Share

Protect Her

Author: Andromeda
last update Last Updated: 2021-07-17 21:06:57

'Tidak perlu terkejut, brengsek! Beraninya Kau membuat Elenora hampir pingsan, sialan!' 

******

Tiba-tiba, Sevanya mengambil pistol yang berada dibalik ikat pinggang milik Jackson dan menodongkan benda berbahaya itu tepat diwajahnya.

Kilatan obsidian birunya terlihat penuh amarah.

Dan Jackson tahu jika itu bukan tatapan Elenora, gadisnya.

"Berikan itu padaku!"

'Tidak! Kau- Beraninya membuat Elenora ketakutan!'

"Ini bukan urusanmu! Sevanya, berikan!"

Gadis itu menarik pelatuk pistolnya dan― DORR! Peluru melesat keluar. Semua pengawal tergopoh melindungi Tuan Mereka.

"APA YANG KAU LAKUKAN?"

Dalam sekali sentak, pistol itu terlepas. Perebutan senjata antara Sevanya dan Jackson terjadi. Keduanya berguling diatas tanah ruangan tersebut hingga Jackson berhasil menindih tubuh gadis itu dan mencengkeram kedua tangannya ke atas― 'Lepaskan Aku, brengsek!'

"Borgolnya, Seth?"

Pemuda bernama Seth tersebut langsung memberikan benda berbahan besi itu pada Jackson dan borgol telah terpasang diantara pergelangan tangan Sevanya.

"Ikat Dia di kandang bersama para herderku! Jangan biarkan siapapun menemuinya disini. Sementara itu―" Amber Jackson menatap tajam pada Bill didalam sana, pria itu menyeringai bak psikopat gila- "Urus Dia! Pastikan Dia tidak bisa kembali lagi ke Italia!"

Perintahnya. Kemudian Jackson pergi, meninggalkan sang istri yang terus berteriak didalam sana.

Kepalanya berdenyut nyeri, memikirkan tindakan 'Sang alter ego' yang begitu agresif. Jackson khawatir jika suatu hari nanti Sevanya bisa menyakitinya dalam keadaan tidak sadar.

Ia harus membawa gadis itu ke psikiater untuk berkonsultasi perihal Alter Egonya tersebut.

******

Pukul tujuh malam.

Suasana Mansion Hoffman terlihat tenang dan sepi. Tidak ada suara apapun yang terdengar sampai akhirnya suara teriakan Alexis menggema dalam satu ruangan― "Kau sudah gila? Dia istrimu, Jack!"

"Bukan urusanmu."

"Ini akan jadi urusanku jika Kau bersikap buruk padanya." Alexis menunjuknya― "Dan apa-apaan Kau ini! Mengikatnya bersama para herdermu? Kau gila, Jackson!" Alexis masih berapi-api. Ia kembali menunjuk Jackson dengan telunjuknya.

Tadi Ia mendapat laporan jika Jackson menghukum Elenora di ruang bawah tanah bersama para anjing liar milik Jackson.

Sean, Max dan Alexis datang karena hal itu.

"Lepaskan Elenora, Jack. Kumohon~"

Sean memalingkan wajah ketika melihat wanita yang Ia cintai memohon pada Jackson seperti itu. Hatinya dibakar api cemburu, namun Ia bisa apa?

"Ya, Jack. Dia istrimu bukan tawananmu!" Sean akhirnya menyahut.

"Aku tidak akan melakukan sesuatu tanpa sebab. Dia-" Ucapan Jackson menggantung, hampir saja Ia kelepasan perihal kondisi istrinya- "Sudahlah! Lebih baik Kalian pulang."

"Lepaskan gadis itu Jackson!"

Suara itu.

"Kau tidak waras jika mengurung istrimu sendiri disana! Lepaskan!"

"Jangan ikut campur. Ini urusanku, Madre." Sikap tenang Jackson patut diacungi jempol ketika semua orang menatapnya penuh intimidasi. Baginya, tidak peduli jika semua orang balik menyerangnya. Ia tetap berpegang teguh pada pendiriannya.

"Jackson-"

"Suka atau tidak, Aku tetap akan mengurungnya disana! Jangan coba-coba untuk melepaskan gadis itu atau Kutembak keluar isi perut Kalian!" Ancaman itu terdengar tak main-main.

