Share

Bab 17

“Kamu nggak apa-apa?” tanya Sam saat mereka sedang menuju ke rumah Arum.

“Nggak apa-apa, kok.”

Jawaban Arum tidak membuat Sam merasa lebih baik. Wajah gadis itu masih terlihat masam, bahkan semenjak mengiyakan ajakannya untuk pulang bareng. Bukannya Sam tidak tahu, melainkan dia ingin memastikan apakah alasan Arum menjadi muram itu karena Bagas.

“Kamu besok malam ada acara nggak?” Sam kembali membuka obrolan.

“Belum tahu, memangnya kenapa?”

Sam tersenyum. “Besok ulang tahun Mama aku. Mama udah nanyain kamu dari kemarin, loh.”

“Tante Nisa?” Arum tampak antusias. “Nanti aku lihat dulu, deh. Semoga aja nggak ada lembur, jadi aku bisa dateng.”

“Santai aja lagi. Acaranya cuma syukuran kecil, kok.”

“Tetap aja. Aku juga udah lama nggak nyapa mama kamu.” Hubungan mereka memang terbilang dekat meski Arum tidak sesering itu bertemu dengan ibunya Sam. Sekali saat masih kuliah dan kedua kalinya saat ibunya Sam masuk ke rumah sakit.

Sesampainya di depan rumah Arum, gadis itu berpamitan. “Makasih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status