Share

Delapan Puluh Satu

"Loh, udah mau pulang?" tanya Naufal yang sedikit tekejut karena Dewangga baru jam empat sore sudah bersiap-siap untuk pulang.

"Gara-gara kamu saya harus membunjuk Kanaya agar memperbolehkan saya kesurabaya besok." ujar Dewa mengemasi beberapa barang bawaanya.

"Sekarang Naya harus di bujuk juga toh?" ujar Naufal tidak percaya karena selama ini Dewa bebas-bebas saja mau keluar kota kapanpun tapi sekarang sepertinya sahabatnya ini sudha sadar jika memiliki seorang istri yang memang sudah sewajarnya menjadi prioritasnya.

"Sejak dulu ya sama tapi tdak sengomel-ngomel sekarang." ujar Dewa.

Dulu Dewa memang masih bisa keluar kota semuanya sendiri terkadang bahkan tidka berpamitan dengan Kanya, tapi sekarang dirinya tidak akan bisa melakukan hal itu lagi. Karena dirinya sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi suami dan ayah yang baik buat keluarganya.

Dan sekarang bedanya Naya itu lebih cerewet dari dulu, atau mungkin sekarang karena sudah menjadi seorang ibu hingga membuat istriny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status