"Iya, mom," kata Eline dan melanjutkan perkataannya, "Mom, Eline lapar."
"Ayo kita pergi ke ruang makan untuk makan." kata Naila.
Eline mengikuti Naila ke ruang makan, ayahnya sudah menunggu mereka untuk makan.
Makanan yang di masak Naila makanan khas Prancis di meja ada Coq Au Vin, Foie Gras, Soupe A L'oignon, Creme Brulee, Perry, dan Criton Presse.
Eline memilih Soupe A L'oignon, dan Creme Brulee. Eline makan sup dan matanya berbinar dan bertanya, "Apa ini, Mom?"
"Soupe A L'oignon." jawab Naila.
"Eline suka." Setelah berbicara dan melanjutkan makan Creme Brulee rasanya manis membuat ia ketagihan memakannya.
Setelah makan malam berlalu, Naila bertanya padanya, "Dear, mau tinggal di sini?"
Eline mengangguk. Naila tersenyum melihat jawaban Eline.
Keesokan harinya, Andri membawa keluarganya kembali ke rumahnya.
Ting Dong suara bel berbunyi.
Seorang pelayan tua keluar dan terkejut melihat tuan muda mereka pulang dan menutup pintunya kembali dan terburu-buru pergi menghampiri nyonya.
"Nyo-nyonya tuan muda tuan muda kembali." kata pelayan tua itu.
"Apa? Dia masih bisa kembali setelah sepuluh tahun. Suruh dia masuk." Kata Monic.
Pelayan tua itu membuka pintu kembali dan menyuruh mereka masuk dengan sopan.
Andri dan keluarganya berada di ruang tamu dan ibunya telah menunggunya.
"Romeo, apakah kamu ingat apa yang kamu katakan waktu itu?" tanya Monic.
"Aku masih ingat tetapi aku menikahi menantu yang kamu inginkan jadi aku kembali." jawab Romeo.
"Menantu yang kuinginkan hanya satu putri keluarga Sanchez," kata Monic dengan marah dan melanjutkan perkataannya, "Maksudmu kamu menikahi putri keluarga Sanchez. Itu mustahil karena putrinya telah menghilang sejak kecelakaan pesawat itu."
Romeo menceritakan bagaimana ia bertemu dengan putri keluarga Sanchez dan menikahinya.
Di tempat lain.
Di suatu ruangan yang gelap banyak orang-orang berkumpul dari berbagai organisasi berkumpul."Apakah kamu menemukannya?" tanya Nile Mask.
"Aku tidak menemukannya." jawab Heaven.
"Kalau yang lain?" tanya Nile.
Orang-orang itu menggeleng.
"Sudah berapa kali aku mengatakan untuk menemukannya dengan cepat karena dia adalah kunci." kemarahan Nile membuat orang-orang itu ketakutan.
"Tolong, Nile. Beri kami kesempatan untuk menemukannya." orang-orang itu memohon kepada Nile.
"Aku memberimu waktu sepuluh tahun untuk menemukannya. Kalau tidak kamu tahu akibatnya, mengerti." kata Nile.
"Ya." ucap orang-orang itu ketakutan.
"Hei, Nile. Kenapa kamu begitu ingin menemukan orang itu?" tanya Heaven.
"Kamu tahu sejak sepuluh tahun lalu aku selalu memakai topeng. Ini alasannya." perlahan Nile melepas topeng yang ada di wajahnya.
Heaven terkejut melihatnya, "Wajahmu persis seperti dulu, Nile. Jadi ini alasannya."
"Ya, ini alasannya. Kamu ingat malam di mana langit menjadi merah seperti darah?" tanya Nile kembali.
"Itu tujuh tahun lalu di mana malam yang gelap tiba-tiba berubah menjadi merah darah, dan air hujan seperti darah yang menetes. Malam itu suasananya sangat mencekam." jawab Heaven merinding mengingat kejadian itu.
"Ya, malam itu adalah salah satu tanda bahwa dia telah kembali." ucap Nile.
Di rumah Roux.
Monic melihat Eline dan bertanya, "Siapa namanya?""Namanya Elina Vladimira Shaqueela Verischa Evrenera Roux, Itu namanya. Eline mempunyai dua akta nama yang berbeda." jawab Romeo.
"Oh, begitu." ucap monic santai dan melanjutkan perkataannya, "Elina Vladimira Shaqueela Verischa Evrenera Roux, nama yang sesuai untuk gadis kecil secantik dia. Dia akan menjadi kecantikan yang menakjubkan di masa depan."
