Share

24. Pemandangan Ganteng (S2)

Mereka pun melanjutkan jalannya menuju ke atas bukit. “Hati-hati!” ucap Bian sambil bersiaga, barang kali Ira akan terpeleset lagi.

“Iyah. Masih jauh gak?” tanya Ira.

“Enggak, kok. Nanti di ujung sana, kita tinggal jalan lurus, udah gak perlu nanjak lagi. Gubuknya juga pasti kelihatan,” jawab Bian.

“Ooh.”

Setelah itu mereka pun hening kembali. Hanya terdengar suara napas yang ngos-ngosan karena kelelahan menanjak.

“Cakep, ya?” tanya Bian.

“Hah?” Ira pikir ia salah paham karena memang sedang canggung.

“Capek. Kamu capek, gak?” Bian langsung meralatnya.

“Oh, iya lumayanlah. Namanya juga manjat bukit,” jawab Ira. 'Masa iya aku salah denger?' batinnya.

Namun kemudian mereka merasa ada yang aneh. Kata ‘memanjat bukit’ memiliki konotasi yang lain jika diucapka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status