Share

Bab 43. Rasa Bingung

Semilirnya angin di siang hari, tepat di pukul dua dengan cuaca yang sangat cerah. Terlihat Alira, menghentikan laju motornya di dalam halaman kafe dan sejajar dengan deretan motor yang lainnya.

Merasa begitu tak sabar, dengan degup jantungnya yang semakin tak karuan, bersiap untuk melepas rindu, bertemu dengan kekasih hatinya, lelaki yang begitu di cintainya namun terus saja di sakitinya.

Sebelum terdiam, dengan deru nafasnya yang tersenggal setelah berlari dari halaman parkir ke pintu utama kafe, menatap sayang Adam yang sedang menikmati secangkir kopi di atas meja menyadari keberadaannya.

Tanpa senyum di bibir untuknya, tanpa tatapan hangat sama seperti biasanya, sungguh sangat sangat menyakiti hatinya.

"Apa kabar Dam?" tanya Alira, sudah berdiri di depan kekasihnya, memainkan tali tasnya yang ada di atas pinggang.

Merasa begitu kikuk, tak bisa sesantai biasanya, hingga mencip

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status