Share

Tipu Daya Aeralis

Author: Strawberry
last update Last Updated: 2025-04-25 23:08:14

Aula kristal hitam tempat Dewan Penasehat berkumpul dipenuhi keheningan penuh tekanan. Pilar-pilar tinggi menjulang, dihiasi ukiran iblis purba yang seolah mengawasi setiap gerak mereka. Di hadapan tujuh kursi utama, Kaisar Azrael duduk anggun dengan jubah gelapnya, Arcelia di sisi kirinya, dan Aeralis berdiri anggun di belakang mereka—masih tampak lemah namun tak kehilangan aura indahnya.

Salah satu penasihat utama, Tuan Garthom, seorang iblis tua bermata satu dan bertanduk ganda, mengangguk ringan saat semua telah duduk.

“Tuanku Kaisar, perihal permintaan wanita bernama Aeralis untuk menjadi selir…” suaranya dalam dan berat, “…kami telah meninjau permintaan tersebut dan mempertimbangkan banyak hal.”

Seorang penasihat lain menyambung, “Saat ini istana kekaisaran dalam keadaan labil karena potensi ancaman internal. Menambahkan seorang selir, apalagi bukan dari kalangan bangsawan iblis, akan menimbulkan kecemburuan dan kegelisahan dari faksi lain.”

Mendengar penjelasan gamblang dewan p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Keputusan

    Aula Singgasana diterangi oleh cahaya kristal darah yang bergelayut di langit-langit, seperti bintang yang membeku. Suara dentang lonceng keempat menandai berkumpulnya seluruh anggota Dewan Penasehat, bangsawan istana, dan makhluk-makhluk penting kerajaan iblis. Di singgasana hitam megah bertatahkan oniks dan batu obsidian, Azrael duduk dengan Arcelia di sisi kirinya—anggun, lembut, dan tampak tenang meski jiwanya berkecamuk.Dua pengawal membimbing Aeralis memasuki aula. Ia tampak mengenakan gaun tipis berwarna ungu gelap dengan belahan rendah di punggung, menandakan posisi barunya sebagai calon selir. Langkahnya lembut, nyaris seperti melayang, namun gerakannya tetap membawa kesan lemah yang menyentuh—seolah tubuhnya benar-benar masih dalam proses pemulihan.Azrael bangkit, suara beratnya mengisi seluruh ruangan.“Dengan restu Ratu Iblis, dan pertimbangan dari Dewan Penasehat, serta keadaan yang luar biasa… kami, Kaisar Dunia Kegelapan, menyetujui permintaan Aeralis, peri malam yang

    Last Updated : 2025-04-25
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Cemburu dan Rindu

    Ruangan pribadi Ratu Arcelia dibalut tenang. Lampu-lampu kristal sihir menyala lembut, dan tirai-tirai merah tua melambai pelan tertiup angin malam. Namun, di balik ketenangan itu, satu sosok duduk gelisah di atas tempat tidur berkanopi hitam—Arcelia.Dengan rambut dikuncir separuh dan mengenakan jubah tidur berbahan halus warna pirus, ia tampak seperti gadis muda yang seharusnya memikirkan pesta dansa… bukan selir baru suaminya.“Dia... dia pasti sekarang sedang... ya ampun.” Arcelia memeluk bantal, wajahnya setengah terkubur dalam bulu halus.“Apa, Yang Mulia?” tanya Lira, dayang pribadi Arcelia yang paling setia—dan juga paling banyak komentar.Arcelia menoleh cepat. “Jangan sok polos. Kamu tahu yang kumaksud.” pipi Arcelia mengembung.Lira pura-pura tidak mengerti. “Oh, maksud Paduka adalah—”“—jangan lanjutkan!” sergah Arcelia, melempar bantal ke arahnya. Dia menutup kedua telinganya sendiri “Ugh! Aku nggak tahu kenapa ini menggangguku banget. Aku yang menyetujuinya, aku yang mem

    Last Updated : 2025-04-25
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Ratu Di Hati Kaisar

