Share

Bab 100

Penulis: Liazta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hingga dini hari laki-laki itu tidak tertidur meskipun hanya sekejap. instingnya merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

Sebastian mengintip keluar jendela. Keadaan tampak begitu tenang bahkan terlalu senyap.

Ia mengambil ponsel yang terletak di atas nakas dan mengecek CCTV lewat handphone miliknya.

Setelah memeriksa rekaman CCTV selama 45 menit Sebastian meletakkan kembali ponselnya diatas nakas.

Tepat pukul 3 dini hari, lampu tiba-tiba saja padam. Hal seperti ini jelas sangat tidak pernah terjadi di mansion ini.

Ini tidak wajar. Sebastian mengambil ponselnya dan menyalakan senter. Sebastian yakin pemadaman ini disengaja dilakukan oleh seseorang.

Dengan cepat ia keluar dari dalam kamar. Tidak berapa lama lampu darurat kembali menyala. Salah seorang bodyguard berlari ke arahnya.

"Tuan kita diserang." Pria bertubuh tegap itu diam sejenak dan mengatur napasnya.

"Penyerangnya sangat lihai berkelahi, mereka mahir menggunakan samurai dan panah," laporan yang diberikan sang bodyguard.

S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rahmalia Namaku
Thor... jangan lama-lama ya bab lanjutan nya. semangat Thor!!! penasaran dg apa yg akan terjadi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 101

    Sebastian tidak tega melihat Zia menangis. Namun saat ini tidak ada yang bisa ia lakukan selain mempercayakan Zia ke tangan Lily. Arion memeluk Zahira dan mengecup keningnya. "Aku pergi dulu, jaga dirimu baik-baik."Arion kemudian berlari mengikuti Sebastian. Pria itu kemudian menoleh ke arah Zahira sambil tersenyum.Zahira merasakan jantungnya berdebar ketika melihat senyum Arion. Senyum yang begitu sangat menawan. Entah mengapa malam ini Arion terlihat begitu sangat teman. Namun mengapa ia merasa takut dengan firasat yang tidak enak seperti ini.Sebastian dan Arion berlari menuruni anak tangga. Mereka harus segera menyelesaikan semua permasalahan ini agar hidupnya tenang.Di luar hiruk pikuk terdengar jelas. Orang-orang yang dia kerahkan berjaga di luar hanya beberapa yang bertahan. Sebastian heran, bagaimana mungkin anak buahnya bisa dikalahkan begitu saja padahal mereka adalah orang terlatih kecuali ada yang berkhianat.Lily mencekam pergelangan tangan Zia dengan kuat. Namun gad

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 102

    "Tetap di belakangku!" Lily berbisik ketika mereka sudah berada di lantai 1. Langkah demi selangkah, Lily berhasil mencapai jendela. Dia mengintip untuk mencari peluang keluar dari rumah itu. Akan tetapi di luar keadaan sudah kacau balau. Tidak mungkin membawa Zahira dan Zia menerobos melewati para laki-laki yang sedang bentrok menggunakan senjata tajam dan senjata api.Zahira ikut mengintip. Matanya terbelalak melihat pemandangan di depannya. Banyak orang sedang berkelahi menggunakan senjata tajam. Ia juga melihat beberapa orang terkapar di rumput dengan kondisi yang sangat mengerikan. Bahkan beberapa potongan tubuh terpisah dari badan. Wajah dokter cantik itu terlihat pucat. Namun berusaha untuk tetap tenang.Sejak tadi Zia hanya menangis sambil menutup telinganya. Tanpa sengaja ia ikut melihat dari jendela. Dengan reflek Zia menyerit histeris.Tubuh Zia seketika terasa lemas. Rasa nyeri menyergap dadanya hingga untuk bernapas saja rasanya sulit.Suara Zia yang menjerit memancin

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 103

    Zahira memandang ketiga pria yang sudah terkapar di atas rumput. Meskipun tidak mati, namun kondisi ketiga pria itu tidak dalam ke adaan baik. Salah seorang mengalami cedera pada leher, satu orang lagi patah kaki, dan yang satunya kemungkinan akan geger otak ringan.Sebagai seorang dokter, Zahira tahu batas aman dalam melumpuhkan lawannya. Yang pasti ke tiga pria itu tidak akan bisa mengejarnya."Nona Zahira, ternyata kamu sangat hebat. Aku tidak bisa bayangkan bagaimana reaksi Arion jika mengetahui hal ini." Lily memandang kagum Zahira.Gadis itu bukan hanya cantik dan pintar saja. Namun juga sangat tangguh. Lily sempat memperhatikan pertarungan Zahira. Ia tahu bahwa Zahira sudah mencapai sabuk tertinggi di perguruannya."Untuk melindungi diri sendiri bisa," jawab Zahira yang masih terlihat pucat.Mereka memandang ke arah Zia. Gadis itu masih terduduk sambil menyandarkan punggungnya di dinding. Dengan kepala menunduk ke bawah sambil menutup telinga. "Ayo bibi, "kata Zahira sambil m

