Home / Romansa / EX to NEXT 21+ / 5. Wanita-wanita Evander

Share

5. Wanita-wanita Evander

last update Last Updated: 2025-02-28 17:55:44

Chapter 5

Wanita-wanita Evander

Ilona Callie adalah wanita yang pernah paling dihindari oleh Evander sepanjang hidupnya. Sungguh sial semalam ia bertemu lagi dengan Ilona dan lebih sial lagi Bianca meninggalkannya, membuatnya terjebak dengan Ilona dan terpaksa meladeni Ilona yang berbicara tak tentu arah sementara dirinya harus berpura-pura menjadi pendengar yang baik. Evander tidak akan memaafkan Bianca dan wanita itu harus membayarnya, Evander akan membuat perhitungan dengannya.

Evander dengan malas turun dari tempat tidur, pagi ini ada pertemuan penting yang harus dihadiri dan fakta dirinya kurang tidur membuatnya sedikit tidak bersemangat. Setelah membersihkan diri pria itu mengambil MacBook-nya dan membaca materi pertemuan ditemani secangkir kopi tanpa gula. Ia lalu mengaktifkan ponselnya dan suara pesan di ponselnya berbunyi dan Evander mengernyit membaca siapa pengirim pesan tersebut.

Pesan itu dari Ilona dan Isabel, Evander tidak menggubrisnya dan melanjutkan kegiatannya. Dulu ketika masih menjadi mahasiswa, Evander hanya tahu Ilona seperti gadis-gadis pada umumnya, namun Ilona sedikit berbeda karena menjadi role mode di kampus mereka. Cara berdandan dan pakaian yang dikenakan selalu nyaman dipandang juga termasuk ke dalam jejeran mahasiswa berprestasi dan untuk kedua kalinya Evander melakukan jalan yang sama yang digunakan untuk mendekati Bianca, kali itu tidak sesulit mendapatkan Bianca.

Namun, di sanalah Evander terjebak. Ilona yang di luar tampak sempurna ternyata wanita yang pengatur, manja, dan semua harus sesuai dengan keinginannya. Evander benci itu sehingga Evander sering beradu mulut dengan Ilona, tetapi bukan Ilona namanya jika tidak bisa kembali mengambil hati Evander. Dia akan meminta maaf dan bersikap manis kembali lalu akan berulang, wanita itu mencoba mengendalikan hidupnya dan Evander tidak akan pernah sudi dikendalikan oleh wanita mana pun.

Ia dalah putra bungsu pemiliki Binter Canarias, ayahnya sekarang juga menjadi pejabat penting di negaranya. Dengan posisi itu Evander merasa tidak pantas ada seorang wanita yang berusaha mengendalikannya, apa lagi hanya seorang Ilona Calie yang di matanya hanya seorang putri orang kaya yang manja.

Setelah memutuskan Ilona, bukan berarti Evander terbebas dari Ilona sepenuhnya. Wanita itu mencarinya, menerornya seolah terobsesi padanya hingga Evander menghindar cukup lama. Butuh waktu satu semester untuk menghindari Ilona dan Evander kala itu memutuskan untuk mengambil cuti dari kuliahnya dan kembali ke Barcelona. Mengisi hari-harinya dengan membantu kakaknya mengelola perusahaan.

Sekarang wanita itu muncul lagi di depannya dan tidak tertutup kemungkinan masih akan menjadikan mengendalikan hidupnya jika Evander tidak waspada atau memasang benteng pertahanan terlebih dahulu.

Evander menyeruput kopinya lalu menutup MacBook-nya dan bergegas pergi ke kantornya.

Baru saja Evander tiba di kantor Valeria menyambutnya. “Evander, kakakmu berada di ruangan.”

Kakaknya, Ares Miguel Torrado adalah pria yang keras kepala dan angkuh. Tetapi, tidak dipungkiri jika kinerjanya mengelola perusahaan layak diacungi jempol dan sejujurnya Evander banyak belajar dari kakaknya ketimbang ayahnya yang sibuk di dunia politik. Kakaknya yang sombong dan angkuh itu pasti memiliki kepentingan sendiri hingga datang ke kantornya pagi-pagi sekali, sangat mustahil kakaknya datang hanya untuk menanyakan kabarnya.

“Ada apa dia ke sini?” tanya Evander enggan. Berpikir jika kakaknya datang untuk menilai kinerjanya lalu menceramahinya.