    Langkah kaki terdengar mendekat di lorong utama. Arcelia yang tengah duduk dengan tatapan kosong ke arah semangkuk bubur madu iblis di hadapannya, langsung menegakkan punggung saat aura familiar menyusup ke ruangan. Aura itu hangat… kuat… mendominasi.Pintu terbuka pelan, dan Kaisar Azrael melangkah masuk, masih mengenakan pakaian hitam kebesarannya yang elegan dan berkilau samar seperti malam.Lira langsung berdiri dan menunduk sopan, tapi dengan tatapan penuh makna—sebelum mundur cepat ke arah dapur seperti angin. Sungguh, dayang satu itu tak tahu malu.Azrael melangkah tenang, tapi dalam tatapannya ada senyum tipis yang sulit ditafsirkan. Seolah ia tahu semua yang berkecamuk dalam hati Arcelia.Dan dengan suara rendah, serak, dan penuh godaan, ia bertanya:"Apa kamu merindukanku, Ratuku?"Jantung Arcelia seperti berhenti berdetak selama dua detik. Matanya membelalak kecil. Kalau saja dia tidak ingat siapa dirinya saat ini ‘Seorang Ratu’ dia sudah melompat ke pelukan Kaisar Iblis.A

    Last Updated : 2025-04-26
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Tidak Ada Lagi

    Langkah-langkah Arcelia terasa berat saat ia kembali ke paviliunnya. Jubah satin merah mudanya bergesekan pelan dengan lantai marmer. Hatinya berkecamuk, seolah ada sesuatu yang salah—tapi ia belum bisa menunjukkannya dengan pasti.Begitu memasuki kamarnya, Lira langsung menyambutnya dengan senyum cerah. Tapi senyuman itu segera memudar saat ia melihat wajah pucat dan ekspresi gelisah tuannya."Yang Mulia… ada apa?" tanya Lira khawatir, buru-buru mendekat dan membantu Arcelia melepas jubah luarnya.Arcelia membuang napas berat, lalu menjatuhkan dirinya ke sofa empuk dengan gerakan dramatis, membuat bantal-bantal kecil terpental ke lantai."Aku baru saja dari paviliun Aeralis…" gumam Arcelia, menatap langit-langit kosong.Lira duduk di pinggir sofa, mendekat seperti anak anjing yang ingin tahu. "Dan…?"Arcelia menoleh, matanya penuh keraguan. "Lira… apa menurutmu aku hanya cemburu?" Ia menggigit bibir bawahnya, lalu menambahkan dengan nada ragu, "Atau… kamu juga merasa wanita itu punya

    Last Updated : 2025-04-26
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Arcelia Si Gadis Malang

    "Aku tidak sengaja melakukannya, Bi... tolong maafkan aku..." suara Arcelia parau, hampir tak terdengar di tengah udara musim gugur yang menggigit.Tangannya mengepal erat, kuku-kuku tumpulnya menekan telapak sampai hampir berdarah.Tubuhnya gemetar, bukan hanya karena dingin, tapi karena luka cambuk pada punggungnya terasa membakar.“Diam! Kau pikir dengan meminta maaf, semua masalah akan beres?! Putriku kehilangan calon suami yang baik karena kelalaianmu! Dasar pembawa sial!” Suara Marla, bibi kandung Arcelia, membelah udara senja yang kelabu. Tidak sedikit pun dia berhenti mencambuki Arcelia.Semua ini bermula dari siang tadi, saat tamu kehormatan dari keluarga Jefferson, datang untuk membicarakan mengenai perjodohan putra sulung mereka dengan Nora, putri bungsu Marla.Karena kurangnya pelayan, Arcelia yang menumpang hidup dengan Marla semenjak kematian orang tuanya, dipaksa ikut melayani jamuan hari itu. Namun, saat Arcelia ingin menyajikan hidangan sup, seseorang menyenggolnya dan

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Kaisar Iblis

    Arcelia membuka mata.Pemandangan di hadapannya membuat pikirannya kacau. Langit di atasnya berwarna ungu tua dengan kilatan cahaya keemasan yang bergerak seperti gelombang di lautan. Udara di sekitarnya hangat, berbeda jauh dari dingin yang menusuk tulang yang baru saja ia rasakan. Dan di sekelilingnya…Perempuan-perempuan itu.Mereka berdiri dengan anggun, kulit mereka berkilau seperti terbuat dari mutiara hidup. Mata mereka bercahaya samar, seakan menyimpan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar manusia biasa. Pakaian mereka begitu minim, hanya menutupi bagian dada dengan kain tipis yang bahkan tak sepenuhnya menutupi tubuh mereka. Bagian bawahnya berupa celana dengan juntaian kain transparan yang melambai seperti ekor, bergerak lembut seiring angin yang berbisik.Arcelia menelan ludah, pikirannya berusaha mencerna situasi ini.Siapa mereka?Di mana ini?Ingatan terakhirnya adalah sosok merah yang mengatakan satu kalimat yang menjadi teka-teki baginya, “Beraninya kalian memperlakuka

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Menikahi Kaisar dan 9 Putranya

