Share

Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya
Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya
Author: Strawberry

Arcelia Si Gadis Malang

Author: Strawberry
last update Last Updated: 2025-02-27 07:02:53

"Aku tidak sengaja melakukannya, Bi... tolong maafkan aku..." suara Arcelia parau, hampir tak terdengar di tengah udara musim gugur yang menggigit.

Tangannya mengepal erat, kuku-kuku tumpulnya menekan telapak sampai hampir berdarah.

Tubuhnya gemetar, bukan hanya karena dingin, tapi karena luka cambuk pada punggungnya terasa membakar.

“Diam! Kau pikir dengan meminta maaf, semua masalah akan beres?! Putriku kehilangan calon suami yang baik karena kelalaianmu! Dasar pembawa sial!” Suara Marla, bibi kandung Arcelia, membelah udara senja yang kelabu. Tidak sedikit pun dia berhenti mencambuki Arcelia.

Semua ini bermula dari siang tadi, saat tamu kehormatan dari keluarga Jefferson, datang untuk membicarakan mengenai perjodohan putra sulung mereka dengan Nora, putri bungsu Marla.

Karena kurangnya pelayan, Arcelia yang menumpang hidup dengan Marla semenjak kematian orang tuanya, dipaksa ikut melayani jamuan hari itu. Namun, saat Arcelia ingin menyajikan hidangan sup, seseorang menyenggolnya dan mengakibatkan sup di tangannya tumpah ke gaun mahal yang dikenakan Nora.

Seketika, Nora langsung meledak dan memaki kebodohan Arcelia.

Yang tidak diduga, masalah tidak berakhir di sana.

Saat jamuan itu bubar, perwakilan keluarga Jefferson menyatakan bahwa perjodohan itu dibatalkan. Dan saat ditanya alasannya, mereka hanya menjawab: “Sepertinya, karakter keluarga Anda dan kami tidak selaras.”

Kemudian, mereka pergi.

Mendengar itu, Nora dan Marla seperti menggila. Mereka menganggap keputusan itu diambil karena kelalaian Arcelia. Tanpa sedikit pun menyadari bahwa yang menjadi masalah adalah karakter Nora yang tidak bisa menjaga sikap.

“Rasakan ini! Rasakan ini! Mati kau!” maki Marla tanpa henti selagi berkali-kali mencambuk Arcelia.

Sementara itu, dua anak Marla, Eden—anak laki-laki Marla yang paling tua—dan Lydra—anak Perempuan Marla yang kedua—berdiri sembari memerhatikan kejadian itu dengan ekspresi malas.

“Sudah selama ini, tapi masih tidak mati-mati. Kuat juga dia,” ucap Lydra.

“Menjijikkan,” komentar Eden dengan mengernyitkan hidung, seakan Arcelia adalah makhluk paling kotor sedunia. “Kenapa tidak bunuh saja dia dibandingkan terus menjadi beban keluarga? Sudah tahu dia terlahir sebagai pembawa sial.”

Arcelia menarik napas pendek. Memang benar, kata ‘pembawa sial’ sudah menempel padanya sejak lahir, dan itu semua disematkan semua orang lantaran dirinya dianggap mengakibatkan kematian dan kesulitan banyak orang.

Ayahnya yang meninggal dalam kecelakaan kerja aneh beberapa hari setelah sang ibu mengabarkan kehamilannya, ibunya yang meninggal dalam proses persalinan yang berdarah-darah, kelumpuhan Paman Liam—suami Marla—setelah menyelamatkannya saat balita dari Sungai, hingga pelayan-pelayan yang mengundurkan diri karena mengaku sering sakit setelah terlalu lama berada di dekatnya.

Mengingat semua hal itu, satu tetes air mata menuruni wajah Arcelia. ‘Ya Dewa, dibandingkan hidup tersiksa seperti ini, lebih baik biarkan saja aku mati ….’

Di saat itu, telinga Arcelia menangkap suara langkah kaki. Dia menengadah dan melihat sosok Nora datang menghampirinya dengan sebuah ember, lalu—

BYURR!

“AHHH!”

Semua orang terkejut, termasuk Marla yang langsung menghentikan cambukannya kepada Arcelia. Dia tidak menyangka putri bungsunya akan datang dan tiba-tiba menyiramkan air garam ke arah Arcelia, menyebabkan gadis itu menjerit kesakitan.

“Rasakan itu, dasar jalang! Makanya, lain kali jangan ceroboh! Karena dirimu, perjodohanku dengan putra tunggal keluarga Jefferson jadi gagal! Cuih!” Nora meludah ke arah Arcelia yang meringkuk.