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 104

    Sedangkan Arion berada dengan jarak 3 meter dari Sebastian. Kondisi pria itu terlihat menyedihkan dengan wajah penuh luka. Sebuah senjata api tepat berada di samping kepalanya. "Mas Bastian!" Teriak Zia. Wajahnya panik dan mencoba membuka pintu mobil. Namun Lily dengan cepat mengunci pintu secara otomatis."Biarkan aku keluar, aku ingin keluar!" Zia menangis histeris dan memandang Sebastian. Jika Sebastian mati, Zia tidak akan pernah merelakannya. Mengapa ini semua terjadi, padahal hari pernikahannya hanya hitungan jam saja. Apakah takdir sedang ingin bergelut dengannya.Zia terus menangis sambil memandang Sebastian. Kepala pria itu di tekan kebawah dengan tubuh membungkuk. Andaikan bergerak sedikit saja sudah pasti lehernya akan mengenai mata samurai yang tajam."Mbak Lily, buka pintunya. Aku mau keluar menyelamatkan Arion." Zahira mencekam pergelangan tangan Lily sambil menangis."Anda harus tenang nona," jawab Lily. Kondisi Zahira dan Zia yang seperti ini membuat konsentrasinya

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 105

    Zahira menatap kosong ke depan dengan punggung bersandar lemah ke jok mobil. Apa yang baru saja terjadi membuatnya shock. Apalagi membayangkan bagaimana nasib Arion.Menyesal, Zahira sangat menyesal. Mengapa ia begitu gengsian dan tidak mau mengungkapkan cintanya untuk pria berwajah tampan tersebut. Zahira menangis ketika mengingat senyum Arion untuk terakhir kalinya. Ternyata rasanya sangat sakit ketika melihat orang yang ia cintai berada di ambang kematian."Aku yakin dia akan baik-baik saja. Dia tidak akan mati dengan mudah." Zahira bergumam pelan. Bayangan ketika berjumpa Arion untuk pertama kalinya kembali bermain dipelupuk matanya. Pada waktu itu Arion sekarat namun dia bisa selamat. Begitu juga dengan hari ini, pria itu pasti selamat. Zahira mencoba untuk menghibur dirinya sendiri.Zahira menoleh ke arah Lily, wanita itu fokus menatap ke depan sambil mengendarai mobil. "Kenapa kita tidak menyelamatkan mereka. Jika mbak Lily takut mati, kenapa tidak membiarkan aku turun dan

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 106

    "Aku tidak ingin bersembunyi di sini. Aku bukan pecundang dan juga penakut," teriak Ziarah. "Nona, Aku harap nona bisa memahami situasi saat ini. Nona datang ke sana akan membuat mereka semakin sulit." Lily memandang Zahira dengan sorot mata yang tajam."Kita hidup di negara hukum, apa tidak bisa menghubungi polisi untuk meminta perlindungan? Apa tidak bisa memberitahu polisi bahwa saat ini di sana seperti apa kondisinya?Mereka sedang bertaruh antar hidup dan mati. Setiap detik sangat berharga. Jika terlambat sedikit saja mereka akan terbunuh." Zahira berkata dengan napas ngos-ngosan dan dada turun naik.Zahira benar-benar benar-benar dan kesal terhadap Lily. "Nona beristirahatlah Saya akan mengurus semuanya." Lily menutup pintu kamar ketika Zahira duduk di atas tempat tidur.Lily keluar dari dalam kamar. Kakinya terasa amat lemas hingga ia berdiri sambil bersandar di dinding. Air mata yang berusaha untuk ditahannya kini mengalir dengan sendirinya. Mau seperti apapun dibentuk, Lil

