Share

21. Takut Khilaf (S2)

“Nanti juga kamu tau sendiri,” jawab Bian. Ia malah seolah sengaja ingin membuat Ira penasaran.

“Iiih, kamu nih sengaja banget, deh! Ngapain ngomong kalau gak mau ngasih tau aku? Bikin penasarana aj!” ucap Ira, sebal. Namun ia senang karena Bian bisa bercanda.

“Penasarana aja apa penasaran banget?” ledek Bian.

Ira malah terkekeh jadinya. Ia semakin gemas karena Bian malah menggodanya yang sedang kesal itu.

Beberapa saat kemudian mereka sudah tiba di rumah Ira.

“Aku mandi dulu, ya. Abis itu baru makan,” ucap Ira.

“Oke,” sahut Bian. Ia pun menunggu Ira di tenda. Sementara Ira masuk ke rumah untuk mandi.

Saat Ira selesai mandi, hari sudah maghrib. Sehingga ia melaksanakan shalat lebih dulu. Pun dengan Bian. Pria itu melaksanakan shalat di tenda.

Selesai shalat maghrib, barulah Ira menyiapkan makanan untuk mereka nikmati bersama.

Ceklek!

Ira keluar dari rumahnya. “Mau makan sekarang?” tanya Ira, pada Bian yang sedang duduk di depan tendanya.

“Boleh,” jawab Bian. Kebetulan ia pun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status