“Aku tidak berani menanyakannya.”

Kakaknya selalu berperangai dingin di depan orang-orang yang tidak kenal dekat dengannya hingga hampir semua karyawannya seperti melihat hantu saat berpapasan dengannya dan dari kakaknya juga Evander belajar bersikap sebagaimana mestinya seorang pemimpin menjaga wibawanya di depan anak buah.

Evander lalu menuju ruangannya dan mendapati kakaknya sedang membolak-balik dokumen di meja kerja milik Evander.

“Ada apa kau ke sini?” tanya Evander tanpa berbasa-basi.

“Kudengar dari Papa kalau kau mengalami banyak sekali perubahan makanya kau dipercaya memimpin perusahaan inti di Madrid,” kata Ares, pria tampan bermata biru yang uasianya sudah menginjak tiga puluh tujuh tahun.

Sebelumnya Evander menjadi wakil CEO di kantor cabang Binter Canarias di Barcelona selama dua tahun setelah sebelumnya ia hanya menjadi pengawas lapangan.

Evander mengedikkan bahunya. “Jadi, kau datang untuk memberiku selamat?”

“Ya. Salah satunya.”

Evander tersenyum, tidak yakin dengan niat kakaknya. “Dan?”

“Vanya ingin magang dan dia tidak mau magang di kantorku.”

“Jadi kau ingin menitipkan Vanya di sini?”

“Tentunya kalau kau tidak keberatan.”

Lavanya Leonora Callas adalah adik tiri Evander dan Ares. Semula Ares berencana menghancurkan ibu Vanya yang dianggap telah menjadi penyebab perceraian orang tua mereka melalui Vanya, tetapi karena kedekatannya dengan Vanya, Ares justru jatuh cinta pada adik tiri mereka dan sekarang mereka menjalin hubungan kekasih dan hanya beberapa orang yang tahu hubungan mereka.

Ares dan Vanya yang masih berusia dua puluh tahun bahkan pernah menikah ketika Vanya berusia delapan belas tahun karena saat itu Vanya hamil dan Ares tidak ingin anak itu tidak memiliki keluarga yang harmonis. Tetapi, belum satu tahun pernikahan mereka bercerai karena saat itu Vanya cemburu pada salah satu aktris yang dirumorkan dekat dengan Ares.

Namun, setelah semuanya jelas mereka kembali rujuk meskipun Vanya menolak untuk kembali menikahi Ares dengan alasan ingin mengekar karier dan ingin memiliki sedikit prestasi agar dapat setara dengan Ares. Sekarang Vanya sedang sibuk mengejar kariernya dan menjalani pendididkan di perguruan tinggi.

“Tentu saja aku tidak keberatan,” jawab Evander sambil tersenyum.

“Jangan macam-macam dan jangan jadikan dia temanmu main Mobile Legend sampai pagi, jika aku sampai mendengar hal itu, lihat saja apa yang akan kulakukan padamu,” ucap Ares sungguh-sungguh sambil memicingkan matanya menatap adiknya dengan serius.

Evander tentu saja senang mendengar jika Vanya akan magang di kantornya karena dengan adanya Vanya hari-harinya tidak akan sepi, tetapi untuk tidak main Mobile Legend bersama Vanya kedengarannya itu mustahil diatur Ares.

Vanya saja di sela-sela kesibukannya selalu memainkan game itu dan tidak jarang mengajak Evander untuk log in. Jadi, atas dasar apa Ares mengatur? Ares tidak akan memantau Vanya dua puluh empat jam dan jika Vanya berada di Madrid, apa lagi satu kantor denganya pastinya kesempatan untuk bermain Mobile Legend lebih banyak dan itu membuat Evander bersemangat mendengare Vanya akan magang di kantornya.

Bukan hanya itu, Vanya adalah pribadi yang riang dan menyenangkan sehingga kehadiran adik tirinya itu seperti melengkapi hidupnya sebagai anak bungsu yang tidak memiliki adik perempuan.

“Jadi, kapan Vanya akan mulai magang?”

“Bulan depan,” jawab Ares sambil bangkit dari kursi. “Dan aku minta seminggu sekali kau siapkan jet pribadi untuknya kembali ke Barcelona.”

“Itu pemborosan,” protes Evander cepat-cepat.

“Aku tidak minta secara gratis,” ucap Ares sambil melewati Evander lalu meninggalkan pria itu.

