Share

Kapan Nikah?

“Boleh ya Ma, kadonya adik kembar,” pinta Elina lagi sambil mengerjap-ngerjapkan matanya berkali-kali.

"Capeknya Mama ngebesarin kalian saja belum hilang, malah dimintain adik lagi? Aduh, takut, deh!" jawab Febby dengan nada setengah bercanda, sambil menatap kedua anaknya yang kini duduk manis di depannya.

Wajah Elina langsung berubah kecewa. "Yah, Mama nggak keren! Padahal Elina sama Elio bisa jagain adik, kok! Mama tinggal buat, kami yang jagain nanti," jawabnya, memasang wajah serius seolah sedang berdiskusi berat.

Elio yang biasanya tidak seceria kakaknya, kali ini justru ikut-ikutan mengangguk setuju. "Iya, tuh! Masa, Mama nggak keren gitu?" tambahnya dengan polos.

Rangga, yang baru saja selesai merapikan tumpukan dokumen di meja, tiba-tiba ikut mengompori. "Ya tuh, Mama nggak keren! Coba, bayangkan, kalau ada bayi kecil yang bisa kalian gendong setiap hari!" ucapnya sambil mengedipkan mata kepada anak-anak kembarnya.

Febby hanya bisa menggelengkan kepala, menyerah dengan keiseng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status