Share

Agreement

Author: Andromeda
last update Last Updated: 2021-07-05 04:04:30

"Kau baik-baik saja?"

Elenora tertegun saat melihat tubuh jangkung Suaminya menghilang dibalik pintu kamar.

Gadis itu merasa iba dan takut secara bersamaan. Perasaan ini membuatnya tak nyaman dan serba salah. Ia tidak tahu rasanya jatuh cinta itu seperti apa dan bagaimana?

Hanya saja, melihat Jackson pergi tanpa mengucapkan apapun, membuat sudut lain didalam hatinya terasa kosong.

"Elenora ..."

Sean berusaha merebut atensi gadis itu ketika tak menemukan jawaban darinya semenjak lima detik yang lalu, "Saya baik-baik saja." lirihnya.

"Kau tidak usah khawatir. Kami akan selalu melindungimu. Kami berjanji." Max berusaha meyakinkannya.

Dan Alexis menambahi, "Ya. Kami selalu berada di sini untukmu. Sekarang istirahatlah, Kau pasti butuh waktu untuk terbiasa dengan suasana di sini."

Seharusnya kalimat itu lebih cocok untukmu, Al!

Pintu kembali ditutup. Elenora berdiri didepan kaca dan melihat pantulan dirinya sendiri di sana.

'Kau cantik tapi bodoh diwaktu yang sama! Dan poin pentingnya lagi, Kau sudah membuatku kesal, El!'

Sevanya.

"Haruskah Kita bertengkar sekarang?"

'Jangan mengubah topik pembicaraan yang ada! Dengar El! Jika Kau tidak ingin terjatuh semakin dalam, pergi dan akhiri semua ini! Pernikahan konyolmu tidak banyak membantu urusan Kita! Kau melupakan tujuan awalmu?'

"Aku tidak tahu, Sevanya! Aku tidak tahu! Pergi! Biarkan Aku sendiri!"

Sevanya pergi dan tubuh Elenora jatuh, terkulai lemas diatas lantai marmer yang beralaskan karpet bulu. Kesadarannya semakin menghilang lalu semua menjadi gelap.

Gadis itu pingsan.

******

Mereka memang sepasang suami dan istri. Namun semua itu hanya tertulis diatas kertas.

Apa arti sebuah status jika tidak ada cinta didalamnya?

Jackson pulang setelah jarum jam menunjuk pada angka dua dini hari. Keadaan Mansion sudah sepi dan gelap. Ia yakin jika ketiga sahabatnya sudah pulang semenjak tadi.

"Dari mana saja Kau?"

Haruskah pria itu terkejut saat melihat eksistensi Alexis masih di sini menyambut kedatangannya tapi Jackson terlihat biasa saja.

"Istrimu pingsan, J."

"Aku tidak peduli!"

Sinting, gila, tidak waras dan sebutan apalagi yang pantas diberikan pada sosok pria jangkung tersebut.

Alexis berusaha memahami situasi yang terjadi. Sebenarnya yang membuat perjanjian itu bukan Sean atau Max, melainkan wanita itu sendiri.

Ia sengaja menuliskan poin penting; married without sex, didalam perjanjian itu dan membuat Sean serta Max menyetujuinya dengan alasan; usia Elenora masih dibawah umur.

Sudah cukup satu wanita yang merebutmu dariku, J! Aku tidak akan membiarkan wanita lain melakukannya juga, termasuk Elenora.

Ya, Alexis mencintai Jackson. Tumbuh dan besar bersama sejak usia sepuluh, membuat Alexis diam-diam memiliki perasaan itu pada Jackson.

Tidak ada yang tahu tentang hal ini kecuali Sean bahkan Jackson sekali pun .... Pria itu tidak menyadarinya.

Dan sayang, ketiganya terlibat cinta segitiga yang rumit hingga sekarang.

Tidak mudah baginya memendam perasaan selama bertahun-tahun tapi Alexis berusaha kuat dan berjuang untuk mendapatkan hati pria diktator itu.

Dan sekarang, ketika wanita yang begitu dicintai oleh Jackson pergi selamanya ... Seorang gadis biasa masuk ditengah-tengah kehidupan abnormal Jackson dan menjadi Istrinya.

Tidakkah pria itu menyadari jika ada hati lain yang terluka melihatnya mengucap sumpah pernikahan didepan makam pagi itu?

Hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk membuat Mereka berpisah dan Ia bisa memiliki hati Jackson seutuhnya.

******

Jackson tidak mengerti, atas dorongan apa Ia datang ke kamar Istrinya.

Ya, pernikahan Mereka hanya sebuah formalitas, tercatat sah dimata hukum negara dan agama saja tapi tidak dengan hati Jackson yang masih terikat pada satu nama hingga Ia mengambil keputusan tidur di kamar yang berbeda.

Pria itu belum siap dengan kehadiran seseorang disisinya.

Dengkuran halus terdengar. Jackson menatap wajah cantik itu tertidur pulas. Segaris tipis diwajahnya terbentuk; Jackson tersenyum.

"H-herr, sejak kapan Anda di sini?"

Sial! Gadis itu terbangun saat Jackson mencoba merapikan anak rambut yang menutupi wajah Elenora.

"Kau istriku dan ini Mansionku. Tidak ada yang salah dengan keduanya, El."

Benar. Elenora merutuki ucapannya yang terdengar bodoh. Ia tidak punya hak melarang Suaminya datang dan pergi sesuka hati.

"Maafkan Saya, Herr." cicitnya.

Jackson tak mengatakan apapun, obsidiannya tertuju pada belahan basah milik sang istri yang terlihat menggoda untuk dikecup.

"Kudengar Kau pingsan kemarin."

Wajah Elenora mendongak. Dalam jarak sedekat ini, Jackson begitu tampan dengan garis rahang yang tegas. "Saya hanya kelelahan, Herr. Selebihnya, Saya baik-baik saja." Ia tersenyum tipis.

"Kalau begitu tidurlah lagi."

Jackson hendak beranjak pergi tapi langkahnya terhenti saat Elenora mencekal lengannya, "Herr, izinkan Saya kembali ke sekolah. Saya tidak ingin tertinggal banyak pelajaran."

Bahkan Aku lupa jika Elenora masih siswi Senior High.

"Pergilah. Kimmie dan selusin pengawal yang akan mengantarmu ke sekolah."

"But Herr ..." Bibir gadis itu kembali terkatup ketika Jackson menatapnya dingin, "Maaf."

"Kau selalu saja mengulang kata maaf meski itu bukan sesuatu yang besar."

"Saya hanya takut Anda marah."

Jempol dan jari telunjuk Jackson mengapit dagu Elenora hingga keduanya saling beradu pandang, "Kau Istriku bukan tawananku, El. Berhenti merendahkan dirimu sendiri karena Aku benci melihat gadis lemah sepertimu." Terakhir, Jackson langsung mencium bibir cherry yang menjadi candunya akhir-akhir ini.

Tanpa menyadari seseorang yang berdiri dibalik pintu kamar Elenora dengan kemarahan yang membuncah.

"Brengsek!"

******

Sekarang hari selasa. Elenora begitu bersemangat berangkat ke sekolah.

Tentu selusin pengawal bersamanya.

"Frau, Anda sudah siap?"

Kimmie berdiri disamping mobil sembari membuka pintu untuk Nyonya Mudanya itu. Gadis itu merasa canggung sebab ini berlebihan.

Selain mobil miliknya, ada tiga mobil porsche lain yang sudah berjejer rapi dibelakang sana, "Dimana Herr Hoffman?" Ia bertanya sangat hati-hati. Matanya berpendar ke sekeliling dan tidak menemukan eksistensi Suaminya sejauh mata memandang.

"Herr Hoffman sudah berangkat ke kantor sejak pagi. Beliau ada rapat, Frau."

Gadis itu mengangguk paham, segera masuk ke dalam mobil sebelum Ia terlambat.

Sepanjang perjalanan, Elenora hanya menatap ke arah jendela. Memikirkan banyak hal yang sudah terjadi dalam beberapa hari ini.

Dalam sekejap, kehidupannya berubah. Bak seorang Cinderella, segala fasilitas kemewahan yang tak pernah ada dalam impiannya ... Pun Ia dapatkan.

