapisi setelan dan tentu saja wajahnya yang membuat segala pria di sekitar terlihat seperti butiran debu halus atau bersin tikus."Jadwal apa saja yang ku punya malam ini?"Damon dengan mata tajamnya menatap satu per satu karyawan yang dia lewati, memastik
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen