Share

28. Ada yang Hilang

Penulis: Namericanou
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-22 20:42:03

Apa yang diujarkan Yanuar benar adanya. Tak lama setelah pria itu pergi keluar untuk berenang, staff hotel mengetuk pintu. Makanan yang dipesan Yanuar untuknya sudah di depan mata.

Ada sup ikan dan beberapa lauk juga buah-buahan di sana. Semenjak Chiara lahir ke dunia ini, belum pernah sekalipun ia mendapat sarapan dengan paket super lengkap. Bahkan sereal ditambah susu yang biasa orang kaya nikmati itu ada di depannya.

“Jauh-jauh datang ke Lombok, nginap di hotel berbintang, nggak mungkinlah aku cuma makan sereal?” gumamnya seraya menimbang-nimbang. “Kenikmatan gratis ini nggak akan aku sia-siakan. Makanan mahal lho ini!”

Bersama cengiran lebarnya, Chiara menyantap sup ikan ditambah nasi satu porsi. Ia mengambil lauknya juga untuk menambah kenikmatan. Sesi sarapannya itu diakhiri dengan menyambar potongan buah melon dan beberapa butir anggur merah.

“Mimpi apa aku semalam bisa makanan seenak ini?” katanya lagi. “Mana gratis pula.”

Setelah cukup memenuhi kebutuhan perutnya, pandangan C
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   29. Yakin, Pak?

    Kedua netra Chiara membelalak. Diikuti dengan bibirnya yang terbuka begitu mendengar ucapan Yanuar yang jelas menuduhnya. Tanpa babibu, ia sontak menghambur dan menutup mulut pria itu dengan kedua tangan.“Bapak udah gila, ya?” katanya syok. “Kalau ada yang dengar gimana? Bapak mau dianggap menuduh asisten sendiri?”Yanuar mencoba menepis kedua tangan Chiara yang mungil, tapi tak langsung berhasil. Ia mengerahkan tenaga luar biasa banyak baru sukses mengenyahkan si gadis. Sayangnya kekuatan Yanuar membuat tubuh kecil Chiara terhuyung dan nyaris jatuh kalau saja tak ada yang sigap menopangnya.Chiara merasakan tangan membelenggu punggungnya kuat-kuat. Tangannya pun refleks menahan dada Yanuar yang hampir menempel dengannya. Kini napasnya tertahan saat menyadari mata ditatap mata dan juga helaan napas yang terasa jelas mengenai wajahnya kini.Dalam sekian detik, Chiara membenarkan posisinya dengan kembali berdiri. Ia mengusap beberapa bagian pakaiannya yang lumayan berantakan. Sementar

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   30. Bukan Pacar Apalagi Tunangan

    Chiara baru saja keluar dari kamar Yanuar setelah diusir. Ya, perintah untuk mencari pakaian dalam tuannya dicabut dadakan, seperti tahu bulat. Merasa beruntung memang, tapi Chiara masih bergeming di depan pintu. Memerhatikan lekat, lalu menggaruk rambut saat bingung menyerbu.“Emang asisten orang kaya sampai begininya ya buat cari cuan?” Ia menggeleng heran kemudian. “Masa pakaian dalam aja minta dicariin, masalahnya itu barang pribadi banget, lho! Astagaaa ….”“Barang pribadi apa, Chia?”Gadis itu sontak berjengkit saat mendapati sosok Yabes sudah di sampingnya. Menjejeri dirinya sambil menatapnya penuh tanda tanya.“Bukan apa-apa, Pak!” jawabnya cepat.Mata Yabes yang sudah sipit itu dipaksa menyipit membuat pandangan menyelidik. “Oh gitu ….” Pria itu sedikit menjeda sebelum melanjutkan, “Omong-omong kamu kelihatannya sering banget ke kamar Yanu. Ada urusan apa, Chia?”Mengerjap cepat, Chiara kontan menggerakkan kepala. “Biasalah, Pak … diminta buat—“Mulutnya langsung mengatup saa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   31. Cemburu?

    “Tetap di dekat saya, jangan jauh-jauh. Oke?” ujar Yanuar masih memegangi pergelangan tangan Chiara. Mengantisipasi agar si gadis tak pergi ke mana-mana.Chiara tergagap, matanya sesekali tertuju pada tautan Yanuar. Hingga akhirnya ia berpikir satu hal. Sebenarnya, apa tugasnya datang ke pesta dekat pantai seperti ini, sih?“Pak, sebenarnya—“ Sayangnya, ucapannya terjeda begitu tuannya menyela tanpa berpikir.“Itu minuman apa?”Yanuar melihat gelas yang digenggam Chiara. Tampak khawatir kalau-kalau si gadis menenggaknya dan berakhir mabuk seperti semalam. Ia tak sanggup lagi membawa Chiara dan menggendongnya hingga kamar.“Jus jeruk, tadi dikasih sama Kak Lily.”“Lily?” Kerutan samar muncul di kening Yanuar, merasa mustahil karena sepengetahuannya, rekannya bernama Lily tak seramah itu pada orang baru. Terlebih pada gadis yang jelas berada di bawah kelasnya.“Kalian udah saling kenal?” tanya Yanuar lagi.Chiara seketika mengangguk pelan. “Ya, begitulah,” jawabnya setengah ragu. Nyat

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   32. Membuat Jarak

    Chiara masih memandangi wajah lelah Yanuar yang terlelap di ranjang. Ia sudah bekerja keras membawa pria ini pindah ke tempat tidur setelah ambruk di sofa. Rupanya Yanuar mabuk, makanya omongannya melantur.Untung saja Chiara memiliki pertahanan hati yang kuat. Ia tak semudah itu termakan ucapan Yanuar tadi. Bagaimana mungkin seorang asisten sepertinya bisa memancing tuannya untuk turn on?“Heleh, namanya juga mabuk pakai dipercaya.” Chiara terus meyakinkan diri dan menganggap perkataan Yanuar hanya angin lalu.Setelah memberikan selimut dan menutupi tubuh Yanuar hingga dada, Chiara memutar tubuh. Tangannya mulai sibuk mengambil beberapa pakaian yang teronggok di lantai. Hingga kemudian, tatapnya menangkap sebuah pakaian dalam yang masih berada di dalam kemasan.Chiara mengambilnya, menatapnya sesaat sebelum melirik pada Yanuar yang tertidur pulas. “Ternyata beli baru, emang yang lama belum ketemu?” gumamnya pada diri sendiri.Tanpa diminta, Chiara bergerak mencari apa yang menjadi al

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   33. Siasat

    Jika Yanuar sempat memecatnya ketika menjadi pemagang, maka berbeda dengan Mark. Pria bermata biru itu memberikan tawaran fantastis padanya. Salah satunya program magang dan pekerjaan yang layak ketika Chiara sudah lulus kuliah.Saat Mark menjelaskan deret tawaran yang ada, Chiara sempat mendapati Yanuar yang menatapnya tajam. Seakan tak suka berdampingan dengan Yabes karena tukar kursi penumpang. Namun Chiara tak benar-benar mempedulikan tuannya, toh kebaikan Yabes dan Mark demi mengantisipasi agar ia tak mabuk lagi.“Hubungi aku kalau berminat ya, Chia.” Mark kembali mengingatkan sambil mengusap pelan kepalanya seperti kakak laki-laki pada adiknya.Chiara mengangguk dan melambaikan tangan sesaat ketika pria itu melenggang pergi. Di tangan ada kartu nama Mark yang terlihat jelas terpampang nama perusahaan. Di mana kantor yang dipimpin Mark memiliki banyak cabang di luar negeri, salah satunya di Prancis.Seulas senyum terbit di bibir Chiara saat membayangkan dirinya mulai bekerja di l

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   34. Turn On

    Chiara menyibakkan tirai jendelanya yang sudah ditutup beberapa hari ini selama ia pergi ke Lombok. Tidak ada cahaya matahari yang biasa masuk ke dalam. Bersama helaan napas panjangnya, Chiara menjatuhkan diri di ranjang sambil memandangi jendela yang menampakkan betapa birunya langit kala itu.Menyadari waktunya tak bisa banyak digunakan bersantai-santai, Chiara bangkit dari tempat tidur dan mengeluarkan barang bawaan dari tas. Ia memilah beberapa pakaian, lalu menaruhnya di ember khusus pakaian kotor yang berada di dekat pintu kamar mandi.Baru Chiara melangkah hendak mencuci muka, pintu didorong dari luar tanpa ketukan atau salam. Semenjak tinggal di rumah megah ini, ia sudah terbiasa dengan sikap Endah yang asal menyelonong masuk. Seperti tidak memiliki sopan santun sesama manusia.“Kenapa, Mbak?” tanyanya langsung, sebab sudah malas menghadapi wanita itu.Endah menggerakkan tangan, menunjuk ke belakang menggunakan ibu jarinya. “Dipanggil sama Pak Yanu,” katanya. “Sekarang ya, jan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   35. Dirundung Kebingungan