Hanya satu perbedaan yang mencolok antara dirinya dan kisah Cinderella; cinta.

Ia tidak tahu tujuan Jackson menikahinya tapi Ia sempat mendengar jika sosok 'mayat itu' mirip dengannya.

Entah apa yang dimaksud dengan arti kata mirip.

Terlalu sibuk memikirkan banyak hal, Elenora tak menyadari jika mobil sudah berhenti semenjak lima menit yang lalu.

"Maaf, Frau. Kita sudah sampai."

"Ah, ya Herr Kim..."

Kimmie menyela cepat, "Cukup panggil Kimmie saja, Frau." Pria itu tersenyum canggung.

"Usia Anda lebih tua dari Saya, Herr. Jadi tidak perlu merasa sungkan."

"Ya Frau- Eh, maksudku Elenora. Tapi jika Kau sedang bersama Herr Hoffman, maka Aku tidak bisa memanggilmu tanpa sebutan Frau." Pria itu terkekeh, "Herr Hoffman bisa membunuh jika Aku memanggilmu selancang ini."

Keduanya sama-sama tertawa, mengingat betapa kakunya sikap Jackson selama ini.

******

TOUCH VOTE AND LIKE, PLEASE!

Related chapters

  • Elenora And Her Alter Ego   School

    Jackson benar-benar menepati janjinya. Ia mengizinkan Elenora pergi ke sekolah namun gadis itu tidak pergi sendiri. Selusin pengawal bersama Elenora. Enam diantaranya ikut masuk ke dalam dan sisanya, Mereka berjaga diluar sekolah. "Lihat gadis itu! Kau dengar berita pernikahannya?" "Ya. Sebenarnya apa yang membuat Presdir Hoffman tertarik dengan gadis bodoh seperti Elenora?" "Dia tidak cantik dan tidak seksi, tapi Herr Hoffman memilihnya sebagai istri, cih!" Bukannya tersinggung, Elenora justru mengabaikan Mereka, berjalan santai melewati gerombolan gadis penggosip yang sedang membicarakan dirinya dan Jackson. Ia sudah terbiasa mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Mereka. Seperti makanan sehari-hari. Elenora hanya seorang siswi penerima beasiswa di sekolah ini. Dulu, Ia tidak pernah bermimpi bisa bersekolah di sini apalagi sekarang statusnya telah berubah menjadi istri Presiden D

    Last Updated : 2021-07-05
  • Elenora And Her Alter Ego   Intervensi

    Intervensi(n); ikut campur ****** Cinta itu seperti pasir; Semakin digenggam maka Dia akan semakin menjauh. Pahami dan mengerti keadaan Dia maka hatinya akan menjadi milikmu. Tidak perlu terburu-buru, nikmati segala proses yang ada. "Aku ingin perjanjian itu diubah!" Mereka datang atas permintaan Jackson. Pria itu memprotes tentang isi perjanjian yang telah dibuat oleh Max, sekretarisnya. "Tidak, Aku tidak bisa mengubahnya." "Kalian harus mengubahnya! Itu merugikanku." Bagaimana pun juga, Jackson seorang pria dewasa yang ingin kebutuhan biologisnya terpenuhi. Married without sex? Yang benar saja! "Dia masih delapan belas tahun jika Kau lupa, J! Gadis itu terpaksa menyetujui tawaranmu karena Dia membut

    Last Updated : 2021-07-05
  • Elenora And Her Alter Ego   Why?

    Gadis itu berjalan dengan langkah gontai. Mengabaikan beberapa pasang mata yang menatapnya penuh kebencian. Terutama para murid perempuan. Namun kali ini Mereka tidak bisa melakukan sesuatu pada Elenora. Mereka ingat jika ancaman Presiden Direktur Hoffman tidak pernah main-main, apalagi enam pengawal yang selalu mengikuti gadis itu, membuat nyali Mereka seketika menciut. "Elenora." Merasa namanya dipanggil, gadis itu menghentikan langkahnya kemudian berbalik untuk menoleh ke belakang. Seorang pemuda sedang berlari ke arahnya sembari tersenyum lebar hingga menampilkan deretan gigi putihnya yang rapi, "Untukmu." Sebotol susu strawberry. Ragu. Elenora melirik para pengawal itu karena Ia takut jika Mereka melaporkan hal ini pada suaminya. Dinding pun bisa berbicara. Pada akhirnya tidak ada pilihan lain, gadis itu menggeleng pel