"Bagaimana jika Madre yang melakukannya? Kau juga akan menembak ibumu sendiri?"

Bukan jawaban yang terdengar dari Jackson, pria itu justru pergi meninggalkan Mereka dan menuju satu tempat yang bisa membuatnya tenang.

Makam Rachel.

"Sayang~"

Seulas senyum tipis terlihat disana. Jackson menatap sendu nama yang tertulis diatas batu nisan tersebut.

"Madre meminta seorang cucu. Apa Aku harus membuat gadis itu hamil?" Pria itu terkekeh, entah apa yang lucu dari ucapannya itu.

"Tapi Aku mencintaimu. Seandainya gadis itu Kau― Tanpa diminta, Aku pasti dengan senang hati membuatmu hamil."

Ia mencium batu nisan Rachel dengan lembut, menjadikannya sebagai sandaran seolah gadisnya masih hidup― "Bangunlah! Aku merindukanmu, Rachel."

******

Kondisi Elenora tidak baik-baik saja. Gadis itu kembali tersadar dan merasa pegal pada bagian bahunya.

"Dimana Aku?"

Ketika jeruji besi itu terbuka― Suaminya berdiri disana. Kedua tangan Jackson masuk ke dalam saku celana. Ia berjalan mendekat dengan langkah berbahaya.

Mencengkeram dagu Elenora hingga ringisan dari bibir si cantik terdengar― "Herr."

"Kau kembali?"

Tanpa ragu, pria itu mencium kasar bibir Elenora yang kering.

Tubuh istrinya dipenuhi oleh luka cakaran akibat serangan para anjing liarnya didalam sana. Terbesit rasa iba ketika Jackson melihat bibir cherry yang menjadi candunya tersebut terlihat pucat. Jelas gadis itu begitu tersiksa karena semalaman Jackson membiarkan Elenora menggantung disana.

"L-lepaskan Saya, Herr."

"Aku terlalu bingung harus memberimu hukuman apa tapi-" Jackson merenggangkan ikatan ditangan Elenora― "Kita pergi ke Dokter. Aku ingin memeriksa keadaanmu."

Lalu satu kalimat perintah maka ikatan ditangan Elenora terlepas. Tubuhnya yang lemas tak mampu menahan beratnya sendiri. Beruntung, Jackson segera menopang tubuh mungil itu hingga Elenora berada dalam dekapannya.

"Kau menyakiti Frau Hoffman, Seth."

"Maafkan Saya, Herr." Pria itu menunduk ketika Jackson membawa tubuh Elenora dalam gendongan ala bridal.

Diluar, Alexis dan kedua sahabatnya berdiri untuk melihat keadaan Elenora.

"Ya Tuhan, Elenora! Siapkan mobil." Perintah Alexis.

Sementara Jackson berjalan dengan tenang, mengabaikan ketiga sahabatnya yang mengikuti dibelakang― "Max, sebaiknya Kau kembali ke kantor dan batalkan semua jadwalku hari ini. Aku ingin menemani istriku selama satu hari penuh."

"Biarkan Aku membantumu menjaga Elenora, Jack." Alexis menginterupsi. Wanita itu masih mengikuti Jackson dibelakang sana.

"Tidak usah. Urus saja pekerjaanmu!"

"Tapi Jack, Aku-"

"Alexis."

Wanita itu menghentikan langkahnya ketika Seth menahan tubuhnya untuk tetap diam. Membiarkan mobil porsche itu melaju, meninggalkan istana Hoffman dan ketiga orang disana.

"Si brengsek itu bersikap seolah ini semua bukan kesalahannya. Aku jadi kasihan dengan gadis kecil itu." Kata Max dengan wajahnya yang dibuat sedih.

Sean berdecih, "Perbaiki ekspresimu. Kau terlihat menggelikan!" Pria itu pergi mengikuti Alexis yang sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil untuk menyusul Jackson dan istrinya. Sean tidak tahu apa yang sedang wanita itu pikirkan hingga Ia nekat menyusul Jackson ke rumah sakit.

Ia hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Alexis.

