Share

Delapan Puluh Enam

Setelah menidurkan Kai, Kanaya keluar dari kamar menunju keruang tengah. Di sana ada Dewa yang tengah sibuk dengan beberapa berkas dan layar leptop yang menyala.

"Mas," panggil Kanaya.

Dewa menoleh sekilas pada istrinya kemudian kembali fokus dengan pekerjaanya. Karena hari ini banyak pekerjaan yang memang harus segera di selesaikan. Apalagi beberapa hari belakangan ini Dewa memang disibukan dengan masalahnya dengan Wirawan yang tidak kunjung selesai itu.

"Gimana Om Wira?" tanya Naya dengan wajah cemasnya.

"Nggak usah di pikirin," Dewa menyamankan tubuh dan membuka tangannya agar Naya bisa masuk pelukannya.

Hal itu membuat Kanaya mengerucutkan wajahnya kesal. Suaminya memang tidak pernah mau melibatkan dirinya, tapi kan sekarang dirinya juga terlibat di masalah ini.

"Nggak bisa berhenti buat pikiran..."

"Katanya kamu mau percaya sama saya." Potong Dewa membuat Naya kembali mengerucutkan bibirnya cemberut.

"Susah percaya sama kamu," ujar Naya dengan wajah cemberutnya.

Bukannya kesa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status