Bersambung.....

Jangan lupa kasih komentar dan bintang ya....

Terima kasih.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • EX to NEXT 21+   6. Selalu Mengancam

    Chapter 6Selalu Mengancam Bianca sedang mengamati pohon bunga Peony yang tingginya belum ada satu jengkal, menunggu waktu tiga tahun untuk Peony berbunga rasanya sangat konyol. Sialan! Tetapi, obsesinya menanam dan merawat bunga sendiri sudah bulat. Lagi pula menanti Peony-nya berbunga lalu bunga itu akan hidup selama lima puluh sampai seratus tahun menurutnya waktu tiga tahun terlalu singkat untuk sebuah penantian, itu sungguh sepadan.Bianca mencatat perkembangan pohon Peony dan bunga lain di bukunya sebagai rutinitasnya setiap pagi setelah membuka toko dan Alma bertugas menjaga tokonya. Bianca juga memperkerjakan satu orang untuk membantunya mengurus tumbuhan di rumah kaca karena mustahil semua dikerjakan sendiri. "Bianca, apa kau sudah melihat bunga Lily kita??" tanya Don, orang yang ia percaya membantunya merawat bunga. "Aku belum melihatnya pagi ini," kata Bianca. "Kau harus melihatnya, ada satu yang memiliki kuncup. Sepertinya ia akan berbunga!" katanya dengan penuh sem

    Last Updated : 2025-03-13
  • EX to NEXT 21+   7. Mencium Bianca

    Chapter 7Mencium Bianca"Kau tidak perlu pergi jika tidak ingin pergi, abaikan saja ancamannya," kata Lisa ketika Bianca sedang bersiap untuk pergi menemani Evander bertemu client. Dulu ketika menjadi mahasiswa di Complutense University of Madrid, Bianca dan Lisa adalah teman satu kamar di asrama. Bahkan ketika mereka sudah lulus pun pada akhirnya mereka masih memutuskan untuk tinggal berdekatan hingga Lisa menikah dan memutuskan tinggal di apartemen suaminya. Lalu ketika suami Lisa meninggal, Lisa kembali memutuskan untuk menyewa apartemen di gedung di mana Bianca tinggal agar mereka dapat kembali berdekatan.Bianca awalnya sangsi terhadap pertemanannya dengan Lisa, ia sedikit trauma. Takut akan dimanfaatkan sepeti apa yang Evander pernah lakukan padanya dulu. Tetapi, seiring berjalannya waktu Lisa tidak pernah memanfaatkannya. Jika Lisa memanfaatkannya saat ingin bekerja di Binter Canarias itu pengecualian, Bianca memaklumi karena keadaan Lisa yang sedang kurang beruntung dan ang

    Last Updated : 2025-03-13
  • EX to NEXT 21+   8. Pacar Palsu

    Chapter 8Pacar Palsu “Astaga....” Bianca menggelengkan kepalanya karena Evander pagi-pagi sekali sudah berada di depan toko bunganya. Bahkan toko bunganya belum buka.“Aku hanya kebetulan lewat dan aku ingin melihat-lihat toko bungamu,” kata Evander.Bianca sanksi dengan ucapan Evander, bagaimanapun pria yang sedang ia hadapi adalah Evander yang dikenalnya sebagai pria licik jika menyangkut keuntungannya pribadi. Evander pasti memiliki tujuan lain padanya, entah itu ada hubungannya dengan Ilona atau tujuan lain, tetapi yang jelas kali ini Bianca bersumpah tidak akan terjebak dalam permainan Evander.Hanya katak bodoh yang terjatuh pada lubang yang sama dua kali dan Bianca tidak ingin menjadi kataka bodoh itu, ia harus lebih waspada terhadap Evander. Bianca tidak menggubrisnya, ia memasukkan kunci pada lubang kunci tokonya lalu memutarnya dan membuka pintu tokonya. Tidak lama Evander menyusulnya dan pria itu membawa boneka di tangannya.“Kuharap kau menyukainya,” ucap Evander seraya