Bagaimana pun, Jackson tidak mudah ditebak. Pria itu bisa kelepasan dan menyakiti siapapun yang melawan perintahnya.

"Kau pikir Kau bisa pergi begitu saja, huh?"

"Jangan halangi Aku, Max! Jika Jackson sampai menyakiti Alexis maka Aku tidak akan diam begitu saja!"

"Dasar budak cinta yang bodoh! Kau dan Jackson sama saja! Terlalu dibutakan oleh cinta." Cibir Max ketika melihat Sean mengendarai mobilnya bak seorang pembalap.

"Oh baiklah! Seharusnya Aku mendengarmu, Boss."

******

Mereka berada di ruang pemeriksaan. Semua penjagaan diperketat. Jackson tidak ingin siapapun bisa masuk tanpa seizin darinya.

Enam pengawal berlaras panjang telah Ia tugaskan untuk berjaga didepan ruangan Elenora. Dan Seth; orang kepercayaan Jackson― Juga berdiri disana selagi Tuan-nya masih didalam.

"Sulit bagi Anda untuk mengendalikan Dia."

Elenora tidak mengatakan banyak hal, gadis itu masih lemah. Semua luka ditubuhnya telah diobati. Ia tak menyangka jika Sevanya bisa bertindak gegabah; menyerang suaminya dan membuatnya dalam masalah.

"Sevanya muncul ketika Saya merasa terancam. Hanya itu, Dokter."

"Maka jangan biarkan dirimu merasa begitu! Kau tahu jika Alter Ego-mu hampir membuatku celaka!" Desis Jackson.

"Saya tidak akan merasa terancam jika Anda tidak menyakiti Bill. Kenapa Anda melakukan itu? Dia teman Saya, Herr."

Tidak. Jackson tidak boleh terpancing. Ia tidak ingin Sevanya muncul diantara Mereka.

Jadi ketika Ia beranjak, suara selembut beledu itu terdengar memohon padanya― "Tolong lepaskan Bill, Herr. Jangan menyakiti orang lain atas kesalahan Saya pada Anda."

Kedua tangan Jackson terkepal dibagian sisi celana bahan yang menggantung dikakinya. Ia tidak mungkin meledakkan amarahnya disini, terlebih keadaan Elenora begitu lemah karena dirinya. Jadi lebih baik Ia diam saja dan pergi. Membiarkan Dokter Shawn mengurusnya.

"Kenapa Anda begitu tega pada Saya, Herr?"

******

Touch vote and like, please

Related chapters

  • Elenora And Her Alter Ego   Alexis

    *Tulisan bercetak tebal adalah flashback******Dua hari Elenora berada di rumah sakit. Ia merasa bosan sebab diluar sana enam orang pengawal ditugaskan oleh suaminya untuk menjaganya selama disini."Dokter, kapan Saya bisa pulang?"Dokter dengan name tag; Shawn Wang― Hanya tersenyum sembari memeriksa selang intravena yang terpasang dipunggung tangan gadis itu, "Dokter-""Maafkan Saya, Frau. Saya hanya melakukan tugas sesuai perintah Herr Hoffman, permisi."Lagi. Selalu saja suaminya bersikap otoriter padanya. Padahal saja, Elenora sudah lebih baik dan Ia ingin cepat pulang.Bau obat-obatan membuat kepalanya terasa pening.'Haruskah Aku menghubungi, Herr Hoffman? Tapi dimana ponselku?'Elenora melihat ke arah sekeliling. Tak menemukan benda persegi tersebut sejauh matanya memandang."Mencari sesuatu, Sayang?""Herr, Saya-""Seseorang memberi

    Last Updated : 2021-08-04
  • Elenora And Her Alter Ego   Okay!

