Waktu berlalu, Eline berusia enam belas tahun pergi ke China sendirian.
Eline melihat hantu pria berpakaian tradisional china mengenakan topeng di wajahnya.
Eline yang mengenakan pakaian biasa melihat seorang pria muda memakai topeng di wajahnya dan memegang pedang di tangan kirinya, tanpa sadar tertarik untuk mendekatinya dan bertanya, "Siapa namamu?" dengan menggunakan bahasa China standar.
Pria itu tak menjawab dan diam acuh tak acuh terhadapnya. Eline berada China selama seminggu dan terus mengganggunya dan berkata padanya, "Aku akan pergi hari ini dan mungkin tidak akan bertemu lagi kecuali aku pergi ke China."
Pria itu menarik tangannya dan berbicara, "Jangan pergi."
"Maaf, aku harus pergi. Kalau tidak kamu bisa mengikutiku." pria mengangguk.
Eline tersenyum padanya dan memberi ia nama Tian yang berarti langit.
Eline dan teman-temannya pergi ke korea untuk menonton k-pop.
Sesampainya di bandara Eline berjalan keluar dan melihat dua wajah hancur tak berbentuk membuatnya berteriak tanpa sadar, "Aahhh...."
"Line, kamu lihat apa? Wajahmu ketakutan." tanya Cindy.
"Ti-tidak. Tidak apa-apa." jawab Eline.
"Hei, gadis kecil kamu bisa melihat kamu." ucapnya dalam bahasa korea dengan senyum mengerikan dibibirnya membuatnya merinding.
"Jangan-jangan mendekat." teriak histeris Eline dalam bahasa korea dan mundur kebelakang ketika dua wajah itu berjalan mendekatinya membuat Eline berteriak histeris seperti orang gila. Ketakutan diwajahnya terlihat jelas.
Tiba-tiba ada suara lembut dan berat yang tidak tahu darimana asalnya sampai di telinganya, "Tenang, Elina. Jangan takut aku selalu disisimu jadi jangan takut." di tengah keramaian sejenak menjadi hening seolah waktu berhenti.
Eline yang mendengar suara itu tiba-tiba menjadi tenang dan dan tidak ketakutan lagi.
"Hah, kenapa semua orang menjadi berhenti." Eline yang melihat sekeliling seolah-olah hanya dia yang bisa bergerak.
"Ini-ini mustahil. Siapa yang membuat waktu berhenti?" gumam Eline sendiri tak percaya ada yang bisa menghentikan waktu.
Waktu kembali berjalan.
"Line, kamu kok melamun. Ayo ke hotel." kata Cindy.Eline mengikutinya dengan linglung dan memikirkan apa yang baru saja terjadi.
"Cindy Margaretha Louia, apakah kamu percaya kalau ada yang bisa menghentikan waktu?" tanya Eline tiba-tiba ketika sampai di hotel.
"Mana ada yang bisa menghentikan waktu, Line. Kalaupun ada itu cuma di film, Line. Itu hal yang mustahil." jawab Cindy.
"Aku serius. Aku mengalaminya sendiri." ucap Eline.
"Hah. Kamu mengalaminya sendiri, serius. Hahaha, jangan bercanda itu ngga lucu." ucap Cindy tertawa.
"Emang ngga lucu, lupakan. Aku check-in hotel dulu." ucap Eline sambil mengeluarkan Black Card-nya di resepsionis hotel.
Eline melemparkan kartu pass kepada Cindy, lalu langsung ke lift.
"Ka-kalian, kenapa mengikutiku." ucap Eline yang di lift terkejut melihat dua hantu itu.
Walaupun ia sering melihat mengerikan tetapi tidak semengerikan ini.
dua hantu dengan wajah dan sebagian tubuh hancur.
"Apa mau kalian?" tanya Eline.
"Maukah kamu mendengarkan kami dulu?" jawab sambil bertanya salah satu hantu itu.
"Baiklah." Eline mengangguk dan mendengarkan mereka.
...
"What? Kalian mau mengikutiku. Tidak-tidak." kata Eline menggeleng kuat kepalanya.
"Kenapa kamu tidak ingin kamu mengikutimu?" tanya hantu itu.
"Kalian lihat di cermin sendiri." jawab Eline.
"Kami tidak melihat apa-apa di cermin." kata hantu itu.