    Last Updated : 2021-07-15
  • Elenora And Her Alter Ego   Sevanya

    Sendiri itu sepi dan berdua itu menyenangkan.Mungkin kebersamaan Mereka sebagai pasangan suami dan istri menumbuhkan perasaan baru bagi Elenora. Yang semakin lama tidak mungkin bisa Ia tepis keberadaannya.Elenora hanya seorang gadis polos yang bahkan memikirkan cinta pun― Tidak pernah.Baginya, bekerja dan bisa mencukupi semua kebutuhannya, itu sudah lebih dari cukup.Obsidian birunya menatap lurus ke depan dengan semilir angin barat yang berhembus, menerpa kulit.Dinginnya udara malam tidak membuatnya bergegas masuk. Pandangannya justru menyipit ketika melihat siluet seseorang berdiri disana.Jackson.Sedang apa pria itu disana?Ah, Elenora lupa!Disanalah makam gadis yang begitu dicintai oleh suaminya berada. Seharusnya Ia tahu diri dan tidak mengharapkan lebih.'Kau pasti cemburu melihat suamimu lebih memperhatikan batu nisan itu daripada Kau.'Bukan hal mengejutkan jika Sevanya muncul

    Last Updated : 2021-07-16
  • Elenora And Her Alter Ego   Dont Touch Her!

    Pulang sekolah, Bill terus berusaha mengajak Elenora untuk pergi. Entah apa yang ada didalam pikiran pemuda itu.Beruntung Elenora mampu membuat kedua pengawal yang selalu mengikutinya mau menurut, menunggunya di gerbang depan selagi Ia bicara dengan Bill."Tolong jangan seperti ini, Bill.""Sejak menikah Kau semakin menghindariku. Kau banyak berubah, El!" Pemuda itu mencibir.Sebenarnya tak benar-benar melakukannya, hanya saja Bill tahu bahwa gadis itu akan merasa tak enak hati jika terus menolak ajakannya ini.Ia tidak berpikir lebih jauh jika gadis yang diajak pergi bukanlah milik sembarang orang."Mau ya, please?""Tidak bisa, Bill. Herr Hoffman menjemputku. Sudah ya."Elenora berusaha menolak selembut mungkin, namun Bill tidak mau mendengar. Ia justru menghalangi jalan Elenora dengan kedua tangannya merentang― "Kali ini saja. Aku janji setelah itu tidak akan pernah mengganggumu lagi, El." Wajahnya memohon dan itu mem

    Last Updated : 2021-07-16
  • Elenora And Her Alter Ego   Protect Her

    'Tidak perlu terkejut, brengsek! Beraninya Kau membuat Elenora hampir pingsan, sialan!'******Tiba-tiba, Sevanya mengambil pistol yang berada dibalik ikat pinggang milik Jackson dan menodongkan benda berbahaya itu tepat diwajahnya.Kilatan obsidian birunya terlihat penuh amarah.Dan Jackson tahu jika itu bukan tatapan Elenora, gadisnya."Berikan itu padaku!"'Tidak! Kau- Beraninya membuat Elenora ketakutan!'"Ini bukan urusanmu! Sevanya, berikan!"Gadis itu menarik pelatuk pistolnya dan― DORR! Peluru melesat keluar. Semua pengawal tergopoh melindungi Tuan Mereka."APA YANG KAU LAKUKAN?"Dalam sekali sentak, pistol itu terlepas. Perebutan senjata antara Sevanya dan Jackson terjadi. Keduanya berguling diatas tanah ruangan tersebut hingga Jackson berhasil menindih tubuh gadis itu dan mencengkeram kedua tangannya ke atas― 'Lepaskan Aku, brengsek!'"Borgo

