Share

Risih

Saat tiba di ruang kerja Rangga untuk menaruh berkas, Arka menghela napas berat.

"Apa-apaan coba sok perhatian tumben," gumamnya kaget bercampur kesal.

Sejak ada Rossa di sisinya Arka sama sekali tak butuh wanita lain. Arka hanya ingin Rossa seorang. Arka menghela napas sekali lagi, lalu kembali ke meja kerjanya. Tak berselang lama Rangga tiba di lantai ruang kerjanya.

"Pagi Tuan," apa Nabila dan Arka kompak, sambil sedikit membungkuk memberi hormat.

"Pagi juga, Arka, Nabila," jawab Rangga terus masuk ke ruang kerjanya.

Sepanjang pagi, Nabila tampak seperti sengaja mencari alasan untuk mendekati Arka. Ia bicara tentang laporan kecil yang sebenarnya bisa ia urus sendiri, menawarkan kopi hangat, dan bahkan sesekali melontarkan pujian terhadap cara Arka menangani pekerjaan.

Setiap kali Nabila bicara, Arka berusaha tetap tenang dan sopan, meskipun tak bisa menyembunyikan perasaan risih yang perlahan-lahan merayapi hatinya.

“Arka, kamu ingin kopi atau teh?” tanya Nabila tiba-tiba, sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status