    Perayaan pernikahan berlangsung dengan meriah.Langit di atas mereka dipenuhi cahaya merah dan emas, seakan bintang-bintang pun ikut berpesta. Di sekeliling altar pernikahan, para bangsawan dunia iblis berkumpul, berpakaian indah dan penuh kemewahan, menonton dengan penuh takjub.Arcelia berdiri di samping Kaisar Azrael, tangannya masih terasa lemas, jantungnya berdetak cepat saat upacara sakral dimulai.Sumpah suci diucapkan.Gema mantra kuno memenuhi udara.Kain merah panjang membelit pergelangan tangan mereka berdua, mengikat takdir mereka dalam satu janji abadi.Dan akhirnya, tibalah saatnya penutup pernikahan.Ciuman Kaisar.Arcelia bahkan belum sempat menarik napas ketika pria itu membungkuk, satu tangannya mencengkeram pinggangnya dengan lebih kuat, dan bibir panasnya menekan bibirnya dengan penuh kepemilikan.Arcelia membelalakkan mata.Dia… tidak pernah dicium sebelumnya.Tidak tahu bagaimana caranya.Sensasi panas langsung menjalar dari bibir ke seluruh tubuhnya. Napasnya ter

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   9 Putra Kaisar Yang Gagah

    Ruang megah itu masih dipenuhi keheningan. Arcelia bisa merasakan jantungnya berdegup kencang, begitu keras hingga dia hampir yakin semua orang di ruangan ini bisa mendengarnya.Satu per satu, sembilan pangeran yang berdiri di hadapannya bergerak maju.Langkah mereka tenang, penuh percaya diri, seolah sudah terbiasa mengendalikan segalanya. Ada aura mengintimidasi yang begitu alami terpancar dari mereka, mengingatkan Arcelia bahwa meskipun mereka kini dalam wujud pria rupawan, mereka tetaplah monster. Mereka tidak sepenuhnya manusia.Dan sekarang mereka adalah suaminya. Tunggu, apa tidak salah? Tidak adakah yang bisa menjelaskan semua ini apa maksud dari ‘suami’ di sini? Arcelia menguatkan dirinya saat pangeran pertama mendekat. Dia adalah pria dengan mata keemasan dan rambut sehitam malam—dialah naga hitam tadi. Dengan gerakan anggun, dia meraih tangan Arcelia, membungkuk sedikit, dan menekan bibirnya pada punggung tangannya. Sentuhannya panas, membuat Arcelia nyaris tersentak.

    Last Updated : 2025-02-27

Latest chapter

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Tidak Ada Lagi

    Langkah-langkah Arcelia terasa berat saat ia kembali ke paviliunnya. Jubah satin merah mudanya bergesekan pelan dengan lantai marmer. Hatinya berkecamuk, seolah ada sesuatu yang salah—tapi ia belum bisa menunjukkannya dengan pasti.Begitu memasuki kamarnya, Lira langsung menyambutnya dengan senyum cerah. Tapi senyuman itu segera memudar saat ia melihat wajah pucat dan ekspresi gelisah tuannya."Yang Mulia… ada apa?" tanya Lira khawatir, buru-buru mendekat dan membantu Arcelia melepas jubah luarnya.Arcelia membuang napas berat, lalu menjatuhkan dirinya ke sofa empuk dengan gerakan dramatis, membuat bantal-bantal kecil terpental ke lantai."Aku baru saja dari paviliun Aeralis…" gumam Arcelia, menatap langit-langit kosong.Lira duduk di pinggir sofa, mendekat seperti anak anjing yang ingin tahu. "Dan…?"Arcelia menoleh, matanya penuh keraguan. "Lira… apa menurutmu aku hanya cemburu?" Ia menggigit bibir bawahnya, lalu menambahkan dengan nada ragu, "Atau… kamu juga merasa wanita itu punya

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Ratu Di Hati Kaisar

    Langkah kaki terdengar mendekat di lorong utama. Arcelia yang tengah duduk dengan tatapan kosong ke arah semangkuk bubur madu iblis di hadapannya, langsung menegakkan punggung saat aura familiar menyusup ke ruangan. Aura itu hangat… kuat… mendominasi.Pintu terbuka pelan, dan Kaisar Azrael melangkah masuk, masih mengenakan pakaian hitam kebesarannya yang elegan dan berkilau samar seperti malam.Lira langsung berdiri dan menunduk sopan, tapi dengan tatapan penuh makna—sebelum mundur cepat ke arah dapur seperti angin. Sungguh, dayang satu itu tak tahu malu.Azrael melangkah tenang, tapi dalam tatapannya ada senyum tipis yang sulit ditafsirkan. Seolah ia tahu semua yang berkecamuk dalam hati Arcelia.Dan dengan suara rendah, serak, dan penuh godaan, ia bertanya:"Apa kamu merindukanku, Ratuku?"Jantung Arcelia seperti berhenti berdetak selama dua detik. Matanya membelalak kecil. Kalau saja dia tidak ingat siapa dirinya saat ini ‘Seorang Ratu’ dia sudah melompat ke pelukan Kaisar Iblis.A