    Last Updated : 2021-07-17
  • Elenora And Her Alter Ego   Alexis

    *Tulisan bercetak tebal adalah flashback******Dua hari Elenora berada di rumah sakit. Ia merasa bosan sebab diluar sana enam orang pengawal ditugaskan oleh suaminya untuk menjaganya selama disini."Dokter, kapan Saya bisa pulang?"Dokter dengan name tag; Shawn Wang― Hanya tersenyum sembari memeriksa selang intravena yang terpasang dipunggung tangan gadis itu, "Dokter-""Maafkan Saya, Frau. Saya hanya melakukan tugas sesuai perintah Herr Hoffman, permisi."Lagi. Selalu saja suaminya bersikap otoriter padanya. Padahal saja, Elenora sudah lebih baik dan Ia ingin cepat pulang.Bau obat-obatan membuat kepalanya terasa pening.'Haruskah Aku menghubungi, Herr Hoffman? Tapi dimana ponselku?'Elenora melihat ke arah sekeliling. Tak menemukan benda persegi tersebut sejauh matanya memandang."Mencari sesuatu, Sayang?""Herr, Saya-""Seseorang memberi

    Last Updated : 2021-08-04
  • Elenora And Her Alter Ego   Okay!

    "Awasi Alexis. Laporkan semua kegiatannya padaku dan jangan sampai siapapun tahu masalah ini." "Baik, Herr. Sesuai perintah Anda. Permisi." Seth menatap sekeliling, memastikan jika tidak ada orang lain yang melihatnya. Saat Ia hendak melangkah pergi, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Jackson yang menghubunginya. "Ya, Herr-" "Datang ke kantor sekarang!" Lalu panggilan tersebut ditutup secara sepihak oleh Jackson. Kekehan ringan terdengar. Seth sudah terlalu hafal dengan sifat Bosnya tersebut. Jadi Ia segera bergegas menuju kantor. ****** Tatapan sendu milik Elenora memunculkan Sevanya; Sang Alter Ego― Sudah beberapa hari ini Dia tidak muncul. 'Pentingnya tidak menilai seseorang dari penampilan saja.' "Kau kembali?" 'Kenapa? Kau berusaha menyingkirkanku karena Aku hampir membuat suamimu terluka?' Elenora terdiam. Bukan. Gadis itu tidak bermaksud membuat san

    Last Updated : 2021-08-06

Latest chapter

  • Elenora And Her Alter Ego   Honey Moon

    Entah keberanian itu muncul begitu saja hingga Elenora mengatakan kalimat itu.Ucapan Elenora mengundang decihan dari Alexis yang kini menghampirinya― "Kau terlalu percaya diri, bocah! Hubungan Kalian hanya tertulis diatas kertas! Jackson tidak mencintaimu!""Terserah Kau!"Hanya itu.Demi Tuhan! Elenora sedang tidak berselera untuk beradu mulut dengan wanita ular ini.Ia lelah dan membutuhkan ruang untuk sendiri.Dengan langkah setengah gontai, Ia berjalan menuju kamarnya. Meninggalkan Alexis dibelakang sana dengan sumpah serapah yang tidak jelas.******"Apa yang Dia lakukan sekarang?"Pandangan Jackson masih terfokus pada kertas putih diatas meja namun telinganya masih menunggu Seth memberinya laporan tentang istri mungilnya."Pardon, Herr. Sebenarnya Frau Hoffman ingin pergi ke toko buku namun Saya melarangnya.""Kenapa?"Amber Jackson menatap tajam pada Seth yang masih berdiri dihadapannya. Kepa

  • Elenora And Her Alter Ego   Okay!

    "Awasi Alexis. Laporkan semua kegiatannya padaku dan jangan sampai siapapun tahu masalah ini." "Baik, Herr. Sesuai perintah Anda. Permisi." Seth menatap sekeliling, memastikan jika tidak ada orang lain yang melihatnya. Saat Ia hendak melangkah pergi, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Jackson yang menghubunginya. "Ya, Herr-" "Datang ke kantor sekarang!" Lalu panggilan tersebut ditutup secara sepihak oleh Jackson. Kekehan ringan terdengar. Seth sudah terlalu hafal dengan sifat Bosnya tersebut. Jadi Ia segera bergegas menuju kantor. ****** Tatapan sendu milik Elenora memunculkan Sevanya; Sang Alter Ego― Sudah beberapa hari ini Dia tidak muncul. 'Pentingnya tidak menilai seseorang dari penampilan saja.' "Kau kembali?" 'Kenapa? Kau berusaha menyingkirkanku karena Aku hampir membuat suamimu terluka?' Elenora terdiam. Bukan. Gadis itu tidak bermaksud membuat san