    Last Updated : 2025-03-13
  • EX to NEXT 21+   Prologue

    Halo....Jam berapa kalian membaca ini?Apa kabar semua?Jumpa lagi dengan Cherry di sini.Prologue Madrid, 09:30 am.Bianca mengumpat, tidak seharusnya ia sebagai seorang penjual bunga berada di sebuah gedung perkantoran dengan mengenakan pakaian berupa rok span ketat yang membuat bentuk bokongnya terekspos dan setelan blazer yang membuatnya terlihat seperti guru matematika yang selalu memasang tampang serius. "Sialan," umpatnya pelan sekali lagi sambil berkaca di toilet. Sahabatnya tersayang baru saja kehilangan suaminya yang meninggal akibat kecelakaan sementara Ia memiliki seorang anak yang masih kecil dan kebetulan anak itu sakit sehingga Lisa sahabatnya tidak bisa pergi untuk wawancara di perusahaan penerbangan Binter Canarias. Lisa sangat membutuhkan pekerjaan itu karena setelah kehilangan suaminya otomatis ia menjadi tulang punggung untuk dirinya sendiri dan anaknya yang masih kecil, hari ini Bianca datang ke kantor untuk bertemu bagian personalia mewakili Lisa bukan un

    Last Updated : 2025-02-27
  • EX to NEXT 21+   1. Si Brengsek

    Chapter 1Si Brengsek "Ya Tuhan, Bianca... kau baru saja menghancurkan karierku," erang Lisa yang duduk di bangku tunggu rumah sakit."Karier yang belum dimulai," ralat Bianca tidak terima."Bi, itu satu-satunya harapanku," kata Lisa terlihat putus asa. Bianca Stanton, wanita berusia dua puluh tujuh tahun pemilik mata berwarna hijau itu menghela napas berat. Ia juga tidak menyangka kalau paginya akan menjadi hari yang sangat buruk pagi ini, ia tidak menyangka jika dirinya akan bertemu dengan Evander Torrado. Ia bahkan tidak menyangka seorang Evander secepat itu duduk di kursi CEO di sebuah perusahaan penerbangan di negaranya.Bianca lebih tidak percaya lagi jika perusahaan penerbangan itu ternyata milik keluarga Torrado setelah ia mencari tahu tentang perusahaan itu. Benar-benar ceroboh karena tidak mencari tahu terlebih dahulu sebelum memberikan bantuan kepada Lisa. "Aku tidak tahan lagi ingin sekali menamparnya," kata Bianca terlihat jengah. "Asal kau tahu, tamparan saja tidak

    Last Updated : 2025-02-27
  • EX to NEXT 21+   2. La Luna Florist

    Chapter 2La Luna Florist"Kau sepertinya dalam suasana hati yang tidak bagus," kata Valeria Adams, sekretaris Evander seraya meletakkan secangkir kopi di atas meja.Evander melirik gelas berisi kopi yang mengepulkan asap panas di atas meja, suasanya hatinya memang sedang sangat kacau dan penyebabnya tentu saja Bianca. Evander tidak menyangka jika hari kedua menduduki jabatan sebagai CEO di perusahaan penerbangan milik ayahnya justru mendapatkan tamparan dari seorang wanita, pria pemilik mata biru itu meraba pipinya yang beberapa jam lalu ditampar oleh Bianca.Evander secara tidak sengaja melihat Bianca sedang berbicara dengan resepsionis, ia lalu memerintahkan sekretarisnya untuk menyelidiki untuk apa Bianca datang ke kantornya. Evander lalu menginstruksikan kepada sekretarisnya agar mengarahkan Bianca ke ruangannya, tetapi Evander tidak menyangka jika kejadian sembilan tahun yang lalu masih membuat Bianca marah dan rupanya menyimpan dendam sehingga meluapkannya dengan menampar dir

    Last Updated : 2025-02-27
  • EX to NEXT 21+   3. Geram

    Chapter 3 Geram "Jadi, Evander memintamu melupakan dendam di masa lalu kalian lalu kalian harus berteman lagi?" tanya Lisa, ibu dari seorang balita yang sedang dirawat di rumah sakit. "Kumohom jangan menatapku seperti itu," kata Bianca lalu mendengus karena Lisa menatapnya seolah sedang membujuk dan memohon padanya. "Hanya berteman, Bi. Berteman. Setelah aku bekerja dan posisiku aman, kau bisa memutuskan pertemanan itu dan membalas dendam jika itu mungkin," kata Lisa sembari memotong tangkai mawar kemudian meletakkannya pada gundukan mawar yang belum disusun oleh Bianca. Balas dendam? Balas dendam seperti apa? Lagi pula menampar Evander di hari pertama mereka bertemu kembali sudah cukup membuat Bianca puas. "Aku lebih baik menghidupi putramu sampai kau mendapatkan pekerjaan ketimbang harus menjadi teman Evander lagi," kata Bianca cukup serius. "Kau pikir membesarkan anak hanya memberinya makan, pakaian, dan tempat tinggal? Ada asuransi pendidikan dan asuransi kese

