Share

Bom

Setelah Febby tertidur dengan tenang di samping Elina dan Elio, Rangga duduk di ujung ranjang, memandangi ketiga orang yang paling ia cintai.

Sebuah perasaan was-was menghantui pikirannya, mengingat kejadian berulang kali di mana Elina bangun ketakutan di tengah malam.

Mimpi buruk Elina bukan lagi sebuah kebetulan bagi Rangga. Ia merasa perlu bertindak demi menjaga keamanan keluarganya.

Perlahan, Rangga bangkit dan berjalan keluar kamar, kemudian mengambil ponsel dan mengetik pesan singkat. Dalam hitungan detik, pesan itu terkirim, dan tidak lama kemudian ponselnya berdering.

“Halo,” jawabnya. Rangga berdiri di balkon kamarnya.

“Hallo Tuan, ada yang bisa saya bantu?” suara tenang Arka, yang selalu Rangga percayai, terdengar di seberang.

“Elina mimpi buruk lagi. Aku merasa ini bukan hanya mimpi biasa,” ujar Rangga tanpa basa-basi. “Tolong cari tahu apakah ada seseorang yang mungkin mengincar keluargaku. Dan segera siapkan pengawal masing-masing dua orang untuk Febby dan anak-anak. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status