Eline mengeluarkan buku sketsanya dan menggambarnya, setelah satu jam sketsa itu selesai dan membiarkan mereka berdua lihat.
Mereka berdua terkejut tidak menyangka kecelakaan sepuluh tahun itu akan membuat wajah mereka hancur total dan sebagian tubuh hancur terutama adiknya.
"Kami akan tetap mengikutimu entah kamu setuju atau tidak." ucap salah satu hantu itu.
"Terserah, asal jangan ganggu aku." ucap Eline.
Akhirnya entah bagaimana kedua hantu itu mengikutinya. Dan di beri nama Feng dan Zi.
Setelah selesai dari konser k-pop, Eline berencana pergi ke permandian air panas.
Eline merasa tubuhnya sangat lelah entah itu tentang hantu atau setalah menonton konser.
Eline merasa tubuhnya perlu relaksasi dan pergi ke Resom Spa Castle.
Eline telah membuat reservasi ke sana bersama Cindy.
Mereka berdua pergi ke Resom Spa Castle dan menikmatinya. Setelah selesai mereka kembali ke prancis.
Namaku Elina Salim, dan mempunyai nama lain Elina Vladimira Shaqueela Verischa Evrenera Roux biasa di panggil Eline atau Dear. aku berusia 7 tahun. Saat itu aku bisa melihat seseorang kakak laki-laki sedang duduk di samping tangga tanpa sadar aku mendekatinya dan duduk di sebelahnya dan bertanya, "Kakak-kakak sedang apa? Ayuk main, kak."Anak laki-laki itu hanya diam bagaikan patung.Setiap hari Eline melihatnya hanya duduk di sana tanpa bergerak sedikitpun seolah-olah dirinya memikirkan sesuatu tanpa terganggu olehku."Kak, Eline sendirian.""Kak, Eline ngga ada teman.""Kak, ayuk main sama Eline.""Kakak ngga ngomong-ngomong, Eline sedih.""Yasudah. Kalau kakak ngga mau ngomong sama main dengan Eline.""Eline ngga akan ganggu kakak lagi."Beberapa hari berlalu Eline yang terus berbicara dengan anak laki-laki itu akhirnya berhe
Andri yang berbicara di telfon dengan bahasa prancis, "Aku akan kembali.""Apa? Serius. Setelah sepuluh tahun, Romeo." ucap laki-laki yang di sebrang telepon."Iya, aku serius. Aku akan membawa istri dan putriku kembali." ucap Romeo tegas."Kamu tahu setelah kamu melarikan diri, putri keluarga Sanchez menghilang.""Aku tidak peduli dengan itu lakukan saja apa yang aku perintahkan untukmu jemput aku di bandara, aku akan mengirim pesan padamu kapan ke berangkatannya, mengerti. Aku tutup telepon dulu." Romeo memutuskan telepon secara sepihak."Romeo Romeo kamu tidak berubah sama sekali." ucap laki-laki itu sam
"Iya, mom," kata Eline dan melanjutkan perkataannya, "Mom, Eline lapar.""Ayo kita pergi ke ruang makan untuk makan." kata Naila.Eline mengikuti Naila ke ruang makan, ayahnya sudah menunggu mereka untuk makan.Makanan yang di masak Naila makanan khas Prancis di meja ada Coq Au Vin, Foie Gras, Soupe A L'oignon, Creme Brulee, Perry, dan Criton Presse.Eline memilih Soupe A L'oignon, dan Creme Brulee. Eline makan sup dan matanya berbinar dan bertanya, "Apa ini, Mom?""Soupe A L'oignon." jawab Naila."Eline suka." Setelah berbicara dan melanjutkan makan Creme Brulee rasanya manis membuat ia ketagihan memakannya.Setelah mak