    Chiara menggaruk rambutnya sesaat setelah berhasil keluar dari kamar Yanuar. Ia masih menggerutu dalam hati karena ulah pria tadi yang aneh bin menyebalkan. Sebelumnya dibuat tersentak karena Yanuar mendadak menyentuhnya, lalu ia diminta keluar kamar dengan nada lantang.“Makin hari makin aneh aja Si Kulkas, nggak habis pikir gue,” sungutnya seraya melangkah menuju ruang tengah.Sukma dan Leona terlihat terkejut melihat kedatangannya yang muncul dari arah kamar si tuan rumah. Chiara meringis malu, merasa ada hal yang dilewatkannya dari dua wanita itu.“Dari tadi dicariin ternyata dari kamarnya Kak Yanu?” tanya Leona seraya mendekati Chiara yang masih bergeming di tempat yang sama. “Habis ngapain aja di dalam?”Bersama wajah jenakanya, Leona sengaja memberikan seringai demi menggoda Chiara. Ia bahkan menjawil ujung dagu si gadis agar mau menjawab secara terang-terangan.Dan Sukma meresponnya berbeda. Ada kerutan di kening bersama sorotan serius di sana yang menyebabkan rasa gugup memen

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   36. Lebih Baik Berhenti

    “Pastikan dulu apa yang lo perbuat.”Perkataan Yabes terus mengendap di pikiran Yanuar. Sejak semalam, ia tak bisa tidur nyenyak seperti biasa. Sampai berakibat di keesokkan pagi yang cukup berdampak buruk pada tubuhnya.Ia menggeliat di atas ranjang sembari menatap langit-langit kamar yang dicat putih tulang. Cahaya matahari memasuki celah-celah ventilasi kamar yang membuat keadaannya cukup terang, meski lampu dipadamkan.Kini Yanuar merasa sudut kedua matanya basah akibat lelehan air mata yang tak terbendung lagi. Perasaannya sesak saat banyak pikiran buruknya memenuhi kepala setelah sekian lama tak datang.“Ta, aku nggak bermaksud mengkhianati kamu.” Lirihan itu jelas terdengar bersama serak dan paraunya Yanuar sekarang. “Awalnya aku mau mengalihkan pikiran, biar sedihnya hilang, tapi … tapi setelah semuanya kembali normal, aku justru menyesal. Aku merasa udah jahat ke kamu, Ta,” isaknya yang diikuti napas tersengal. “Aku harus gimana ya, Ta … kamu mau aku gimana?”Yanuar menarik s

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30

Bab terbaru

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   148. Menyambut Kebahagiaan (END)

    "Chiara pecah ketuban, Nu."Satu pernyataan berbuah informasi penting itu berhasil membuat tubuh Yanuar kaku. Tangannya terhenti di udara ketika hendak meminum kopi hangat untuk menyegarkan diri dari kantuk."Sekarang udah di rumah sakit." Yabes yang berada di sampingnya menambahkan. "Kata Tante Sukma, Chiara udah masuk pembukaan delapan. Dokter menyarankan pindah ke ruang bersalin, tapi Chiara menolak karena bersikeras nunggu lo."Yanuar memejamkan mata sejenak. Mengingat janji mereka yang akan menyambut kelahiran bayi bersama. Tindakan Chiara tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena wanita itu masih berupaya keras.Bayangan Chiara yang merintih dan menahan sakit perutnya sekelebat terlintas di benak Yanuar. Sontak Yanuar bangkit dari duduk. "Kita ke rumah sakit sekarang," putusnya cukup mengejutkan Yabes. "Lagi pula pesawat kita delay lama."Seharusnya Yanuar dan Yabes sudah tiba di Kalimatan untuk keperluan dinas, tapi karena cuaca buruk, jadwal penerbangan berubah total. Ia menungg

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   147. Detik-detik Pembukaan

    Rasanya beban-beban di pundak makin berat saja tiap kali ia pulang dari perkumpulan Rein dan yang lain. Tak hanya pundak, rupanya punggung hingga pinggulnya sudah menunjukkan rasa lelah sejak di perjalanan tadi. Perutnya kian membesar di usia kandungan pada bukan ke-7 ini, napasnya sering sesak setiap kali merebahkan diri.Apalagi selama melewati pertemuan tadi, Chiara tak begitu menikmati makanan. Ia hanya menyimak tiap kali perbincangan muncul. Walaupun isinya hanya itu-itu saja. Obrolan wanita berkelas yang membicarakan kekayaan keluarga hingga pasangan, dan sayangnya Chiara tak mampu melakukan hal sama.Memang apa yang harus ia pamerkan dari harta suaminya? Meskipun keluarga Yanuar jauh lebih di atas Rein dan yang lain, tetap saja Chiara tak bisa bercuap-cuap asal agar dianggap ada orang lain. Ia pikir, itu tindakan kekanakan dan kurang pantas.“Kita istirahat habis ini ya, Dek,” gumam Chiara sambil mengelus perutnya yang buncit. “Udah sampai rumah, nih.” Ia membuka pintu dan mela

