Share

Bab 51. Obat Terampuh

Pagi telah menjelang, menunjukkan sinarnya yang begitu hangat dan masih mengintip, tak menembus kaca jendela Alira yang tertutup gorden.

Tepat di pukul 06:00, terlihat Alira, baru membuka matanya perlahan, merasakan hawa panas di atas perutnya yang terasa berat membangunkannya.

Sebelum terdiam, dengan rasa terkejutnya, menatap Satria yang tengah tertidur pulas merangkul perutnya.

"Panas," gumamnya pelan, sedikit menggeser posisi tubuhnya, untuk bisa menyentuh kening suaminya yang sedang demam menatap lekat.

Kembali mengingat kalimat dan permintaan Satria tadi malam, benar-benar membuatnya gugup, tak mampu mengendalikan degup jantungnya yang tak karuan. Akibat rasa takutnya yang meninggi, merasa tak siap menyerahkan diri.

"Aku ingin kita menjadi suami istri yang sebenarnya," 

"Apa maksud Mas?" 

"Kamu ngerti apa maksudku Ra,"

Melemaskan tubuh Alira, sama sekali tak bisa membayangkan apa yang di inginkan suaminya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status