Beberapa hari kemudian seragam sekolah Eline sampai ke rumah Roux.Esoknya Eline bersekolah di Le Schnieder. Eline seperti boneka kecil hidup yang menggemasakan berdiri di depan kantor guru dengan seragam Senior High School.Guru yang kemarin bertemu dengannya rupanya adalah wali kelasnya dan membawanya ke kelasnya."Dengar-dengar ada murid pindahan baru ke kita.""Oh ya, laki-laki atau perempuan.""Semoga aja perempuan."Guru memasuki kelas."Hari ini kita kedatangan murid baru. Eline masuk." kata guru itu.Eline memasuki ruang kelas dan ruang kelas menjadi diam, terkejut, dan takjub."Ini tidak salah, Guru Dave?" tanya Faco."Perkenalkan dirimu, Eline.""Halo semuanya, namaku Elina Vladimira Shaqueela Verischa Evrenera Roux biasa di panggil
Sesampainya mereka di hotel di mana mereka menginap. Eline masuk diam-diam ke kamar dan tidur.Keesokan harinya Eline bangun dan menyapa orangtuanya seperti biasa.Keputusan untuk membawa Eline berlibur memang sudah tepat. Eline berbelanja dengan kedua orangtuanya apapun yang diinginkannya pasti didapatkannya. Entah itu pakaian, pernak-pernik, hiasan dan sebagainya pasti didapatny berapapun harganya.Eline kembali ke prancis setelah liburan dan kembali kuliah seperti biasa.Eline mengambil tiga jurusan yang berbeda satu psikolog, hukum, dan yang lainnya bisnis.Eline termasuk termasuk mahasiswi yang berprestasi dapat di lihat dari piala-piala dirumahnya entah itu pelajaran atau yang lainnya seperti piano, menari, kaligrafi, fashion. Eline termasuk serba bisa setelah berlatih be
Eline bangun jam lima pagi setiap hari untuk berlari dua kilometer setiap pagi sejak berumur tiga belas tahun berkeliling kompleks dan melupakan apa yang ia mimpikan dan tidak menghiraukannya dan menganggap angin lalu sebagai mimpi indah yang ia lupakan.Eline memang tidak tahu apa yang akan dihadapinya di masa depan tetapi orang tuanya menyewa tutor seni bela diri untuknya untuk melindungi dirinya sendiri sejak ia berumur sepuluh tahun, sejak hari itu setiap minggu ia mempelajari seni bela diri sampai sekarang.Tahun lalu Eline penasaran dengan Hacker jadi ia diam-diam mempelajari tentang komputer dan berhasil membuat virus komputer yang bernama Uniqe Vladirmia. Setelah menyelesaikan virusnya, Eline mempersiapkan diri untuk pergi ke Jepang bersama teman-temannya.Ketika hari keberangkatan Eline memakai kimono modifikasi yang bisa di atur sesuai dengan tinggi dan bentuk tubuhnya hadiah ulang tahun ke-
Waktu berlalu, Eline berusia enam belas tahun pergi ke China sendirian. Eline melihat hantu pria berpakaian tradisional china mengenakan topeng di wajahnya. Eline yang mengenakan pakaian biasa melihat seorang pria muda memakai topeng di wajahnya dan memegang pedang di tangan kirinya, tanpa sadar tertarik untuk mendekatinya dan bertanya, "Siapa namamu?" dengan menggunakan bahasa China standar. Pria itu tak menjawab dan diam acuh tak acuh terhadapnya. Eline berada China selama seminggu dan terus mengganggunya dan berkata padanya, "Aku akan pergi hari ini dan mungkin tidak akan bertemu lagi kecuali aku pergi ke China." Pria itu menarik tangannya dan berbicara, "Jangan pergi." "Maaf, aku harus pergi. Kalau tidak kamu bisa mengikutiku." pria mengangguk.