    Last Updated : 2025-02-27
  • EX to NEXT 21+   4. Bertemu Evander Lagi

    Chapter 4 Bertemu Evander Lagi "Bersiaplah, untuk makan malam bersamaku." Oh, Tuhan! Bianca ingin menghancurkan ponselnya setelah membaca pesan yang dikirimkan Evander. Baru satu hari Lisa bekerja di Binter Canarias dan Evander sudah berusaha menindasnya dengan memaksanya pergi makan malam. Pria itu benar-benar menjengkelkan. "Hari ini aku tidak bisa menemanimu makan malam karena aku harus menjaga putra Lisa." Tulis Bianca di pesan pendeknya. "Lalu, ke mana Lisa?" tanya Evander. "Dia baru sehari bekerja di kantormu, dia masih butuh biaya untuk membayar baby sitter yang menjaga putranya di siang hari," jawab Bianca. Evander tidak membalas pesannya lagi dan Bianca merasa bersyukur, akhirnya ia terbebas dari pria itu. Bianca lalu melanjutkan aktivitasnya di dapur, ia menyusun piring-piring dan peralatan dapur lainnya ke dalam mesin pencuci piring lalu mengaktifkan mesin. Bianca mengeluarkan sayuran, daging, susu, pasta, dan beberapa jenis bawang dari dalam kulkas lal

    Last Updated : 2025-02-28

Latest chapter

  • EX to NEXT 21+   8. Pacar Palsu

    Chapter 8Pacar Palsu “Astaga....” Bianca menggelengkan kepalanya karena Evander pagi-pagi sekali sudah berada di depan toko bunganya. Bahkan toko bunganya belum buka.“Aku hanya kebetulan lewat dan aku ingin melihat-lihat toko bungamu,” kata Evander.Bianca sanksi dengan ucapan Evander, bagaimanapun pria yang sedang ia hadapi adalah Evander yang dikenalnya sebagai pria licik jika menyangkut keuntungannya pribadi. Evander pasti memiliki tujuan lain padanya, entah itu ada hubungannya dengan Ilona atau tujuan lain, tetapi yang jelas kali ini Bianca bersumpah tidak akan terjebak dalam permainan Evander.Hanya katak bodoh yang terjatuh pada lubang yang sama dua kali dan Bianca tidak ingin menjadi kataka bodoh itu, ia harus lebih waspada terhadap Evander. Bianca tidak menggubrisnya, ia memasukkan kunci pada lubang kunci tokonya lalu memutarnya dan membuka pintu tokonya. Tidak lama Evander menyusulnya dan pria itu membawa boneka di tangannya.“Kuharap kau menyukainya,” ucap Evander seraya

  • EX to NEXT 21+   7. Mencium Bianca

    Chapter 7Mencium Bianca"Kau tidak perlu pergi jika tidak ingin pergi, abaikan saja ancamannya," kata Lisa ketika Bianca sedang bersiap untuk pergi menemani Evander bertemu client. Dulu ketika menjadi mahasiswa di Complutense University of Madrid, Bianca dan Lisa adalah teman satu kamar di asrama. Bahkan ketika mereka sudah lulus pun pada akhirnya mereka masih memutuskan untuk tinggal berdekatan hingga Lisa menikah dan memutuskan tinggal di apartemen suaminya. Lalu ketika suami Lisa meninggal, Lisa kembali memutuskan untuk menyewa apartemen di gedung di mana Bianca tinggal agar mereka dapat kembali berdekatan.Bianca awalnya sangsi terhadap pertemanannya dengan Lisa, ia sedikit trauma. Takut akan dimanfaatkan sepeti apa yang Evander pernah lakukan padanya dulu. Tetapi, seiring berjalannya waktu Lisa tidak pernah memanfaatkannya. Jika Lisa memanfaatkannya saat ingin bekerja di Binter Canarias itu pengecualian, Bianca memaklumi karena keadaan Lisa yang sedang kurang beruntung dan ang

