Share

Bab 104 Bertahan atau melepaskan.

"Bagaimana?"

Tiara mendongak lalu menggelengkan kepala. Melihat itu Bram sigap mendekap, serta memberi usapan di punggung istrinya agar lebih kuat menghadapi ujian yang sedang dihadapi. Setelah kehilangan Suti satu bulan lalu, ujian hidup Tiara seolah belum berakhir. Tepat sehari setelah kematian sang istri, Wisnu tidak pernah lagi membuka mata, bahkan respon-respon yang sebelumnya pria paruh bayah itu tunjukan seolah sebagai tanda perpisahan.

Dan, hal itu tentu saja membuat Tiara kian terpuruk, selain pengaruh kehamilan, kondisi ayahnya yang tidak menunjukkan peningkatan sedikitpun—membuat selera makannya sirna begitu saja. Sehingga, dalam kurun satu bulan, berat badannya turun drastis

"Kamu yang sabar ya." Entah sudah berapa puluh kali kalimat itu keluar dari mulut Bram untuk menguatkan sang istri. Walaupun sebenarnya ia sendiri sangat prihatin dengan kondisi Tiara yang mengalami morning sickness parah setiap paginya. Bahkan di usia kehamilannya yang menginjak dua belas minggu, hanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status