Share

Tangisan Haru

"Baiklah, Arka, lanjutkan pekerjaanmu," ujar Rangga dengan nada penuh wibawa, namun tampak ada kekhawatiran tersirat di matanya.

"Baik, Tuan. Kalau begitu, saya permisi dulu," jawab Arka dengan sopan, sebelum membungkuk sedikit dan berjalan keluar dari ruang kerja Rangga. Ia kembali ke meja kerjanya yang terletak persis di depan ruang kerja sang atasan.

Begitu Arka keluar, Rangga mencoba kembali berkonsentrasi pada pekerjaannya yang sempat tertunda. Namun, pikirannya terus terganggu oleh bayangan ancaman yang baru saja mereka bicarakan. Siapa yang mungkin berani menyakiti keluarganya? Siapa yang punya dendam begitu besar terhadapnya sampai-sampai mengincar nyawa istri dan anak-anaknya?

Rangga mendesah panjang dan memejamkan mata sejenak. Dalam hati, ia bersumpah, Aku tidak akan pernah membiarkan siapa pun yang berani mengusik kebahagiaan keluargaku, apalagi sampai menyakiti anak dan istriku.

Meskipun ancaman itu masih membayangi pikirannya, ia mencoba menepisnya dan fokus pada pekerja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status