Ada sebuah tanda yang tak terlihat di dahinya tidak semua orang bisa melihatnya hanya orang-orang terpilih yang bisa melihat tandanya termasuk dia.
Ketika ia bercermin ia melihat tanda itu. Tanda itu seperti bentuk bunga kematian jepang berwarna merah dan di bawah mata kanan ada tiga tetesan air yang membuat wajahnya semakin indah bagaikan lukisan hidup.
Ia Bertanya pada ibunya tentang tanda yang ada diwajahnya tetapi ibunya tidak melihat apa-apa di wajahnya.
Eline bertanya kepada Peter, Peter juga tidak melihat apa-apa.
Romeo mendaftarkan Eline ke sekolah bangsawan yang bernama Le Schnieder. Eline memilih kelas Senior High School untuk tes karena Eline telah menguasai semua pelajaran Senior High School entah itu buku Olimpiade atau buku lainnya. Eline juga menguasai tujuh bahasa sekaligus yaitu Mandarin, Inggris, Prancis, Rusia, Italia, Belanda, dan Jerman, ia bisa menggabungkan bahasa itu menjadi satu kalimat dengan menggunakan semua bahasa yang telah ia pelajari sendiri di Tablet Komputernya.
Kepala sekolah menempatkannya di kelas Senior High School Elite dan seorang guru membawanya untuk mengukur pakaian untuk di buat dan memberikan Tablet Komputer untuk Eline. Eline menerimanya dan mulai menghidupkan tablet dan membuka buku-buku yang belum ia pelajari dan ada berbagai bahasa di dalamnya membuat Eline tertarik dan mulai mempelajarinya sendiri.
Beberapa hari kemudian seragam sekolah Eline sampai ke rumah Roux.Esoknya Eline bersekolah di Le Schnieder. Eline seperti boneka kecil hidup yang menggemasakan berdiri di depan kantor guru dengan seragam Senior High School.Guru yang kemarin bertemu dengannya rupanya adalah wali kelasnya dan membawanya ke kelasnya."Dengar-dengar ada murid pindahan baru ke kita.""Oh ya, laki-laki atau perempuan.""Semoga aja perempuan."Guru memasuki kelas."Hari ini kita kedatangan murid baru. Eline masuk." kata guru itu.Eline memasuki ruang kelas dan ruang kelas menjadi diam, terkejut, dan takjub."Ini tidak salah, Guru Dave?" tanya Faco."Perkenalkan dirimu, Eline.""Halo semuanya, namaku Elina Vladimira Shaqueela Verischa Evrenera Roux biasa di panggil
Sesampainya mereka di hotel di mana mereka menginap. Eline masuk diam-diam ke kamar dan tidur.Keesokan harinya Eline bangun dan menyapa orangtuanya seperti biasa.Keputusan untuk membawa Eline berlibur memang sudah tepat. Eline berbelanja dengan kedua orangtuanya apapun yang diinginkannya pasti didapatkannya. Entah itu pakaian, pernak-pernik, hiasan dan sebagainya pasti didapatny berapapun harganya.Eline kembali ke prancis setelah liburan dan kembali kuliah seperti biasa.Eline mengambil tiga jurusan yang berbeda satu psikolog, hukum, dan yang lainnya bisnis.Eline termasuk termasuk mahasiswi yang berprestasi dapat di lihat dari piala-piala dirumahnya entah itu pelajaran atau yang lainnya seperti piano, menari, kaligrafi, fashion. Eline termasuk serba bisa setelah berlatih be
Eline bangun jam lima pagi setiap hari untuk berlari dua kilometer setiap pagi sejak berumur tiga belas tahun berkeliling kompleks dan melupakan apa yang ia mimpikan dan tidak menghiraukannya dan menganggap angin lalu sebagai mimpi indah yang ia lupakan.Eline memang tidak tahu apa yang akan dihadapinya di masa depan tetapi orang tuanya menyewa tutor seni bela diri untuknya untuk melindungi dirinya sendiri sejak ia berumur sepuluh tahun, sejak hari itu setiap minggu ia mempelajari seni bela diri sampai sekarang.Tahun lalu Eline penasaran dengan Hacker jadi ia diam-diam mempelajari tentang komputer dan berhasil membuat virus komputer yang bernama Uniqe Vladirmia. Setelah menyelesaikan virusnya, Eline mempersiapkan diri untuk pergi ke Jepang bersama teman-temannya.Ketika hari keberangkatan Eline memakai kimono modifikasi yang bisa di atur sesuai dengan tinggi dan bentuk tubuhnya hadiah ulang tahun ke-
Waktu berlalu, Eline berusia enam belas tahun pergi ke China sendirian. Eline melihat hantu pria berpakaian tradisional china mengenakan topeng di wajahnya. Eline yang mengenakan pakaian biasa melihat seorang pria muda memakai topeng di wajahnya dan memegang pedang di tangan kirinya, tanpa sadar tertarik untuk mendekatinya dan bertanya, "Siapa namamu?" dengan menggunakan bahasa China standar. Pria itu tak menjawab dan diam acuh tak acuh terhadapnya. Eline berada China selama seminggu dan terus mengganggunya dan berkata padanya, "Aku akan pergi hari ini dan mungkin tidak akan bertemu lagi kecuali aku pergi ke China." Pria itu menarik tangannya dan berbicara, "Jangan pergi." "Maaf, aku harus pergi. Kalau tidak kamu bisa mengikutiku." pria mengangguk.