    "Awasi Alexis. Laporkan semua kegiatannya padaku dan jangan sampai siapapun tahu masalah ini." "Baik, Herr. Sesuai perintah Anda. Permisi." Seth menatap sekeliling, memastikan jika tidak ada orang lain yang melihatnya. Saat Ia hendak melangkah pergi, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Jackson yang menghubunginya. "Ya, Herr-" "Datang ke kantor sekarang!" Lalu panggilan tersebut ditutup secara sepihak oleh Jackson. Kekehan ringan terdengar. Seth sudah terlalu hafal dengan sifat Bosnya tersebut. Jadi Ia segera bergegas menuju kantor. ****** Tatapan sendu milik Elenora memunculkan Sevanya; Sang Alter Ego― Sudah beberapa hari ini Dia tidak muncul. 'Pentingnya tidak menilai seseorang dari penampilan saja.' "Kau kembali?" 'Kenapa? Kau berusaha menyingkirkanku karena Aku hampir membuat suamimu terluka?' Elenora terdiam. Bukan. Gadis itu tidak bermaksud membuat san

    Last Updated : 2021-08-06
  • Elenora And Her Alter Ego   Honey Moon

    Entah keberanian itu muncul begitu saja hingga Elenora mengatakan kalimat itu.Ucapan Elenora mengundang decihan dari Alexis yang kini menghampirinya― "Kau terlalu percaya diri, bocah! Hubungan Kalian hanya tertulis diatas kertas! Jackson tidak mencintaimu!""Terserah Kau!"Hanya itu.Demi Tuhan! Elenora sedang tidak berselera untuk beradu mulut dengan wanita ular ini.Ia lelah dan membutuhkan ruang untuk sendiri.Dengan langkah setengah gontai, Ia berjalan menuju kamarnya. Meninggalkan Alexis dibelakang sana dengan sumpah serapah yang tidak jelas.******"Apa yang Dia lakukan sekarang?"Pandangan Jackson masih terfokus pada kertas putih diatas meja namun telinganya masih menunggu Seth memberinya laporan tentang istri mungilnya."Pardon, Herr. Sebenarnya Frau Hoffman ingin pergi ke toko buku namun Saya melarangnya.""Kenapa?"Amber Jackson menatap tajam pada Seth yang masih berdiri dihadapannya. Kepa

    Last Updated : 2021-08-26
  • Elenora And Her Alter Ego   Cast-Prolog

    Main Cast : - Elenora Rebecca Alarice, 17 - Jackson Hoffman, 27 Support Cast : - Alexis Jade Voscotte, 26 - Sean James Buyyer, 27 - Maximus Gray, 26 - Kimmie Jordano, 27 [Other cast akan muncul seiring berjalannya cerita ini] ****** (Scollife-Violence-Hurt-Mature-Marriedlife)

    Last Updated : 2021-07-03
  • Elenora And Her Alter Ego   The Wedding

    *Krionika(n); pembekuan dalam suhu rendah untuk mayat ****** "APA? Kau sudah gila ya? Kami tidak mau membantumu, J!" Mereka berada di ruang kerja Jackson, melanjutkan diskusi yang sempat tertunda. "Gadis itu membutuhkanku dan Aku menginginkannya. Tidak ada yang salah dengan itu." Bukan hanya itu saja alasan Jackson menjadikan Elenora sebagai miliknya. "Kau ingin menikahi gadis dibawah umur dan menjadi seorang pedofil? Gunakan akal sehatmu, J!" Kali ini Alexis paling keras menentang keputusan Jackson. Ia tidak ingin melihat gadis sepolos Elenora menjadi objek pelampiasan Jackson atas masa lalunya yang kelam. Alexis tahu bahwa Jackson tidak pernah menggunakan hatinya dalam bercinta tapi Ia memiliki firasat buruk jika pria itu tetap memaksa akan menikahi Elenora.

    Last Updated : 2021-07-05
  • Elenora And Her Alter Ego   Agreement

    "Kau baik-baik saja?" Elenora tertegun saat melihat tubuh jangkung Suaminya menghilang dibalik pintu kamar. Gadis itu merasa iba dan takut secara bersamaan. Perasaan ini membuatnya tak nyaman dan serba salah. Ia tidak tahu rasanya jatuh cinta itu seperti apa dan bagaimana? Hanya saja, melihat Jackson pergi tanpa mengucapkan apapun, membuat sudut lain didalam hatinya terasa kosong. "Elenora ..." Sean berusaha merebut atensi gadis itu ketika tak menemukan jawaban darinya semenjak lima detik yang lalu, "Saya baik-baik saja." lirihnya. "Kau tidak usah khawatir. Kami akan selalu melindungimu. Kami berjanji." Max berusaha meyakinkannya. Dan Alexis menambahi, "Ya. Kami selalu berada di sini untukmu. Sekarang istirahatlah, Kau pasti butuh waktu untuk terbiasa dengan suasana di sini." Seharusnya kalimat