  • Elenora And Her Alter Ego   Alexis

    *Tulisan bercetak tebal adalah flashback******Dua hari Elenora berada di rumah sakit. Ia merasa bosan sebab diluar sana enam orang pengawal ditugaskan oleh suaminya untuk menjaganya selama disini."Dokter, kapan Saya bisa pulang?"Dokter dengan name tag; Shawn Wang― Hanya tersenyum sembari memeriksa selang intravena yang terpasang dipunggung tangan gadis itu, "Dokter-""Maafkan Saya, Frau. Saya hanya melakukan tugas sesuai perintah Herr Hoffman, permisi."Lagi. Selalu saja suaminya bersikap otoriter padanya. Padahal saja, Elenora sudah lebih baik dan Ia ingin cepat pulang.Bau obat-obatan membuat kepalanya terasa pening.'Haruskah Aku menghubungi, Herr Hoffman? Tapi dimana ponselku?'Elenora melihat ke arah sekeliling. Tak menemukan benda persegi tersebut sejauh matanya memandang."Mencari sesuatu, Sayang?""Herr, Saya-""Seseorang memberi

  • Elenora And Her Alter Ego   Protect Her

    'Tidak perlu terkejut, brengsek! Beraninya Kau membuat Elenora hampir pingsan, sialan!'******Tiba-tiba, Sevanya mengambil pistol yang berada dibalik ikat pinggang milik Jackson dan menodongkan benda berbahaya itu tepat diwajahnya.Kilatan obsidian birunya terlihat penuh amarah.Dan Jackson tahu jika itu bukan tatapan Elenora, gadisnya."Berikan itu padaku!"'Tidak! Kau- Beraninya membuat Elenora ketakutan!'"Ini bukan urusanmu! Sevanya, berikan!"Gadis itu menarik pelatuk pistolnya dan― DORR! Peluru melesat keluar. Semua pengawal tergopoh melindungi Tuan Mereka."APA YANG KAU LAKUKAN?"Dalam sekali sentak, pistol itu terlepas. Perebutan senjata antara Sevanya dan Jackson terjadi. Keduanya berguling diatas tanah ruangan tersebut hingga Jackson berhasil menindih tubuh gadis itu dan mencengkeram kedua tangannya ke atas― 'Lepaskan Aku, brengsek!'"Borgo

  • Elenora And Her Alter Ego   Dont Touch Her!

    Pulang sekolah, Bill terus berusaha mengajak Elenora untuk pergi. Entah apa yang ada didalam pikiran pemuda itu.Beruntung Elenora mampu membuat kedua pengawal yang selalu mengikutinya mau menurut, menunggunya di gerbang depan selagi Ia bicara dengan Bill."Tolong jangan seperti ini, Bill.""Sejak menikah Kau semakin menghindariku. Kau banyak berubah, El!" Pemuda itu mencibir.Sebenarnya tak benar-benar melakukannya, hanya saja Bill tahu bahwa gadis itu akan merasa tak enak hati jika terus menolak ajakannya ini.Ia tidak berpikir lebih jauh jika gadis yang diajak pergi bukanlah milik sembarang orang."Mau ya, please?""Tidak bisa, Bill. Herr Hoffman menjemputku. Sudah ya."Elenora berusaha menolak selembut mungkin, namun Bill tidak mau mendengar. Ia justru menghalangi jalan Elenora dengan kedua tangannya merentang― "Kali ini saja. Aku janji setelah itu tidak akan pernah mengganggumu lagi, El." Wajahnya memohon dan itu mem