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   146. Akhirnya Kelewatan

    Ada getar yang bisa Yanuar rasakan ketika menggenggam tangan Chiara. Ia mengeratkannya, berusaha menenangkan tiap detik hingga getaran itu perlahan redup dan akhirnya menghilang. Yanuar tak tahu apa yang tengah dipikirkan Chiara sekaligus disembunyikan istrinya itu sekarang. Yang jelas, mereka sempat cekcok sebentar sebelum berangkat ke rumah sakit seperti sekarang. Di perjalanan pun, tak ada perbincangan yang terjadi di antara keduanya. Mereka sama-sama bungkam sampai Yanuar membuka suara begitu merangkul pinggul Chiara menuju poli yang dituju. "Kamu kelihatan gugup, dan ... pucat," celetuk Yanuar sesaat setelah duduk di kursi begitu tiba di ruangan dokter. Chiara mengambil napas dan menggeleng kemudian. "Biasa kalau mau check up pasti ada gugupnya, Mas." Suara itu terdengar penuh kebohongan di telinga Yanuar, tapi ia tak mempermasalahkannya sekarang. Beberapa rangkaian pemeriksaan sudah dilewati Chiara dan Yanuar melihatnya saksama. Penuh perhatian lekat dan fokusnya pun sengaj

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   145. Akan Aku Usahakan

    “Jadwal gue setelah ini apa lagi, Bes?”Tanpa mendongak ke arah bawahannya, Yanuar melempar tanya sambil menatap foto yang dikirimkan Chiara belum lama ini. Istrinya itu sedang rajin-rajinnya pergi ke kelas yoga dan beberapa pertemuan dengan Lily dan juga Rein.Perubahan Chiara kedengaran bagus sekali. Terutama Mami yang senang bukan kepalang mendapati kabar itu. Sampai Yanuar baru menyadarinya sekarang karena kelewat sibuk dengan urusan kantor dan masalah yang terus datang.“Ada meeting online sama pegawai Kominfo untuk bahas masalah tambang yang sempat muncul di media dua hari lalu.”Kini Yanuar mengalihkan pandangan, beradu tatap dengan Yabes sambil membuang napas kasar. “Jadi, gue nggak dibolehin istirahat atau makan malam di rumah sama istri ya, Bes?”Yabes mengulum senyum samar. Rautnya berubah tak enak mendapati sarkasme yang dilontarkan atasan, tapi apa boleh buat. Semua sudah dirancang baik-baik dan mendapat persetujuan Yanuar secara langsung.“Kasih lima menit,” pinta Yanuar

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   144. Belum Terbiasa

    Chiara menoleh cepat pada meja di dekatnya usai Yanuar memberikan sesuatu di sana. "Itu apa, Mas?""Langsung aja datang ke sana, ya. Mami udah booking paket A buat kamu," jelas Yanuar sambil melangkah pelan mendekatinya. "Nggak perlu pakai taksi, biar sopir yang antar ke manapun kamu pergi."Chiara menjauhkan punggung dari sandaran kursi pijatnya dan menatap bingung Yanuar yang sudah duduk berlutut di depannya sekarang. "Paket A?" tanyanya bingung.Yanuar menganggukkan pelan, tangannya terulur menyentuh lutut Chiara dan memberi usapan lembut. "Pijat di salon, sekalian perawatan," jawabnya. "Kamu pasti capek setelah KKN kemarin. Belum lagi acara penyambutan kepulangan kamu itu."Chiara menyengir lebar, menyadari beberapa bagian tubuhnya memang sedikit pegal semalaman. Namun ia tidak berpikir untuk melakukan spa di salon seperti yang diujarkan Yanuar itu. Perlukah ia?"Emangnya harus, Mas?" Chiara menggaruk tengkuk tak enak. "Aku kan lagi hamil, boleh pijat-pijat gitu?""Boleh, Mami bil