    Last Updated : 2021-07-05
  • Elenora And Her Alter Ego   School

    Jackson benar-benar menepati janjinya. Ia mengizinkan Elenora pergi ke sekolah namun gadis itu tidak pergi sendiri. Selusin pengawal bersama Elenora. Enam diantaranya ikut masuk ke dalam dan sisanya, Mereka berjaga diluar sekolah. "Lihat gadis itu! Kau dengar berita pernikahannya?" "Ya. Sebenarnya apa yang membuat Presdir Hoffman tertarik dengan gadis bodoh seperti Elenora?" "Dia tidak cantik dan tidak seksi, tapi Herr Hoffman memilihnya sebagai istri, cih!" Bukannya tersinggung, Elenora justru mengabaikan Mereka, berjalan santai melewati gerombolan gadis penggosip yang sedang membicarakan dirinya dan Jackson. Ia sudah terbiasa mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Mereka. Seperti makanan sehari-hari. Elenora hanya seorang siswi penerima beasiswa di sekolah ini. Dulu, Ia tidak pernah bermimpi bisa bersekolah di sini apalagi sekarang statusnya telah berubah menjadi istri Presiden D

    Last Updated : 2021-07-05
  • Elenora And Her Alter Ego   Intervensi

    Intervensi(n); ikut campur ****** Cinta itu seperti pasir; Semakin digenggam maka Dia akan semakin menjauh. Pahami dan mengerti keadaan Dia maka hatinya akan menjadi milikmu. Tidak perlu terburu-buru, nikmati segala proses yang ada. "Aku ingin perjanjian itu diubah!" Mereka datang atas permintaan Jackson. Pria itu memprotes tentang isi perjanjian yang telah dibuat oleh Max, sekretarisnya. "Tidak, Aku tidak bisa mengubahnya." "Kalian harus mengubahnya! Itu merugikanku." Bagaimana pun juga, Jackson seorang pria dewasa yang ingin kebutuhan biologisnya terpenuhi. Married without sex? Yang benar saja! "Dia masih delapan belas tahun jika Kau lupa, J! Gadis itu terpaksa menyetujui tawaranmu karena Dia membut

    Last Updated : 2021-07-05

Latest chapter

  • Elenora And Her Alter Ego   Honey Moon

    Entah keberanian itu muncul begitu saja hingga Elenora mengatakan kalimat itu.Ucapan Elenora mengundang decihan dari Alexis yang kini menghampirinya― "Kau terlalu percaya diri, bocah! Hubungan Kalian hanya tertulis diatas kertas! Jackson tidak mencintaimu!""Terserah Kau!"Hanya itu.Demi Tuhan! Elenora sedang tidak berselera untuk beradu mulut dengan wanita ular ini.Ia lelah dan membutuhkan ruang untuk sendiri.Dengan langkah setengah gontai, Ia berjalan menuju kamarnya. Meninggalkan Alexis dibelakang sana dengan sumpah serapah yang tidak jelas.******"Apa yang Dia lakukan sekarang?"Pandangan Jackson masih terfokus pada kertas putih diatas meja namun telinganya masih menunggu Seth memberinya laporan tentang istri mungilnya."Pardon, Herr. Sebenarnya Frau Hoffman ingin pergi ke toko buku namun Saya melarangnya.""Kenapa?"Amber Jackson menatap tajam pada Seth yang masih berdiri dihadapannya. Kepa

  • Elenora And Her Alter Ego   Okay!