  • EX to NEXT 21+   6. Selalu Mengancam

    Chapter 6Selalu Mengancam Bianca sedang mengamati pohon bunga Peony yang tingginya belum ada satu jengkal, menunggu waktu tiga tahun untuk Peony berbunga rasanya sangat konyol. Sialan! Tetapi, obsesinya menanam dan merawat bunga sendiri sudah bulat. Lagi pula menanti Peony-nya berbunga lalu bunga itu akan hidup selama lima puluh sampai seratus tahun menurutnya waktu tiga tahun terlalu singkat untuk sebuah penantian, itu sungguh sepadan.Bianca mencatat perkembangan pohon Peony dan bunga lain di bukunya sebagai rutinitasnya setiap pagi setelah membuka toko dan Alma bertugas menjaga tokonya. Bianca juga memperkerjakan satu orang untuk membantunya mengurus tumbuhan di rumah kaca karena mustahil semua dikerjakan sendiri. "Bianca, apa kau sudah melihat bunga Lily kita??" tanya Don, orang yang ia percaya membantunya merawat bunga. "Aku belum melihatnya pagi ini," kata Bianca. "Kau harus melihatnya, ada satu yang memiliki kuncup. Sepertinya ia akan berbunga!" katanya dengan penuh sem

  • EX to NEXT 21+   5. Wanita-wanita Evander

    Chapter 5 Wanita-wanita Evander Ilona Callie adalah wanita yang pernah paling dihindari oleh Evander sepanjang hidupnya. Sungguh sial semalam ia bertemu lagi dengan Ilona dan lebih sial lagi Bianca meninggalkannya, membuatnya terjebak dengan Ilona dan terpaksa meladeni Ilona yang berbicara tak tentu arah sementara dirinya harus berpura-pura menjadi pendengar yang baik. Evander tidak akan memaafkan Bianca dan wanita itu harus membayarnya, Evander akan membuat perhitungan dengannya. Evander dengan malas turun dari tempat tidur, pagi ini ada pertemuan penting yang harus dihadiri dan fakta dirinya kurang tidur membuatnya sedikit tidak bersemangat. Setelah membersihkan diri pria itu mengambil MacBook-nya dan membaca materi pertemuan ditemani secangkir kopi tanpa gula. Ia lalu mengaktifkan ponselnya dan suara pesan di ponselnya berbunyi dan Evander mengernyit membaca siapa pengirim pesan tersebut. Pesan itu dari Ilona dan Isabel, Evander tidak menggubrisnya dan melanjutkan kegiatann

  • EX to NEXT 21+   4. Bertemu Evander Lagi

    Chapter 4 Bertemu Evander Lagi "Bersiaplah, untuk makan malam bersamaku." Oh, Tuhan! Bianca ingin menghancurkan ponselnya setelah membaca pesan yang dikirimkan Evander. Baru satu hari Lisa bekerja di Binter Canarias dan Evander sudah berusaha menindasnya dengan memaksanya pergi makan malam. Pria itu benar-benar menjengkelkan. "Hari ini aku tidak bisa menemanimu makan malam karena aku harus menjaga putra Lisa." Tulis Bianca di pesan pendeknya. "Lalu, ke mana Lisa?" tanya Evander. "Dia baru sehari bekerja di kantormu, dia masih butuh biaya untuk membayar baby sitter yang menjaga putranya di siang hari," jawab Bianca. Evander tidak membalas pesannya lagi dan Bianca merasa bersyukur, akhirnya ia terbebas dari pria itu. Bianca lalu melanjutkan aktivitasnya di dapur, ia menyusun piring-piring dan peralatan dapur lainnya ke dalam mesin pencuci piring lalu mengaktifkan mesin. Bianca mengeluarkan sayuran, daging, susu, pasta, dan beberapa jenis bawang dari dalam kulkas lal

