Share

66. Rapuh Juga Akhirnya

Papi is calling ….

Pasang mata Yanuar langsung memerhatikan Chiara yang baru masuk ke kamar mandi. Ia menggeser layar sembari membuka pintu kaca yang mengarah pada balkon. Kemudian menutupnya kembali.

Benda pipih itu ditempelkannya ke sisi telinga kanan. Meski perasaannya mulai tak karuan, Yanuar mencoba tetap tenang.

“Halo, Pi—“

“Perusahaan lagi rusuh begini, kamu masih asyik nongkrong di Bali, Nu? Yang benar saja!” Pria itu langsung menyentak dan melempari Yanuar dengan omelan keras memenuhi telinga. Tanpa membiarkan jeda untuknya menjelaskan. “Apa etis seorang CEO santai-santai di Jimbaran sama pewaris perusahaan sebelah? Pakai otak kamu, Yanu!”

Yanuar menelan ludah sambil memejamkan mata sejenak. Ia sudah kalang kabut jika ada mata-mata yang menyaksikan kedekatannnya bersama Chiara. Beruntung orang suruhan papinya menangkap keberadaan Winie di sana.

“Pi, aku sekadar makan di Jimbaran. Ngobrol sama Winie juga ala kadarnya,” jelasnya membela diri.

“Papi udah pesankan dua tiket ke Ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status