Share

Eps 47.

Putus cinta, rasanya benar-benar patah. Terlebih bagi Dilla yang baru pertama kali mengenal ‘cinta’. Tangannya mengepal, ia menggigit bibir menahan derai air mata yang menyeruak di pelupuk mata. Detik kemudian menunduk, mengusap embun yang sudah penuh. Dilla balik badan, melangkah cepat untuk kembali ke rumah.

“Dek!” panggil Faiz, ia sampai menajamkan mata demi memastikan kalau yang berlari itu adalah adik perempuan satu-satunya. Faiz menghentikan motor matiknya. Lekat ia menatap wajah adiknya yang tertekuk sedih. “Kamu… kamu diapain? Kenapa nangis?” tanyanya dengan pikiran yang sudah terarah ke hal-hal yang negative.

Dilla menggeleng dengan tangan yang mengusap hidung dan mata. Ia mendekat ke kakaknya dan langsung berpegangan di kedua bahu Faiz. “Ayok pulang,” ajaknya.

Faiz menoleh, memerhatikan Dilla yang masih sibuk mengusap linangan air mata. Tak ingin kalau ada orang yang melihat adiknya menangis, Faiz segera melajukan motor, menuju rumah.

Nggak sampai lima menit, motor matik itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
AlynGrafielloPaxon
Cckk, pasutri LDR an telponan bahas itu jadi bikin pengen kan... Lingga nya
goodnovel comment avatar
Putri Kecil
minta nmor nya roland mau ngapain dis???
goodnovel comment avatar
Angkasa lover
Mohon maaf lahir batin juga kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status