Namaku Elina Salim, dan mempunyai nama lain Elina Vladimira Shaqueela Verischa Evrenera Roux biasa di panggil Eline atau Dear. aku berusia 7 tahun. Saat itu aku bisa melihat seseorang kakak laki-laki sedang duduk di samping tangga tanpa sadar aku mendekatinya dan duduk di sebelahnya dan bertanya, "Kakak-kakak sedang apa? Ayuk main, kak."Anak laki-laki itu hanya diam bagaikan patung.Setiap hari Eline melihatnya hanya duduk di sana tanpa bergerak sedikitpun seolah-olah dirinya memikirkan sesuatu tanpa terganggu olehku."Kak, Eline sendirian.""Kak, Eline ngga ada teman.""Kak, ayuk main sama Eline.""Kakak ngga ngomong-ngomong, Eline sedih.""Yasudah. Kalau kakak ngga mau ngomong sama main dengan Eline.""Eline ngga akan ganggu kakak lagi."Beberapa hari berlalu Eline yang terus berbicara dengan anak laki-laki itu akhirnya berhe
Andri yang berbicara di telfon dengan bahasa prancis, "Aku akan kembali.""Apa? Serius. Setelah sepuluh tahun, Romeo." ucap laki-laki yang di sebrang telepon."Iya, aku serius. Aku akan membawa istri dan putriku kembali." ucap Romeo tegas."Kamu tahu setelah kamu melarikan diri, putri keluarga Sanchez menghilang.""Aku tidak peduli dengan itu lakukan saja apa yang aku perintahkan untukmu jemput aku di bandara, aku akan mengirim pesan padamu kapan ke berangkatannya, mengerti. Aku tutup telepon dulu." Romeo memutuskan telepon secara sepihak."Romeo Romeo kamu tidak berubah sama sekali." ucap laki-laki itu sam
Waktu berlalu, Eline berusia enam belas tahun pergi ke China sendirian. Eline melihat hantu pria berpakaian tradisional china mengenakan topeng di wajahnya. Eline yang mengenakan pakaian biasa melihat seorang pria muda memakai topeng di wajahnya dan memegang pedang di tangan kirinya, tanpa sadar tertarik untuk mendekatinya dan bertanya, "Siapa namamu?" dengan menggunakan bahasa China standar. Pria itu tak menjawab dan diam acuh tak acuh terhadapnya. Eline berada China selama seminggu dan terus mengganggunya dan berkata padanya, "Aku akan pergi hari ini dan mungkin tidak akan bertemu lagi kecuali aku pergi ke China." Pria itu menarik tangannya dan berbicara, "Jangan pergi." "Maaf, aku harus pergi. Kalau tidak kamu bisa mengikutiku." pria mengangguk.