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   143. Begitu Memikat

    Wajah Chiara sudah berseri-seri sejak berakhirnya malam perpisahan dengan warga desa. Tugasnya dan teman-teman akhirnya selesai. Bukan hanya sambutan di awal, tapi mereka mendapat banyak tanggapan positif di penghujung.Chiara baru saja selesai berkemas barang-barangnya, mengecek ulang isi koper kesekian kali. Kemudian menilik surat-surat yang dituliskan beberapa murid sekolah setelah ia mengisi kelas karya beberapa waktu lalu. Semua indah dan sulit dilupakan begitu saja, sebab mengukir kenangan manis di kepala.“Kerja bagus semuanya!” seru Tino di tengah kesibukan berkemas di posko. “Gue nggak tahu lagi mau apresiasi dengan cara apa, yang jelas gue bangga banget sama kelompok kita ini.”“Ya, gue setuju.” Abas menimpali dengan senyum haru. “Gue pikir, proker kita bakal ngebosenin dan kayak tradisi sebelumnya. Tapi ide-ide yang kita buat cukup cemerlang juga.”Chiara mengangguk setuju. Melihat semuanya menampilkan wajah lega dan penuh bangga, ia pun merasakannya dengan batin berbunga-b

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   142. Tambah Hot

    Chiara baru menyeduh susu formula khusus ibu hamil. Selama berada di posko dua minggu ini, ia tak abai memikirkan kesehatan diri sekaligus perkembangan janin di kandungannya. Bahkan setiap malam, sebelum tidur, ia sengaja mengajak si jabang bayi mengobrol.Berbekal informasi yang dibacanya di internet, Chiara mengusahakan apa pun untuk menjadi seorang ibu di usianya yang masih terbilang muda. Walaupun memiliki suami yang jauh di atasnya dan lebih berpengalaman, ia lebih senang belajar mandiri.“Rasanya enak?” Venna bertanya begitu memasuki area dapur, tempat yang menjadi destinasi Chiara setiap pagi dan malam dan jumlahnya terbilang sering dikunjungi.Chiara mengulum senyum dan menjauhkan gelas dari bibir. Ia baru meminum setengah dan mengambil jeda untuk membalas Venna. “Kayak susu biasa,” balasnya.Aneh sekali mengatakan ‘biasa’. Padahal selama hidupnya, ia tak membiasakan diri mengonsumsi cairan putih dengan kandungan tinggi kalsium seperti itu. Mengingat ia lahir dan besar di kelu

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   141. Privasi Suami-Istri

    Yanuar tak sepenuhnya ingat apa yang terjadi semalam. Ia berdecak sambil menyugar rambutnya dan mendengar sebuah benda terjatuh dari ranjang ke lantai. Setelah dilihat dengan rasa malas yang luar biasa, ia menemukan ponselnya tergeletak.“Shit!” makinya kesal karena juga menahan pusing yang mendera kepalanya.Suara gemeruyuk di perut pun ikut terdengar. Yanuar segera bangkit dan melompat dari tempat tidur, bergegas ke kamar mandi untuk menumpahkan isi perutnya. Kemalangan menimpanya lagi untuk kesekian kali.“Yanu?” Itu Mami. Si pemilik nama memejamkan mata usai membersihkan wajah dan mulutnya dari sisa kotoran. “Yanuar!”Kakinya bergerak keluar kamar mandi, meski berat. Hari masih pagi baginya, tapi Mami sudah berkunjung ke rumah di saat keadaannya cukup berantakan.“Astaga Yanu?” Suara itu terdengar bersamaan dengan pintu kamarnya yang terbuka dari luar. Lalu menampilkan sosok ibunya yang melotot lebar ke arahnya. “Kamu mabuk? Istri lagi di luar kota, kamu malah mabuk-mabukan?”Seb

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   140. Tak Mudah Menjadi Kamu

    “Dia nggak mau gue ke sana.”Hanya kekehan geli yang terdengar menyebalkan di telinga Yanuar begitu mengungkapkan satu fakta tentang istrinya. Belum lama ini ia langsung meminta Yabes putar balik arah mobil karena Chiara menolak niat baiknya.“Emang kalau KKN gitu nggak bisa banget diganggu?”Yabes yang fokus mengemudi itu melirik sejenak dengan sisa kekehan di bibir. “Ya, terkadang proker bikin pusing, sih. Tapi balik lagi aja ke orangnya,” jelasnya santai. “Ada kok yang hobinya nebeng nama, nggak jalanin proker bareng temannya.”Yanuar menghela napas panjang. Paham sekali Chiara tak masuk pada kriteria yang diucapkan Yabes di akhir kalimat. Ia tahu betul bagaimana sang istri yang kelewat ambisius. Saat dinyatakan hamil pun, Chiara tetap memilih kuliah dan menghabiskan waktu untuk belajar. Tak heran jika sekarang istrinya itu fokus sekali dengan program kampusnya.“Sama kayak lo lah,” imbuh Yabes saat mobil berhenti karena terhalang lampu merah lalu lintas. “Lo juga kebangetan fokusn

DMCA.com Protection Status