    "Awasi Alexis. Laporkan semua kegiatannya padaku dan jangan sampai siapapun tahu masalah ini." "Baik, Herr. Sesuai perintah Anda. Permisi." Seth menatap sekeliling, memastikan jika tidak ada orang lain yang melihatnya. Saat Ia hendak melangkah pergi, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Jackson yang menghubunginya. "Ya, Herr-" "Datang ke kantor sekarang!" Lalu panggilan tersebut ditutup secara sepihak oleh Jackson. Kekehan ringan terdengar. Seth sudah terlalu hafal dengan sifat Bosnya tersebut. Jadi Ia segera bergegas menuju kantor. ****** Tatapan sendu milik Elenora memunculkan Sevanya; Sang Alter Ego― Sudah beberapa hari ini Dia tidak muncul. 'Pentingnya tidak menilai seseorang dari penampilan saja.' "Kau kembali?" 'Kenapa? Kau berusaha menyingkirkanku karena Aku hampir membuat suamimu terluka?' Elenora terdiam. Bukan. Gadis itu tidak bermaksud membuat san

  • Elenora And Her Alter Ego   Alexis

    *Tulisan bercetak tebal adalah flashback******Dua hari Elenora berada di rumah sakit. Ia merasa bosan sebab diluar sana enam orang pengawal ditugaskan oleh suaminya untuk menjaganya selama disini."Dokter, kapan Saya bisa pulang?"Dokter dengan name tag; Shawn Wang― Hanya tersenyum sembari memeriksa selang intravena yang terpasang dipunggung tangan gadis itu, "Dokter-""Maafkan Saya, Frau. Saya hanya melakukan tugas sesuai perintah Herr Hoffman, permisi."Lagi. Selalu saja suaminya bersikap otoriter padanya. Padahal saja, Elenora sudah lebih baik dan Ia ingin cepat pulang.Bau obat-obatan membuat kepalanya terasa pening.'Haruskah Aku menghubungi, Herr Hoffman? Tapi dimana ponselku?'Elenora melihat ke arah sekeliling. Tak menemukan benda persegi tersebut sejauh matanya memandang."Mencari sesuatu, Sayang?""Herr, Saya-""Seseorang memberi

  • Elenora And Her Alter Ego   Protect Her

    'Tidak perlu terkejut, brengsek! Beraninya Kau membuat Elenora hampir pingsan, sialan!'******Tiba-tiba, Sevanya mengambil pistol yang berada dibalik ikat pinggang milik Jackson dan menodongkan benda berbahaya itu tepat diwajahnya.Kilatan obsidian birunya terlihat penuh amarah.Dan Jackson tahu jika itu bukan tatapan Elenora, gadisnya."Berikan itu padaku!"'Tidak! Kau- Beraninya membuat Elenora ketakutan!'"Ini bukan urusanmu! Sevanya, berikan!"Gadis itu menarik pelatuk pistolnya dan― DORR! Peluru melesat keluar. Semua pengawal tergopoh melindungi Tuan Mereka."APA YANG KAU LAKUKAN?"Dalam sekali sentak, pistol itu terlepas. Perebutan senjata antara Sevanya dan Jackson terjadi. Keduanya berguling diatas tanah ruangan tersebut hingga Jackson berhasil menindih tubuh gadis itu dan mencengkeram kedua tangannya ke atas― 'Lepaskan Aku, brengsek!'"Borgo

  • Elenora And Her Alter Ego   Dont Touch Her!

    Pulang sekolah, Bill terus berusaha mengajak Elenora untuk pergi. Entah apa yang ada didalam pikiran pemuda itu.Beruntung Elenora mampu membuat kedua pengawal yang selalu mengikutinya mau menurut, menunggunya di gerbang depan selagi Ia bicara dengan Bill."Tolong jangan seperti ini, Bill.""Sejak menikah Kau semakin menghindariku. Kau banyak berubah, El!" Pemuda itu mencibir.Sebenarnya tak benar-benar melakukannya, hanya saja Bill tahu bahwa gadis itu akan merasa tak enak hati jika terus menolak ajakannya ini.Ia tidak berpikir lebih jauh jika gadis yang diajak pergi bukanlah milik sembarang orang."Mau ya, please?""Tidak bisa, Bill. Herr Hoffman menjemputku. Sudah ya."Elenora berusaha menolak selembut mungkin, namun Bill tidak mau mendengar. Ia justru menghalangi jalan Elenora dengan kedua tangannya merentang― "Kali ini saja. Aku janji setelah itu tidak akan pernah mengganggumu lagi, El." Wajahnya memohon dan itu mem

