Share

Part 153 Selamat Jalan 2

Author's POV

Andrean berbalik. Dulu setiap kali masuk angin, Andrean hanya minum obat kemudian tidur sepanjang hari atau sepanjang malam. Terkadang Mbok Darmi saja tidak dikasih tahu kalau dirinya sakit. Namun orang tua itu peka dengan majikannya. Dibuatkannya teh panas atau wedang jahe. Terkadang juga dibuatkan bubur. Sekarang setelah ada istri, Embun yang menggantikan peran Mbok Darmi. Wanita itu mengurusi dengan baik segala kebutuhannya. Baik lahir maupun batin. Kalandra juga selalu bersih dan wangi. Meski ada Mbok Darmi, Embun tidak menyerahkan segala urusan rumah pada pembantunya. Justru kehadiran Embun meringankan pekerjaan Mbok Darmi.

"Enakan, kan?" tanya Embun sambil membaluri perut suaminya dengan minyak kayu putih dan memijitnya pelan, hingga Andrean merasa lebih rileks.

"Ya, makasih Sayang," jawab Andrean sambil tersenyum menatap istrinya. Napas dan perutnya sudah tidak sesesak tadi.

Embun berdiri dan mengambil kaos di lemari. "Pakai kaos, habis itu Mas tidur. Insyaallah na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (21)
goodnovel comment avatar
Nurmila Karyadi
iyaa kenapa hendrawan yg mati duluaan ?? harusnya s salwa tuh yg disiksa dl lebih lama,jgn cuma stroke. sedih jg hendrawan mati,knp dia g blg ya klo mencintai bu lili yg selalu ditnyain andrean.
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
komen nya lucu dech, iyaa dlu msih hdp gk mikirin lili eh udh mati sok2 mnta sblhan kesel sma ne darmawan mati cpt bgt hahaha
goodnovel comment avatar
Etien Kurniarin
kirain nggak dulu mati sampai dia meresmikan mesjid buat alm Bu lili yg dihadiri jg oleh Bu Salwa Andrean Hendriko , biar Bu Salwa kejang2...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status