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Cemburu dan Rindu

    Ruangan pribadi Ratu Arcelia dibalut tenang. Lampu-lampu kristal sihir menyala lembut, dan tirai-tirai merah tua melambai pelan tertiup angin malam. Namun, di balik ketenangan itu, satu sosok duduk gelisah di atas tempat tidur berkanopi hitam—Arcelia.Dengan rambut dikuncir separuh dan mengenakan jubah tidur berbahan halus warna pirus, ia tampak seperti gadis muda yang seharusnya memikirkan pesta dansa… bukan selir baru suaminya.“Dia... dia pasti sekarang sedang... ya ampun.” Arcelia memeluk bantal, wajahnya setengah terkubur dalam bulu halus.“Apa, Yang Mulia?” tanya Lira, dayang pribadi Arcelia yang paling setia—dan juga paling banyak komentar.Arcelia menoleh cepat. “Jangan sok polos. Kamu tahu yang kumaksud.” pipi Arcelia mengembung.Lira pura-pura tidak mengerti. “Oh, maksud Paduka adalah—”“—jangan lanjutkan!” sergah Arcelia, melempar bantal ke arahnya. Dia menutup kedua telinganya sendiri “Ugh! Aku nggak tahu kenapa ini menggangguku banget. Aku yang menyetujuinya, aku yang mem

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Keputusan

    Aula Singgasana diterangi oleh cahaya kristal darah yang bergelayut di langit-langit, seperti bintang yang membeku. Suara dentang lonceng keempat menandai berkumpulnya seluruh anggota Dewan Penasehat, bangsawan istana, dan makhluk-makhluk penting kerajaan iblis. Di singgasana hitam megah bertatahkan oniks dan batu obsidian, Azrael duduk dengan Arcelia di sisi kirinya—anggun, lembut, dan tampak tenang meski jiwanya berkecamuk.Dua pengawal membimbing Aeralis memasuki aula. Ia tampak mengenakan gaun tipis berwarna ungu gelap dengan belahan rendah di punggung, menandakan posisi barunya sebagai calon selir. Langkahnya lembut, nyaris seperti melayang, namun gerakannya tetap membawa kesan lemah yang menyentuh—seolah tubuhnya benar-benar masih dalam proses pemulihan.Azrael bangkit, suara beratnya mengisi seluruh ruangan.“Dengan restu Ratu Iblis, dan pertimbangan dari Dewan Penasehat, serta keadaan yang luar biasa… kami, Kaisar Dunia Kegelapan, menyetujui permintaan Aeralis, peri malam yang

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Tipu Daya Aeralis

    Aula kristal hitam tempat Dewan Penasehat berkumpul dipenuhi keheningan penuh tekanan. Pilar-pilar tinggi menjulang, dihiasi ukiran iblis purba yang seolah mengawasi setiap gerak mereka. Di hadapan tujuh kursi utama, Kaisar Azrael duduk anggun dengan jubah gelapnya, Arcelia di sisi kirinya, dan Aeralis berdiri anggun di belakang mereka—masih tampak lemah namun tak kehilangan aura indahnya.Salah satu penasihat utama, Tuan Garthom, seorang iblis tua bermata satu dan bertanduk ganda, mengangguk ringan saat semua telah duduk.“Tuanku Kaisar, perihal permintaan wanita bernama Aeralis untuk menjadi selir…” suaranya dalam dan berat, “…kami telah meninjau permintaan tersebut dan mempertimbangkan banyak hal.”Seorang penasihat lain menyambung, “Saat ini istana kekaisaran dalam keadaan labil karena potensi ancaman internal. Menambahkan seorang selir, apalagi bukan dari kalangan bangsawan iblis, akan menimbulkan kecemburuan dan kegelisahan dari faksi lain.”Mendengar penjelasan gamblang dewan p