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 107

    Kaki Arion bagian belakang ditendang hingga pria itu terduduk sambil berlutut. Begitu juga dengan Sebastian. Mereka dipaksa untuk berlutut."Tuan Sebastian, saya terlalu mengagumi Anda. Saya beranggapan bahwa anda orang yang begitu sangat hebat. Awalnya saya takut untuk mengambil pekerjaan ini karena terlalu beresiko. Namun setelah menjalaninya, saya baru sadar anda hanyalah orang yang tidak memiliki kelebihan apapun." Berbisik di daun telinga Sebastian dan kemudian tertawa sambil menepuk-nepuk pipi Sebastian.Apakah yang dikatakan pria itu benar, tidak sulit untuk mengalahkan Sebastian."Kita lihat sampai berapa lama kau bisa tertawa." Sebastian tersenyum samar. Meskipun saat ini nyawanya sedang terancam namun tidak terlihat ketakutan di mata Sebastian. "Aku akan tertawa lebih keras lagi jika kau mati." Boy sudah tidak sabar untuk menyingkirkan Sebastian. Pria itu begitu sangat berambisi untuk menguasai bisnis bawah tanah milik Sebastian. "Anda tidak perlu khawatir, bisnis senjat

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 108

    "Kenapa hanya diam, cepat tandatangani surat ini." Heru kesal karena Arion hanya diam memandangnya."Apa karena harta, paman melakukan ini semua?" Arion memandang Heru dengan penuh kekecewaan.Mengelola sebuah perusahaan besar, dan menjadi direktur utama. Merupakan suatu hal yang begitu sangat menguntungkan untuk Heru. Bahkan karena kebaikan Arion, Heru beserta keluarganya bisa menikmati hidup mewah seperti saat ini. Namun yang namanya sifat, iri dan dengkik tidak akan pernah puas dengan apa yang dia miliki. Tidak akan pernah menghargai kebaikan orang lain. "Tidak kusangka ternyata keponakanku selain polos juga bodoh. Tentu saja aku melakukan ini semua demi harta. Aku ingin harta keluarga Jackson dan juga harta milik Sebastian menjadi milik ku." Heru tertawa lepas. Kesempatan seperti ini sudah berpuluh-puluh tahun dinantikannya dan akhirnya ia bisa mendapatkan kekayaan keluarga Jackson dengan sangat mudah. "20 tahun yang lalu, kedua orang tuamu meninggal karena dirampok. Polisi m

Bab terbaru

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 190

    Sherina tersenyum memandang pria yang sudah berdiri di depan apartemennya. Kali ini pria itu datang tidak sendiri namun dengan seorang gadis kecil. "Paman sudah pulang dari luar kota ya?" Tanya Sherina dengan tersenyum manis. Sudah satu minggu ia tidak bertemu dengan Alex. Ada rasa rindu ketika tidak melihat pria tersebut. Mungkin karena hanya Alex, satu-satunya orang yang perduli dan mau dekat dengannya. "Ya baru saja," jawab Alex dengan sedikit tersenyum.Pria berwajah tampan itu tidak datang sendiri. Kali ini ia datang bersama dengan gadis kecilnya yang cerewet."Sebenarnya papi sangat lelah, tapi aku yang memaksanya untuk datang ke sini. Aku ingin bertemu dengan kak Sherin," celoteh gadis kecil berusia 5 tahun tersebut.Sherina gemas melihat Celine bercerita. Apa lagi bibirnya yang yang tipis maju hingga beberapa centi. Shelina menundukkan tubuhnya. Kemudian menyapa gadis kecil memakai bando berwarna merah tersebut. "Hai cewek cantik."Celine memandang Sherina dengan tersenyum

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 189

    Satu bulan sudah Sherina berapa di rumah sakit. Hari ini dia sudah diperbolehkan pulang. Tidak ada sahabat atau kerabat yang menjemputnya. Karena itu ia akan pulang sendiri. Sebenarnya Alex sudah berjanji untuk menjemputnya dari rumah sakit. Namun ternyata pria itu mendadak di tugaskan ke luar kota selama 1 Minggu.Saat ini ia memakai masker, kaca mata hitam serta topi. Sherina tidak ingin ada orang yang mengenalinya. Sherina mengambil barang-barangnya yang hanya tas kuliah dan satu buah tas kecil yang berisi pakaian dalam, beberapa baju dan barang-barang keperluan wanita. Semua barang ini Alex yang memberikannya. Selama berada di rumah sakit, pria itu selalu menemani Sherina. Bahkan Alex menemani ketika Sherina cuci darah untuk yang pertama kalinya. Efek dari penusukan yang dialaminya, Sherina menderita gagal ginjal. Karena itu ia harus cuci darah 1 kali dalam seminggu.Kasus penikaman terhadapnya tidak dilanjutkan karena tidak ada bukti. Sherina juga meminta pihak kepolisian menut

