Share

67. Tunggu, ya

Yanuar mengesah panjang usai menutup telepon sepihak. Ia meraup wajahnya kasar sebelum memastikan keadaan sekeliling. Takut Chiara mendengar dan merasa iba pada kondisi hidupnya yang jauh dari kata baik.

Ketika langkahnya kembali masuk ke kamar hotel dari balkon, Yanuar mendengar suara percikan air dari kamar mandi. Ia bernapas lega karena Chiara masih belum menyelesaikan acara mandinya. Demi mengalihkan pikiran yang semrawut, ia memutuskan melepaskan colokan charger tablet dan beberapa alat elektronik yang dibawanya.

Sebelum memasukkannya ke dalam tas, Yanuar merasa ada dua tangan melingkari perutnya. Disusul aroma segar buah peach menusuk hidung. Kepalanya refleks menoleh ke belakang sembari menyambut tangan itu dan mengusapnya lembut.

“Mendadak banget peluk begini?” tanyanya bingung berselimut senang.

“Diam dulu,” cegah Chiara saat Yanuar hendak memutar tubuh. “Aku lagi fokus kasih energi positif buat kamu. Sebentar, ya. Tunggu.”

Yanuar melipat bibir, membasahinya guna menahan tawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status