Merasakan sakit luar biasa, kesadaran Arcelia pun sedikit memudar. Dia berusaha mengerahkan tenaga terakhirnya untuk memohon, “Tolong … tolong aku ….”

Ternyata, jauh di lubuk Arcelia yang terdalam … dia masih ingin hidup.

Namun, semua orang hanya mendengus.

“Akan lebih baik kalau kau cepat mati!” ucap Eden yang sudah tidak lagi tahan dan langsung berbalik untuk pergi meninggalkan tempat itu.

Sementara itu, Nora menoleh kepada pengawal kediaman yang juga datang dengan ember berisi air garam. “Siram langsung! Biar cepat mati! Ha ha ha!”

Bertubi-tubi disiram air garam, Arcelia semakin kehilangan indera perasanya, dan kesadarannya pun mulai menggelap. Telinganya dipenuhi tawa Nora, Marla, dan Lydra yang senang melihatnya menderita.

Dalam hati, Arcelia memohon, ‘Siapa pun … tolong aku ….

Tepat di saat itu, langit yang tadinya cerah … seketika berubah gelap.

Petir menghantam ke segala arah, angin berhembus kencang mengakibatkan beberapa pohon

di sekitar terangkat akarnya dan mulai tumbang, dan yang paling aneh … dari celah udara yang

merekah, api hitam menyala berputar membentuk pusaran bercahaya merah dan ungu gelap.

Sebuah portal.

“Apa itu!?” teriak Lydra panik seraya langsung menghampiri sang ibu.

Tepat di saat itu, dari dalam portal, muncul sosok tinggi menjulang dengan siluetnya seperti kabut pekat. Bentuk makhluk itu serupa manusia berwajah menawan sekaligus mengerikan.

Dengan matanya menyala semerah darah dan jubah hitam mengalir seperti asap hidup, pria berkulit pucat itu melihat sekeliling sebelum pandangannya mendarat pada sosok Arcelia yang terkapar tak berdaya.

Ekspresi dingin di wajahnya berubah marah dan dia berseru lantang, “Beraninya kalian memperlakukan Yang Mulia kami seperti ini!?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Kaisar Iblis

    Arcelia membuka mata.Pemandangan di hadapannya membuat pikirannya kacau. Langit di atasnya berwarna ungu tua dengan kilatan cahaya keemasan yang bergerak seperti gelombang di lautan. Udara di sekitarnya hangat, berbeda jauh dari dingin yang menusuk tulang yang baru saja ia rasakan. Dan di sekelilingnya…Perempuan-perempuan itu.Mereka berdiri dengan anggun, kulit mereka berkilau seperti terbuat dari mutiara hidup. Mata mereka bercahaya samar, seakan menyimpan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar manusia biasa. Pakaian mereka begitu minim, hanya menutupi bagian dada dengan kain tipis yang bahkan tak sepenuhnya menutupi tubuh mereka. Bagian bawahnya berupa celana dengan juntaian kain transparan yang melambai seperti ekor, bergerak lembut seiring angin yang berbisik.Arcelia menelan ludah, pikirannya berusaha mencerna situasi ini.Siapa mereka?Di mana ini?Ingatan terakhirnya adalah sosok merah yang mengatakan satu kalimat yang menjadi teka-teki baginya, “Beraninya kalian memperlakuka

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Menikahi Kaisar dan 9 Putranya

    Perayaan pernikahan berlangsung dengan meriah.Langit di atas mereka dipenuhi cahaya merah dan emas, seakan bintang-bintang pun ikut berpesta. Di sekeliling altar pernikahan, para bangsawan dunia iblis berkumpul, berpakaian indah dan penuh kemewahan, menonton dengan penuh takjub.Arcelia berdiri di samping Kaisar Azrael, tangannya masih terasa lemas, jantungnya berdetak cepat saat upacara sakral dimulai.Sumpah suci diucapkan.Gema mantra kuno memenuhi udara.Kain merah panjang membelit pergelangan tangan mereka berdua, mengikat takdir mereka dalam satu janji abadi.Dan akhirnya, tibalah saatnya penutup pernikahan.Ciuman Kaisar.Arcelia bahkan belum sempat menarik napas ketika pria itu membungkuk, satu tangannya mencengkeram pinggangnya dengan lebih kuat, dan bibir panasnya menekan bibirnya dengan penuh kepemilikan.Arcelia membelalakkan mata.Dia… tidak pernah dicium sebelumnya.Tidak tahu bagaimana caranya.Sensasi panas langsung menjalar dari bibir ke seluruh tubuhnya. Napasnya ter