  • Elenora And Her Alter Ego   Sevanya

    Sendiri itu sepi dan berdua itu menyenangkan.Mungkin kebersamaan Mereka sebagai pasangan suami dan istri menumbuhkan perasaan baru bagi Elenora. Yang semakin lama tidak mungkin bisa Ia tepis keberadaannya.Elenora hanya seorang gadis polos yang bahkan memikirkan cinta pun― Tidak pernah.Baginya, bekerja dan bisa mencukupi semua kebutuhannya, itu sudah lebih dari cukup.Obsidian birunya menatap lurus ke depan dengan semilir angin barat yang berhembus, menerpa kulit.Dinginnya udara malam tidak membuatnya bergegas masuk. Pandangannya justru menyipit ketika melihat siluet seseorang berdiri disana.Jackson.Sedang apa pria itu disana?Ah, Elenora lupa!Disanalah makam gadis yang begitu dicintai oleh suaminya berada. Seharusnya Ia tahu diri dan tidak mengharapkan lebih.'Kau pasti cemburu melihat suamimu lebih memperhatikan batu nisan itu daripada Kau.'Bukan hal mengejutkan jika Sevanya muncul

  • Elenora And Her Alter Ego   Why?

    Gadis itu berjalan dengan langkah gontai. Mengabaikan beberapa pasang mata yang menatapnya penuh kebencian. Terutama para murid perempuan. Namun kali ini Mereka tidak bisa melakukan sesuatu pada Elenora. Mereka ingat jika ancaman Presiden Direktur Hoffman tidak pernah main-main, apalagi enam pengawal yang selalu mengikuti gadis itu, membuat nyali Mereka seketika menciut. "Elenora." Merasa namanya dipanggil, gadis itu menghentikan langkahnya kemudian berbalik untuk menoleh ke belakang. Seorang pemuda sedang berlari ke arahnya sembari tersenyum lebar hingga menampilkan deretan gigi putihnya yang rapi, "Untukmu." Sebotol susu strawberry. Ragu. Elenora melirik para pengawal itu karena Ia takut jika Mereka melaporkan hal ini pada suaminya. Dinding pun bisa berbicara. Pada akhirnya tidak ada pilihan lain, gadis itu menggeleng pel

  • Elenora And Her Alter Ego   Intervensi

    Intervensi(n); ikut campur ****** Cinta itu seperti pasir; Semakin digenggam maka Dia akan semakin menjauh. Pahami dan mengerti keadaan Dia maka hatinya akan menjadi milikmu. Tidak perlu terburu-buru, nikmati segala proses yang ada. "Aku ingin perjanjian itu diubah!" Mereka datang atas permintaan Jackson. Pria itu memprotes tentang isi perjanjian yang telah dibuat oleh Max, sekretarisnya. "Tidak, Aku tidak bisa mengubahnya." "Kalian harus mengubahnya! Itu merugikanku." Bagaimana pun juga, Jackson seorang pria dewasa yang ingin kebutuhan biologisnya terpenuhi. Married without sex? Yang benar saja! "Dia masih delapan belas tahun jika Kau lupa, J! Gadis itu terpaksa menyetujui tawaranmu karena Dia membut

  • Elenora And Her Alter Ego   School

    Jackson benar-benar menepati janjinya. Ia mengizinkan Elenora pergi ke sekolah namun gadis itu tidak pergi sendiri. Selusin pengawal bersama Elenora. Enam diantaranya ikut masuk ke dalam dan sisanya, Mereka berjaga diluar sekolah. "Lihat gadis itu! Kau dengar berita pernikahannya?" "Ya. Sebenarnya apa yang membuat Presdir Hoffman tertarik dengan gadis bodoh seperti Elenora?" "Dia tidak cantik dan tidak seksi, tapi Herr Hoffman memilihnya sebagai istri, cih!" Bukannya tersinggung, Elenora justru mengabaikan Mereka, berjalan santai melewati gerombolan gadis penggosip yang sedang membicarakan dirinya dan Jackson. Ia sudah terbiasa mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Mereka. Seperti makanan sehari-hari. Elenora hanya seorang siswi penerima beasiswa di sekolah ini. Dulu, Ia tidak pernah bermimpi bisa bersekolah di sini apalagi sekarang statusnya telah berubah menjadi istri Presiden D

DMCA.com Protection Status