Eline bangun jam lima pagi setiap hari untuk berlari dua kilometer setiap pagi sejak berumur tiga belas tahun berkeliling kompleks dan melupakan apa yang ia mimpikan dan tidak menghiraukannya dan menganggap angin lalu sebagai mimpi indah yang ia lupakan.Eline memang tidak tahu apa yang akan dihadapinya di masa depan tetapi orang tuanya menyewa tutor seni bela diri untuknya untuk melindungi dirinya sendiri sejak ia berumur sepuluh tahun, sejak hari itu setiap minggu ia mempelajari seni bela diri sampai sekarang.Tahun lalu Eline penasaran dengan Hacker jadi ia diam-diam mempelajari tentang komputer dan berhasil membuat virus komputer yang bernama Uniqe Vladirmia. Setelah menyelesaikan virusnya, Eline mempersiapkan diri untuk pergi ke Jepang bersama teman-temannya.Ketika hari keberangkatan Eline memakai kimono modifikasi yang bisa di atur sesuai dengan tinggi dan bentuk tubuhnya hadiah ulang tahun ke-
Sesampainya mereka di hotel di mana mereka menginap. Eline masuk diam-diam ke kamar dan tidur.Keesokan harinya Eline bangun dan menyapa orangtuanya seperti biasa.Keputusan untuk membawa Eline berlibur memang sudah tepat. Eline berbelanja dengan kedua orangtuanya apapun yang diinginkannya pasti didapatkannya. Entah itu pakaian, pernak-pernik, hiasan dan sebagainya pasti didapatny berapapun harganya.Eline kembali ke prancis setelah liburan dan kembali kuliah seperti biasa.Eline mengambil tiga jurusan yang berbeda satu psikolog, hukum, dan yang lainnya bisnis.Eline termasuk termasuk mahasiswi yang berprestasi dapat di lihat dari piala-piala dirumahnya entah itu pelajaran atau yang lainnya seperti piano, menari, kaligrafi, fashion. Eline termasuk serba bisa setelah berlatih be
Beberapa hari kemudian seragam sekolah Eline sampai ke rumah Roux.Esoknya Eline bersekolah di Le Schnieder. Eline seperti boneka kecil hidup yang menggemasakan berdiri di depan kantor guru dengan seragam Senior High School.Guru yang kemarin bertemu dengannya rupanya adalah wali kelasnya dan membawanya ke kelasnya."Dengar-dengar ada murid pindahan baru ke kita.""Oh ya, laki-laki atau perempuan.""Semoga aja perempuan."Guru memasuki kelas."Hari ini kita kedatangan murid baru. Eline masuk." kata guru itu.Eline memasuki ruang kelas dan ruang kelas menjadi diam, terkejut, dan takjub."Ini tidak salah, Guru Dave?" tanya Faco."Perkenalkan dirimu, Eline.""Halo semuanya, namaku Elina Vladimira Shaqueela Verischa Evrenera Roux biasa di panggil
"Iya, mom," kata Eline dan melanjutkan perkataannya, "Mom, Eline lapar.""Ayo kita pergi ke ruang makan untuk makan." kata Naila.Eline mengikuti Naila ke ruang makan, ayahnya sudah menunggu mereka untuk makan.Makanan yang di masak Naila makanan khas Prancis di meja ada Coq Au Vin, Foie Gras, Soupe A L'oignon, Creme Brulee, Perry, dan Criton Presse.Eline memilih Soupe A L'oignon, dan Creme Brulee. Eline makan sup dan matanya berbinar dan bertanya, "Apa ini, Mom?""Soupe A L'oignon." jawab Naila."Eline suka." Setelah berbicara dan melanjutkan makan Creme Brulee rasanya manis membuat ia ketagihan memakannya.Setelah mak
Andri yang berbicara di telfon dengan bahasa prancis, "Aku akan kembali.""Apa? Serius. Setelah sepuluh tahun, Romeo." ucap laki-laki yang di sebrang telepon."Iya, aku serius. Aku akan membawa istri dan putriku kembali." ucap Romeo tegas."Kamu tahu setelah kamu melarikan diri, putri keluarga Sanchez menghilang.""Aku tidak peduli dengan itu lakukan saja apa yang aku perintahkan untukmu jemput aku di bandara, aku akan mengirim pesan padamu kapan ke berangkatannya, mengerti. Aku tutup telepon dulu." Romeo memutuskan telepon secara sepihak."Romeo Romeo kamu tidak berubah sama sekali." ucap laki-laki itu sam
Namaku Elina Salim, dan mempunyai nama lain Elina Vladimira Shaqueela Verischa Evrenera Roux biasa di panggil Eline atau Dear. aku berusia 7 tahun. Saat itu aku bisa melihat seseorang kakak laki-laki sedang duduk di samping tangga tanpa sadar aku mendekatinya dan duduk di sebelahnya dan bertanya, "Kakak-kakak sedang apa? Ayuk main, kak."Anak laki-laki itu hanya diam bagaikan patung.Setiap hari Eline melihatnya hanya duduk di sana tanpa bergerak sedikitpun seolah-olah dirinya memikirkan sesuatu tanpa terganggu olehku."Kak, Eline sendirian.""Kak, Eline ngga ada teman.""Kak, ayuk main sama Eline.""Kakak ngga ngomong-ngomong, Eline sedih.""Yasudah. Kalau kakak ngga mau ngomong sama main dengan Eline.""Eline ngga akan ganggu kakak lagi."Beberapa hari berlalu Eline yang terus berbicara dengan anak laki-laki itu akhirnya berhe