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   9 Putra Kaisar Yang Gagah

    Ruang megah itu masih dipenuhi keheningan. Arcelia bisa merasakan jantungnya berdegup kencang, begitu keras hingga dia hampir yakin semua orang di ruangan ini bisa mendengarnya.Satu per satu, sembilan pangeran yang berdiri di hadapannya bergerak maju.Langkah mereka tenang, penuh percaya diri, seolah sudah terbiasa mengendalikan segalanya. Ada aura mengintimidasi yang begitu alami terpancar dari mereka, mengingatkan Arcelia bahwa meskipun mereka kini dalam wujud pria rupawan, mereka tetaplah monster. Mereka tidak sepenuhnya manusia.Dan sekarang mereka adalah suaminya. Tunggu, apa tidak salah? Tidak adakah yang bisa menjelaskan semua ini apa maksud dari ‘suami’ di sini? Arcelia menguatkan dirinya saat pangeran pertama mendekat. Dia adalah pria dengan mata keemasan dan rambut sehitam malam—dialah naga hitam tadi. Dengan gerakan anggun, dia meraih tangan Arcelia, membungkuk sedikit, dan menekan bibirnya pada punggung tangannya. Sentuhannya panas, membuat Arcelia nyaris tersentak.

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Malam Pengantin

    Kamar pengantin itu gelap, hanya diterangi cahaya redup dari lilin yang terpasang di sekeliling ruangan. Di luar, malam di kerajaan iblis sangat sunyi, hanya terdengar desiran angin yang menerobos celah-celah istana batu tua yang sudah berusia ratusan ribuan tahun. Ruangan itu terasa berat, penuh dengan aura yang tak terjelaskan, seolah seluruh dunia luar tidak ada, hanya ada mereka berdua. Kaisar Azrael berdiri tegap di sisi ranjang besar, mengenakan jubah hitam yang berkilau di bawah cahaya lilin. Wajahnya, dingin dan tak terjamah, memandang Arcelia dengan tatapan yang penuh makna. Namun, di balik ekspresi itu, ada sesuatu yang tak terungkapkan, semacam keinginan yang hanya bisa dimengerti oleh mereka yang benar-benar memahami dunia iblis. Arcelia, dengan pakaian pengantin yang sederhana namun elegan, merasa seluruh tubuhnya tegang. Semua yang terjadi begitu cepat, terlalu cepat. Namun, ada sesuatu dalam dirinya yang membawanya untuk tetap bertahan. Naluri alaminya, yang selama ini

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Doa Paman Liam

    Malam sudah lewat tengah, tapi rumah tua itu masih dihantui oleh bayangan gelap. Cahaya lampu minyak yang redup berkelip di sudut ruangan, menciptakan bayangan yang menari-nari di dinding yang penuh retakan. Udara dingin merayap masuk melalui celah-celah kayu yang rapuh, menguarkan aroma lembab dan apak yang sudah menjadi bagian dari tempat itu.Bibi Marla berjalan cepat di sepanjang lorong sempit yang dipenuhi debu. Wajahnya yang dipenuhi keriput terlihat semakin menegang saat matanya memandang pintu gudang yang setengah terbuka namun berantakan seperti habis ada badai besar yang menghantam.Dadanya naik-turun dalam kegelisahan, dan tangannya yang kasar menarik pintu dengan kasar, hingga engsel tua itu mengeluarkan bunyi derit yang menusuk telinga.Kosong. Melihat itu kebenciannya kepada Arcelia semakin menggunung, gara-gara Arcelia dia harus kehilangan dua anak gadisnya.Marla mengedarkan pandangan, seolah berharap bahwa keponakannya yang malang itu sedang bersembunyi di balik peti-p

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Menjadi Ratu Iblis

    Kelopak mata Arcelia terbuka sepenuhnya, dan nafasnya sedikit tertahan saat ia menyadari dimana dirinya berada.Ia terbaring di atas ranjang besar dengan tirai sutra yang menjuntai lembut di sekelilingnya. Cahaya temaram lilin berpendar samar, menciptakan bayangan-bayangan halus di dinding berukir indah. Udara di ruangan itu terasa hangat, dipenuhi aroma samar dupa yang membuai.Namun yang paling mengejutkan bukanlah kemewahan ruangan itu.Melainkan tubuh pria yang tengah mendekapnya erat.Kaisar.Arcelia menelan ludahnya, jantungnya berdetak lebih cepat saat menyadari dirinya terjebak dalam pelukan pria itu—pria yang kini menjadi suaminya, Kaisar Azrael. ‘Oh tidak, begini rasanya dipeluk dengan penuh minat!’Dada bidangnya yang telanjang terasa begitu hangat di kulitnya, keras dan kuat, seakan tubuh itu terbuat dari batu. Nafasnya yang dalam dan teratur terdengar di dekat telinganya, menghembuskan udara hangat ke lehernya, membuatnya menggigil tanpa sebab.Jemari Arcelia tanpa sadar t