Eline bangun jam lima pagi setiap hari untuk berlari dua kilometer setiap pagi sejak berumur tiga belas tahun berkeliling kompleks dan melupakan apa yang ia mimpikan dan tidak menghiraukannya dan menganggap angin lalu sebagai mimpi indah yang ia lupakan.Eline memang tidak tahu apa yang akan dihadapinya di masa depan tetapi orang tuanya menyewa tutor seni bela diri untuknya untuk melindungi dirinya sendiri sejak ia berumur sepuluh tahun, sejak hari itu setiap minggu ia mempelajari seni bela diri sampai sekarang.Tahun lalu Eline penasaran dengan Hacker jadi ia diam-diam mempelajari tentang komputer dan berhasil membuat virus komputer yang bernama Uniqe Vladirmia. Setelah menyelesaikan virusnya, Eline mempersiapkan diri untuk pergi ke Jepang bersama teman-temannya.Ketika hari keberangkatan Eline memakai kimono modifikasi yang bisa di atur sesuai dengan tinggi dan bentuk tubuhnya hadiah ulang tahun ke-
Sesampainya mereka di hotel di mana mereka menginap. Eline masuk diam-diam ke kamar dan tidur.Keesokan harinya Eline bangun dan menyapa orangtuanya seperti biasa.Keputusan untuk membawa Eline berlibur memang sudah tepat. Eline berbelanja dengan kedua orangtuanya apapun yang diinginkannya pasti didapatkannya. Entah itu pakaian, pernak-pernik, hiasan dan sebagainya pasti didapatny berapapun harganya.Eline kembali ke prancis setelah liburan dan kembali kuliah seperti biasa.Eline mengambil tiga jurusan yang berbeda satu psikolog, hukum, dan yang lainnya bisnis.Eline termasuk termasuk mahasiswi yang berprestasi dapat di lihat dari piala-piala dirumahnya entah itu pelajaran atau yang lainnya seperti piano, menari, kaligrafi, fashion. Eline termasuk serba bisa setelah berlatih be
Beberapa hari kemudian seragam sekolah Eline sampai ke rumah Roux.Esoknya Eline bersekolah di Le Schnieder. Eline seperti boneka kecil hidup yang menggemasakan berdiri di depan kantor guru dengan seragam Senior High School.Guru yang kemarin bertemu dengannya rupanya adalah wali kelasnya dan membawanya ke kelasnya."Dengar-dengar ada murid pindahan baru ke kita.""Oh ya, laki-laki atau perempuan.""Semoga aja perempuan."Guru memasuki kelas."Hari ini kita kedatangan murid baru. Eline masuk." kata guru itu.Eline memasuki ruang kelas dan ruang kelas menjadi diam, terkejut, dan takjub."Ini tidak salah, Guru Dave?" tanya Faco."Perkenalkan dirimu, Eline.""Halo semuanya, namaku Elina Vladimira Shaqueela Verischa Evrenera Roux biasa di panggil
"Iya, mom," kata Eline dan melanjutkan perkataannya, "Mom, Eline lapar.""Ayo kita pergi ke ruang makan untuk makan." kata Naila.Eline mengikuti Naila ke ruang makan, ayahnya sudah menunggu mereka untuk makan.Makanan yang di masak Naila makanan khas Prancis di meja ada Coq Au Vin, Foie Gras, Soupe A L'oignon, Creme Brulee, Perry, dan Criton Presse.Eline memilih Soupe A L'oignon, dan Creme Brulee. Eline makan sup dan matanya berbinar dan bertanya, "Apa ini, Mom?""Soupe A L'oignon." jawab Naila."Eline suka." Setelah berbicara dan melanjutkan makan Creme Brulee rasanya manis membuat ia ketagihan memakannya.Setelah mak
Andri yang berbicara di telfon dengan bahasa prancis, "Aku akan kembali.""Apa? Serius. Setelah sepuluh tahun, Romeo." ucap laki-laki yang di sebrang telepon."Iya, aku serius. Aku akan membawa istri dan putriku kembali." ucap Romeo tegas."Kamu tahu setelah kamu melarikan diri, putri keluarga Sanchez menghilang.""Aku tidak peduli dengan itu lakukan saja apa yang aku perintahkan untukmu jemput aku di bandara, aku akan mengirim pesan padamu kapan ke berangkatannya, mengerti. Aku tutup telepon dulu." Romeo memutuskan telepon secara sepihak."Romeo Romeo kamu tidak berubah sama sekali." ucap laki-laki itu sam
Namaku Elina Salim, dan mempunyai nama lain Elina Vladimira Shaqueela Verischa Evrenera Roux biasa di panggil Eline atau Dear. aku berusia 7 tahun. Saat itu aku bisa melihat seseorang kakak laki-laki sedang duduk di samping tangga tanpa sadar aku mendekatinya dan duduk di sebelahnya dan bertanya, "Kakak-kakak sedang apa? Ayuk main, kak."Anak laki-laki itu hanya diam bagaikan patung.Setiap hari Eline melihatnya hanya duduk di sana tanpa bergerak sedikitpun seolah-olah dirinya memikirkan sesuatu tanpa terganggu olehku."Kak, Eline sendirian.""Kak, Eline ngga ada teman.""Kak, ayuk main sama Eline.""Kakak ngga ngomong-ngomong, Eline sedih.""Yasudah. Kalau kakak ngga mau ngomong sama main dengan Eline.""Eline ngga akan ganggu kakak lagi."Beberapa hari berlalu Eline yang terus berbicara dengan anak laki-laki itu akhirnya berhe