  • Elenora And Her Alter Ego   Sevanya

    Sendiri itu sepi dan berdua itu menyenangkan.Mungkin kebersamaan Mereka sebagai pasangan suami dan istri menumbuhkan perasaan baru bagi Elenora. Yang semakin lama tidak mungkin bisa Ia tepis keberadaannya.Elenora hanya seorang gadis polos yang bahkan memikirkan cinta pun― Tidak pernah.Baginya, bekerja dan bisa mencukupi semua kebutuhannya, itu sudah lebih dari cukup.Obsidian birunya menatap lurus ke depan dengan semilir angin barat yang berhembus, menerpa kulit.Dinginnya udara malam tidak membuatnya bergegas masuk. Pandangannya justru menyipit ketika melihat siluet seseorang berdiri disana.Jackson.Sedang apa pria itu disana?Ah, Elenora lupa!Disanalah makam gadis yang begitu dicintai oleh suaminya berada. Seharusnya Ia tahu diri dan tidak mengharapkan lebih.'Kau pasti cemburu melihat suamimu lebih memperhatikan batu nisan itu daripada Kau.'Bukan hal mengejutkan jika Sevanya muncul

  • Elenora And Her Alter Ego   Why?

    Gadis itu berjalan dengan langkah gontai. Mengabaikan beberapa pasang mata yang menatapnya penuh kebencian. Terutama para murid perempuan. Namun kali ini Mereka tidak bisa melakukan sesuatu pada Elenora. Mereka ingat jika ancaman Presiden Direktur Hoffman tidak pernah main-main, apalagi enam pengawal yang selalu mengikuti gadis itu, membuat nyali Mereka seketika menciut. "Elenora." Merasa namanya dipanggil, gadis itu menghentikan langkahnya kemudian berbalik untuk menoleh ke belakang. Seorang pemuda sedang berlari ke arahnya sembari tersenyum lebar hingga menampilkan deretan gigi putihnya yang rapi, "Untukmu." Sebotol susu strawberry. Ragu. Elenora melirik para pengawal itu karena Ia takut jika Mereka melaporkan hal ini pada suaminya. Dinding pun bisa berbicara. Pada akhirnya tidak ada pilihan lain, gadis itu menggeleng pel

  • Elenora And Her Alter Ego   Intervensi

    Intervensi(n); ikut campur ****** Cinta itu seperti pasir; Semakin digenggam maka Dia akan semakin menjauh. Pahami dan mengerti keadaan Dia maka hatinya akan menjadi milikmu. Tidak perlu terburu-buru, nikmati segala proses yang ada. "Aku ingin perjanjian itu diubah!" Mereka datang atas permintaan Jackson. Pria itu memprotes tentang isi perjanjian yang telah dibuat oleh Max, sekretarisnya. "Tidak, Aku tidak bisa mengubahnya." "Kalian harus mengubahnya! Itu merugikanku." Bagaimana pun juga, Jackson seorang pria dewasa yang ingin kebutuhan biologisnya terpenuhi. Married without sex? Yang benar saja! "Dia masih delapan belas tahun jika Kau lupa, J! Gadis itu terpaksa menyetujui tawaranmu karena Dia membut

  • Elenora And Her Alter Ego   School

    Jackson benar-benar menepati janjinya. Ia mengizinkan Elenora pergi ke sekolah namun gadis itu tidak pergi sendiri. Selusin pengawal bersama Elenora. Enam diantaranya ikut masuk ke dalam dan sisanya, Mereka berjaga diluar sekolah. "Lihat gadis itu! Kau dengar berita pernikahannya?" "Ya. Sebenarnya apa yang membuat Presdir Hoffman tertarik dengan gadis bodoh seperti Elenora?" "Dia tidak cantik dan tidak seksi, tapi Herr Hoffman memilihnya sebagai istri, cih!" Bukannya tersinggung, Elenora justru mengabaikan Mereka, berjalan santai melewati gerombolan gadis penggosip yang sedang membicarakan dirinya dan Jackson. Ia sudah terbiasa mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Mereka. Seperti makanan sehari-hari. Elenora hanya seorang siswi penerima beasiswa di sekolah ini. Dulu, Ia tidak pernah bermimpi bisa bersekolah di sini apalagi sekarang statusnya telah berubah menjadi istri Presiden D

DMCA.com Protection Status