Share

Bab 335

Begitu terdengar suara pintu tertutup, jantung Paula juga ikut berdegup kencang. Kalau tahu begini, lebih baik dia melakukan pemeriksaan di laboratorium.

"Ayo duduk." Darwin menekan pundak Paula untuk menyuruhnya duduk di ranjang. Sebab, tidak ada tempat duduk lain di dalam ruangan itu.

Setelah itu, dia meletakkan jari telunjuk dan tengahnya di pergelangan tangan Paulaa. Namun, pandangannya beralih dari wajah hingga ke perut Paula. Paula merasa sangat gugup, tetapi ekspresi Darwin tampak seperti sedang serius bekerja.

"Detak jantungmu agak cepat," ujar Darwin sambil mengernyit.

Rona di wajah Paula kembali muncul dan detak jantungnya juga semakin cepat.

"Bagian mana yang kurang nyaman?" Darwin bergerak mendekatinya. Wajahnya yang tampan terpampang di hadapan wajah Paula.

Paula segera menarik tangannya kembali. "Nggak ada."

"Tapi detak jantungmu nggak normal," balas Darwin yang kembali ingin memeriksa denyut nadinya.

Paula menggigit bibirnya dengan panik, hingga akhirnya keceplosan, "Buk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status