Share

Eps 42.

[Enggak apa-apa, Mas. Kamu juga nggak pernah perhitungan sama keluargaku. Besok kalau punya uang lebih, ibu akan beli sawah lagi.]

Nada menghela nafas membaca chat ke suami yang sudah centang dua biru, tapi belum dibalas lagi. Ia mengangkat wajah, menatap ibunya yang baru keluar dari ruang dalam. Bu Salma sudah pakai pakaian rapi, ada sertifikat tanah di tangan kanannya.

“Ibu pergi ya,” pamitnya.

Nada beranjak, melirik Yoona yang tiduran di karpet sambil pegang mainan. “Buk, bentar. Tunggu mas Lingga balas chatku.”

Bu Salma tersenyum kecil. “Kenapa harus menunggu chat dibalas? Niat membantu itu nggak perlu begitu. Ibu ikhlas kok. Udah, ibu pergi ya. Keburu pak Lurah nanti nggak di rumah.”

Nada menggigit bibir, iya sih bahagia karna ibunya amat peduli dengan suami. Tapi….

“Bu,” panggil Nada sembari mencekal pergelangan tangan ibunya. “Ibu Cuma punya tanah itu. Masih ada Faiz dan Dilla.” Nada menggelengkan kepala. “Aku nggak mau semua dijual buat suamiku, buat aku. Anak ibu harus dapat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Pica-Mica
semoga papa Fandi juga tertular dong
goodnovel comment avatar
Putri Kecil
apakah ini akan awal mula penyakit nya tular menular dari adis-fandi-marlin?
goodnovel comment avatar
Diana Wiya
makasih Mak yuwen .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status