Share

Bab 18

Hari itu terasa berat bagi Arum. Sepanjang hari dia bekerja, tidak ada gairah sama sekali. Pikirannya mendadak penuh dengan hal-hal yang tidak seharusnya ada di pikirannya.

Saat waktu makan siang tiba, Arum pergi ke kantin dengan Vera dan yang lain. Temannya itu sadar ada yang berbeda dengan Arum, terlebih saat berpapasan dengan Bagas. Gadis itu segera bersembunyi di balik tubuh Vera yang notabene lebih berisi darinya.

“Kamu ini kenapa, sih?” tanya Vera mulai jengah. “Kenapa sampai sembunyi gitu pas ada Pak Bagas?”

“Nggak apa-apa,” ucapnya singkat.

“Nggak mungkin nggak ada apa-apa.” Vera menyipit curiga. “Seharian kamu juga kelihatan nggak mood. Kamu habis bikin salah apa?”

Saat Arum baru saja mendarat di kursi kantin, sesaat sebelum dia hendak menjelaskan, seseorang dari arah pintu masuk memanggil namanya.

“Arum!” Sosok itu tidak lain adalah Sam. Lelaki itu tersenyum lebar sambil melambaikan tangan.

“Eh, kok, ada Sam di sini?” Vera berbisik pada Arum.

Arum mengabaikan ucapan Ve
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status