Share

Delapan Puluh Dua

"Tumben ngajakin makan di luar,"

"Mumpung nenek sama kakeknya Kai nginep dirumah."

Untuk pertama kalinya Dewangga Aditama yang lempeng-lempeng aja itu, malam ini mengajaknya keluar katanya malam Rabuan. Aneh kan, biasanya kan malam mingguan la ini suaminya ngajak malam rabuan memang ada-ada saja sekarang suaminya itu.

"Makan bakso di deket kantor kamu aja yuk, Mas. Aku udah lama nggak makan sate."

"Bakso?" tanya Dewa tidak percaya.

Padahal malam ini rencananya ingin makan malam romantis di restoran gitu, tapi sepertinya akan gagal karena istrinya lebih memilih makan bakso kaki lima.

"Masa ngedate makan bakso pinggir jalan,"

"Pengennya itu..." ujar Kanaya mengerucutkan bibirnya cemberut.

"Kamu nggak ngidam kan?" tanya Dewa yang merasa ada yang beda dari istrinya yang tiba-tiba menginginkan bakso.

"Iyaa ngidam pengen bakso."

"Iya, beneran mau makan bakso?" tanya Dewa membuat Naya tersenyum dengan wajah imutnya hal itu membuat Dewa tersenyum.

"Oke."

Setelah sampai di tempat langgana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status