  • EX to NEXT 21+   3. Geram

    Chapter 3 Geram "Jadi, Evander memintamu melupakan dendam di masa lalu kalian lalu kalian harus berteman lagi?" tanya Lisa, ibu dari seorang balita yang sedang dirawat di rumah sakit. "Kumohom jangan menatapku seperti itu," kata Bianca lalu mendengus karena Lisa menatapnya seolah sedang membujuk dan memohon padanya. "Hanya berteman, Bi. Berteman. Setelah aku bekerja dan posisiku aman, kau bisa memutuskan pertemanan itu dan membalas dendam jika itu mungkin," kata Lisa sembari memotong tangkai mawar kemudian meletakkannya pada gundukan mawar yang belum disusun oleh Bianca. Balas dendam? Balas dendam seperti apa? Lagi pula menampar Evander di hari pertama mereka bertemu kembali sudah cukup membuat Bianca puas. "Aku lebih baik menghidupi putramu sampai kau mendapatkan pekerjaan ketimbang harus menjadi teman Evander lagi," kata Bianca cukup serius. "Kau pikir membesarkan anak hanya memberinya makan, pakaian, dan tempat tinggal? Ada asuransi pendidikan dan asuransi kese

  • EX to NEXT 21+   2. La Luna Florist

    Chapter 2La Luna Florist"Kau sepertinya dalam suasana hati yang tidak bagus," kata Valeria Adams, sekretaris Evander seraya meletakkan secangkir kopi di atas meja.Evander melirik gelas berisi kopi yang mengepulkan asap panas di atas meja, suasanya hatinya memang sedang sangat kacau dan penyebabnya tentu saja Bianca. Evander tidak menyangka jika hari kedua menduduki jabatan sebagai CEO di perusahaan penerbangan milik ayahnya justru mendapatkan tamparan dari seorang wanita, pria pemilik mata biru itu meraba pipinya yang beberapa jam lalu ditampar oleh Bianca.Evander secara tidak sengaja melihat Bianca sedang berbicara dengan resepsionis, ia lalu memerintahkan sekretarisnya untuk menyelidiki untuk apa Bianca datang ke kantornya. Evander lalu menginstruksikan kepada sekretarisnya agar mengarahkan Bianca ke ruangannya, tetapi Evander tidak menyangka jika kejadian sembilan tahun yang lalu masih membuat Bianca marah dan rupanya menyimpan dendam sehingga meluapkannya dengan menampar dir

  • EX to NEXT 21+   1. Si Brengsek

    Chapter 1Si Brengsek "Ya Tuhan, Bianca... kau baru saja menghancurkan karierku," erang Lisa yang duduk di bangku tunggu rumah sakit."Karier yang belum dimulai," ralat Bianca tidak terima."Bi, itu satu-satunya harapanku," kata Lisa terlihat putus asa. Bianca Stanton, wanita berusia dua puluh tujuh tahun pemilik mata berwarna hijau itu menghela napas berat. Ia juga tidak menyangka kalau paginya akan menjadi hari yang sangat buruk pagi ini, ia tidak menyangka jika dirinya akan bertemu dengan Evander Torrado. Ia bahkan tidak menyangka seorang Evander secepat itu duduk di kursi CEO di sebuah perusahaan penerbangan di negaranya.Bianca lebih tidak percaya lagi jika perusahaan penerbangan itu ternyata milik keluarga Torrado setelah ia mencari tahu tentang perusahaan itu. Benar-benar ceroboh karena tidak mencari tahu terlebih dahulu sebelum memberikan bantuan kepada Lisa. "Aku tidak tahan lagi ingin sekali menamparnya," kata Bianca terlihat jengah. "Asal kau tahu, tamparan saja tidak

  • EX to NEXT 21+   Prologue

    Halo....Jam berapa kalian membaca ini?Apa kabar semua?Jumpa lagi dengan Cherry di sini.Prologue Madrid, 09:30 am.Bianca mengumpat, tidak seharusnya ia sebagai seorang penjual bunga berada di sebuah gedung perkantoran dengan mengenakan pakaian berupa rok span ketat yang membuat bentuk bokongnya terekspos dan setelan blazer yang membuatnya terlihat seperti guru matematika yang selalu memasang tampang serius. "Sialan," umpatnya pelan sekali lagi sambil berkaca di toilet. Sahabatnya tersayang baru saja kehilangan suaminya yang meninggal akibat kecelakaan sementara Ia memiliki seorang anak yang masih kecil dan kebetulan anak itu sakit sehingga Lisa sahabatnya tidak bisa pergi untuk wawancara di perusahaan penerbangan Binter Canarias. Lisa sangat membutuhkan pekerjaan itu karena setelah kehilangan suaminya otomatis ia menjadi tulang punggung untuk dirinya sendiri dan anaknya yang masih kecil, hari ini Bianca datang ke kantor untuk bertemu bagian personalia mewakili Lisa bukan un

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status