Share

79. Dua Pilar Cinta

Raihan menutup salat dengan ucapan salam di atas batu pipih. Tangannya sontak menengadah, di mana hati yang fokus mengharap kebaikan untuk semua orang terkasih. Setelahnya, lelaki itu kembali berjalan melalui pinggiran sungai dengan tidak mengurangi kewaspadaan.

Setengah jam berjalan, Raihan mendadak berhenti begitu melihat pagar tinggi menjulang. Melihat gagah dan tingginya pagar tesebut, serta-merta membuatnya berdecak kagum. Ia bagai menemukan berlian dalam lumpur kotor. Akan tetapi, waktu seakan tak memberinya banyak pilihan padanya untuk tetap mengagumi bangunan tersebut. Pada kenyataannya suara dentuman kembali terdengar. Sepertinya pasukan Ratnawan berusaha memasuki kawasan lawan lebih dalam.

Raihan mengembus napas panjang, lantas berlari dengan sebisa mungkin tak menimbulkan suara dan keributan. Ketika melihat helikopter terbang di atas, ia segera  bersembunyi dalam rimbunnya pepohonan.

Setelah dirasa aman, Raihan kembali meneruskan perjalan. Akan t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status