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 188

    Sherina hanya bisa menangis ketika melihat persidangan kedua orang tua beserta kakaknya lewat televisi. Mengapa harus seperti ini akhir dari keluarganya. Hanya pertanyaan ini yang selalu dipertanyakan Sherina. Setelah kasus kejahatan orang tuanya terungkap tidak ada lagi kebahagiaan. Dunianya gelap dan berkabut."Jujur aku tidak sanggup." kalimat itu yang keluar dari bibir pucat Sherina. Masalah seberat ini, ia harus memukulnya sendiri. Dengan kondisi tubuh yang lemah, mental tidak stabil, bagaimana mungkin Sherina bisa menjadi sosok yang kuat untuk keluarganya.Dengan perasaan yang bercampur aduk, ia menonton berita persidangan tersebut. Sherina seperti tidak mengenali sosok Heru Ema beserta Alina ketika semua perbuatan mereka di bacakan oleh jaksa penuntut. Ia berharap papi, mami dan juga Alina menolak tuduhan demi tuduhan. Namun ternyata tidak, mereka mengakui semua perbuatan yang telah mereka lakukan. Ia baru menyadari bahwa apa yang selama ini yang dimakan nya berasal dari cuc

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 187

    Lily merasakan sakit yang luar biasa ketika Heru memaparkan perbuatan yang telah dilakukannya terhadap Basri. Sebagai seorang anak dia ingin orang itu mati di tangannya. Namun ia harus menepati janji terhadap Sebastian."Kamu tidak boleh bersedih. Kedua orang tua beserta adik kamu sudah bahagia dan tenang disana. Kamu sudah berjuang menuntut keadilan untuk mereka. Heru beserta keluarganya akan membayar semuanya." Vandra yang duduk di sebelah Lily berusaha untuk menenangkan gadis cantik tersebut. Di mata orang, Lily merupakan gadis yang sangat kuat. Namun nyatanya tidak, dia hanyalah wanita biasa yang menjadikan air mata sebagai simbol kesedihan."Ya aku juga tahu hal itu, hanya saja hukuman yang mereka dapatkan belum sebanding dengan apa yang telah mereka lakukan. Nyawa mereka tidak sepadan dengan nyawa kedua orang tua beserta adikku."Lily berkata dengan wajah merah. "Di dunia saja mereka sudah mendapatkan balasan yang sangat pedih. Apalagi di akhirat nanti. Mereka akan meninggalkan

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 186

    Wanita paruh baya itu duduk dengan menundukkan kepalanya. Air mata bentuk penyesalan tak henti-hentinya menetes ketika jaksa penuntut membacakan semua kejahatan yang dia lakukan. Setiap kejahatan yang dilakukannya di masa lalu diuraikan satu persatu oleh jaksa penuntut. Jika dulu ia akan merasa puas dan bangga karena apa yang direncanakan berjalan dengan sempurna. Setiap kali melakukan tindakan pembunuhan, tidak ada satu orangpun pihak kepolisian berhasil mengungkap pelakunya. Hal ini yang membuat Ema semakin bangga dengan kejeniusan yang dia miliki.Namun kini ia merasa ketakutan setiap kali mendengar jaksa penuntut membacakan semua bukti kejahatannya. Tubuhnya bergetar hebat ketika jaksa menuntut membacakan secara rinci bagaimana para korban meregang nyawa.Ema memang jenius, dia berada di belakang Heru. Setiap ide yang diberikannya selalu berjalan dengan sempurna. Namun sayang kelebihan yang diberikan sang pencipta digunakan untuk berbuat hal yang buruk. "Saudari Ema, peristiwa p