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Menjadi Selir

    Istana tampak jauh lebih hangat dalam beberapa hari terakhir. Bukan karena musim semi yang mulai menyentuh taman-taman, melainkan karena kehadiran seorang tamu yang tak biasa—Aeralis, sang “Peri Penjaga Batas” yang kini menjadi pusat perhatian banyak mata, termasuk sang Ratu dan Kaisar.Aeralis dirawat di salah satu paviliun khusus, sayap barat istana, tempat para tamu agung biasanya menginap. Tabib istana menyebut lukanya parah, namun bukan sesuatu yang tak bisa disembuhkan. Hanya saja, energi magis dalam tubuhnya terguncang hebat akibat konfrontasi dengan makhluk bayangan malam itu.Padahal dengan sengaja juga dia meracuni dirinya agar tampak lemah dan tidak berdaya.Pagi itu, Arcelia datang sendiri ke paviliun tempat Aeralis dirawat. Ia membawa bunga malam yang baru dipetik dari taman, disusun dalam vas kristal kecil.“Untukmu,” ucap Arcelia sambil tersenyum lembut, meletakkan vas itu di samping tempat tidur Aeralis.Aeralis yang duduk di ranjang, mengenakan gaun lembut warna biru l

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Aeralis Peri Penggoda Yang Terluka

    “Perang?” Suara Arcelia nyaris tak terdengar, seperti embusan napas yang tercampur antara ketakutan dan kebingungan.Lucien menatapnya—sorot matanya serius, tanpa bayangan canda yang biasa ia sembunyikan di balik sarkasme atau sindiran tajamnya. “Bukan perang yang diumumkan dengan genderang atau sihir. Tapi perang diam-diam... yang dimulai dari dalam. Dimulai dari kepercayaan yang dihancurkan. Dari hasrat tersembunyi dan ambisi yang ditanam dalam diam.”Arcelia menunduk, tatapannya jatuh ke tangan sendiri yang masih gemetar. “Dan aku adalah... alasan perang itu?”Lucien merendah, berlutut agar sejajar dengan wajahnya. “Kamu adalah pusat dari badai, Arcelia. Tapi bukan karena kamu lemah atau berbahaya. Tapi karena kau satu-satunya hal yang tidak bisa mereka kendalikan. Kamu istimewa!”Arcelia mengerjapkan mata, menahan emosi yang mulai membasahi sudut pelupuknya. “Aku hanya ingin memahami dunia ini, dunia kalian para iblis yang kami kenal sangat mengerikan... Aku tidak pernah ingin jad

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   030

    Di tempat tersembunyi di taman malam istana, Sylas duduk sendiri, memandangi langit neraka yang berwarna kelam. Satu lengkungan angin meniup rambut peraknya. Mata hijaunya memandangi langit yang kosong, tapi pikirannya penuh. Nyalinya tiba-tiba menciut, dia masih optimis sudah berhasil mengadu domba saudara-saudaranya tapi dia cemas….Semua pangeran mulai menghindarinya. Tidak ada lagi undangan makan malam. Tidak ada lagi kabar strategi. Bahkan, Lucien—yang biasanya ramah kepada semua—tidak lagi tersenyum padanya.“Aku membuat mereka saling curiga. Tapi aku lupa... bahwa aku akan jadi pusat kecurigaan itu juga,” pikirnya.Tangannya menggenggam kalung kecil—liontin pemberian ibunya, Marovielle yang dulu diberikan diam-diam. Dalam diam, wajah Arcelia terlintas di pikirannya.“Kalau saja… kau tahu apa yang aku lakukan demi memutuskanmu dari Azrael...”Tapi batinnya juga mulai meragukan langkah-langkahnya.Apakah ini benar-benar strategi… atau hanya rasa sakit hati yang dibungkus ambisi?

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   029

    Malam itu terasa lebih dingin dari biasanya. Setelah kejadian ledakan sihir di kamar Kaisar, Arcelia masih duduk di sisi tempat tidur, menatap Azrael yang kini tertidur dengan napas berat. Tubuh Suaminya yang perkasa itu tampak melemah, meski hanya sesaat.Tapi bukan itu yang membuat Arcelia gelisah.Ia menatap tangannya sendiri—tangan yang digenggam erat oleh Azrael sebelum tertidur. Sejak kejadian itu, kulitnya terasa seperti berdenyut. Hangat, seolah ada sesuatu yang beresonansi dari dalam dirinya.Arcelia menggenggam kain gaunnya. “Azrael tak pernah gagal mengendalikan sihirnya…” bisiknya pada diri sendiri. “Tapi tadi… saat aku khawatir… saat aku takut kehilangannya…”Matanya menatap kosong ke arah perapian. Api menari pelan, tapi di balik nyalanya ada sesuatu yang berubah. Perasaan asing. Seolah alam pun bereaksi pada emosinya.‘Apa mungkin... ini ada hubungannya denganku?’Langkahnya pelan mendekati kaca jendela. Dari bayangan kaca, ia melihat dirinya sendiri—dan pantulan itu tid

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status