Beranda / CEO / Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku / BERHAK BAHAGIA DENGAN ATAU TANPA BIAN

Share

BERHAK BAHAGIA DENGAN ATAU TANPA BIAN

Sore itu, Jihan sudah menunggu seseorang di salah satu cafe bernuansa outdoor. Jam janjian belum tiba. Namun, ia tiba lebih awal sedikit. Sekitar sepuluh menit kemudian yang ditunggu Jihan pun tiba.

"Hei, Jihan! Maaf, aku datang terlambat," ucapnya sambil menjatuhkan bokongnya di kursi.

"Kau tidak terlambat sama sekali, Liam. Aku saja yang datang terlalu cepat." Kalista menyerahkan buku menu kepada Liam.

"Tadi pramusaji sudah menanyaiku. Namun, aku memutuskan memesan menu setelah kau tiba. Pesanan kita disamakan saja."

Liam pun memanggil salah seorang pramusaji dan menyerahkan daftar pesanannya.

"Oke. Jadi ada apa kau mengajakku bertemu?" tanya Jihan yang langsung menopang punggung tangannya di dagu. Semilir angin membuat surai coklatnya berkibar halus. Jika seandainya perasaan Liam masih sama, mungkin ia akan terpesona sekali lagi.

"Aku ingin kita bicaranya nanti saja setelah makan. Boleh, bukan?" Liam khawatir kalau pembah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status