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 185

    "Paman Sebastian, sudah siap berangkat ke pengadilan?" Tanya Zahira dengan tersenyum dan kemudian duduk di kursi makan yang sudah di sediakan Arion. "Iya, kita akan pergi bersama-sama," jawab Sebastian dengan tersenyum hangat. "Kalau begitu kita sarapan dulu." Zahira memandang 4 porsi nasi goreng yang sudah disediakan Mpok Siti. Ternyata ART nya sangat hafal dengan kebiasaan pemilik rumah berserta tetangganya yang selalu datang sarapan pagi tanpa pernah absen. "Iya Bibi juga sudah sangat lapar." Zia tersenyum dan mulai memasukkan goreng ke mulutnya. "Paman apakah di rumahmu tidak ada sarapan?" Arion berbisik di dekat daun telinga Sebastian. "Ada," jawab Sebastian dengan santai sambil menyantap nasi gorengnya. "Terus kenapa setiap kali sarapan, makan siang dan makan malam, selalu datang ke rumahku?" "Aku juga malu melakukan ini semua, hanya saja Bibi mu yang tidak tahu malu. Setiap kali mau makan dia pasti akan meminta untuk makan di sini. Kau tenang saja, untuk masalah dapu

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 184

    Hari yang dinantikan akhirnya tiba. Ini merupakan momen pertama Arion berjumpa dengan Heru. Setelah peristiwa berdarah di mansion.Entah mengapa ia memiliki firasat bahwa pengikut Heru masih ada di lingkungannya. Kekayaan yang Heru miliki, tidaklah fantastis. Tidak mungkin jika dia sanggup mendanai semua aksi kejahatannya. Setelah Heru tertangkap, Arion belum benar-benar tenang. Tidak mungkin jika pamannya itu bergerak sendiri. Nyali Heru tidak sekuat ini, terkecuali ada orang kuat dan hebat berdiri di belakangnya. Heru hanya pion, yang diimingi menjadi raja. Arion masih terus memantau setiap gerak-gerik orang-orang yang berada di dekatnya. Apakah itu di kantor ataupun orang-orang yang masih diberinya kepercayaan. Meskipun nasib Heru sudah jelas, belum tentu orang itu bisa diam. Bisa saja orang yang selama ini membantu Heru, memanfaatkan situasi dan mencari keuntungan. "Hubby." Zahira menggenggam erat tangan suaminya. Suara Zahira, sentuhan lembut tangannya, menarik kesadaran Ar

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 183

    Kesedihan yang tadi dirasakan Sherina berangsur berkurang ketika mendengar perkataan Briptu Amri. "Briptu Ambri nggak bohong kan?""Tidak, saat ini lebih baik kamu tidak muncul di depan publik." Sherina dengan cepat menganggukkan kepalanya. Sejak tadi dia memikirkan untuk bisa datang ke persidangan. Walau bagaimanapun setelah kejadian penusukan yang dilakukan oleh pembencinya, Sherina takut untuk bertemu dengan orang. "Paman Alex." Sherina tersenyum sambil menyapa Alex yang sejak tadi hanya diam dan mendengarkan obrolan antara Sherina dan Ambri."Apa kamu masih ingat wajah orang yang menusuk kamu? "Betul Amri ini kembali ke kasus Sherina. Sherina menggelengkan kepalanya. Kejadian itu begitu sangat cepat hingga dia tidak bisa mengingat dengan jelas. Namun ketika orang itu menusukkan pisau di perutnya Sherina masih sempat memandang wajahnya. Sherina kembali diam sambil terus mengingat di mana barisan orang itu berada. Sherina kembali menggelengkan kepalanya."Kamu yakin tidak ingat

  • Dokter Manis Kesayangan Tuan Crazy Rizh   Bab 182

    Didalam kamar ini tidak ada suara apapun yang terdengar. Hanya suara hembusan napas panjang, pendek yang menjadi bukti bahwa ada seorang gadis yang sedang berbaring lemah diatas tempat tidur.Luka tusukan yang dialaminya begitu sangat parah. Satu ginjalnya harus segera dioperasi karena takut akan ada efek lain yang lebih buruk lagi. Namun dokter mengatakan bahwa operasi masih bisa menunggu hingga sampai 6 bulan mendatang. Berharap Sherina mendapatkan pendonor sebelum 6 bulan. Untuk sementara waktu, ia harus menjalani pengobatan rutin serta cuci darah.Selama dua Minggu tidak sadarkan diri, begitu banyak informasi yang tidak dia ketahui. Sherina ingin melihat berita online di ponselnya. Namun saat ini ia tidak tahu handphone nya ada dimana. Setelah sadar selama 3 hari, tidak ada satu orangpun yang datang menjenguknya. Hanya beberapa orang pihak kepolisian yang menanyakan kronologi kejadian.Terlalu sibuk dengan pikirannya hingga ia tidak menyadari keberadaan Briptu Ambri."Halo Sheri

DMCA.com Protection Status