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Jamuan Makan

    Aula perjamuan kerajaan iblis begitu megah, dengan langit-langit tinggi yang dihiasi ukiran kuno bercahaya merah samar. Cahaya dari ribuan lilin mengambang di udara memberikan sentuhan dramatis, sementara meja panjang di tengah ruangan dipenuhi hidangan mewah yang mengepulkan aroma menggoda. Para bangsawan dan anggota keluarga kerajaan telah duduk di tempat mereka masing-masing, mengenakan jubah hitam dan merah dengan sulaman emas yang melambangkan status mereka. Namun, tak satupun dari mereka lebih mencolok dibandingkan sembilan pangeran iblis yang duduk dengan anggun di tempat kehormatan mereka. Dan di antara mereka, sang Kaisar duduk di singgasana tertinggi, dengan tatapan tajam yang tak pernah lepas dari satu sosok—Arcelia.Arcelia sendiri masih menyesuaikan diri dengan segala perhatian yang tertuju padanya. Malam ini, ia mengenakan gaun hitam dengan aksen merah darah, membalut tubuhnya dengan sempurna tanpa kehilangan sentuhan anggun seorang ratu. Mahkota peraknya berkilauan di

    Last Updated : 2025-02-27
  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Arcelia Si Ratu Iblis

    Arcelia menyentuh kelopak bunga yang terasa lebih lembut dari sutra, matanya berkilat dengan rasa ingin tahu. Dunia ini begitu asing, begitu berbeda… tetapi juga begitu menarik. Pernikahannya dengan Kaisar masih terasa seperti mimpi. Ia menikmati kebersamaan mereka di malam hari—saat Kaisar membawanya ke dalam kehangatan yang penuh gairah, membuatnya lupa bahwa di siang hari, hubungan mereka tidak lebih dari sebuah ikatan yang diatur oleh takdir. Dan justru karena itu, ia tidak mengerti kenapa Kaisar melarangnya untuk terlalu dekat dengan para pangeran.Sembilan pangeran itu lahir dari ibu yang berbeda, tapi tetap saja itu anak-anak kaisar. "Apa dia cemburu?" gumamnya pelan. Namun, saat itu juga, sebuah suara lembut namun dalam menyapa telinganya. "Apakah Ratu sedang memikirkan seseorang?. Arcelia tersentak dan menoleh cepat. Di sana, berdiri Kael, Pangeran Serigala. Pangeran itu mengenakan pakaian kasual yang lebih ringan dibandingkan jubah kerajaan yang biasa ia lihat. Rambut

    Last Updated : 2025-02-27

Latest chapter

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Pertentangan Azrael dan Lucien

    Lorong Rahasia di Istana Bayangan – Malam HariLorong itu dipenuhi dinding hitam berurat merah tua, seperti akar hidup yang berdenyut perlahan. Obor magis membakar biru redup, menciptakan bayangan panjang yang menari di batu-batu tua. Lucien melangkah pelan, mengikuti aroma samar lavender bercampur asap sihir.Di ujung lorong, sebuah ruangan terbuka, dipenuhi permadani tua dan rak-rak berisi gulungan sejarah yang tidak pernah dibaca lagi. Di tengah ruangan, seorang wanita duduk di singgasananya sendiri—bukan dari emas, tapi dari akar dan kristal yang hidup. Kulitnya pucat kehijauan, rambutnya keperakan dengan sulur hitam halus, dan matanya berkilau seperti mata elf kuno.“Lucien.”Suara wanita itu dalam, rendah, tapi menggoda. Bukan seperti ibu—lebih seperti seorang ratu yang bicara pada pion favoritnya.Lucien mengerutkan alis. “Kenapa kau memanggilku ke tempat ini, Duquesa?”Duquesa adalah pelindung Lucien, selama ini Lucien mengenalnya sebagai seseorang yang merawat dan menjaganya.

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Cinta Kaisar Iblis

    Seketika setelah tubuh Arcelia luruh dalam pelukan Lucien, udara di sekeliling pecah oleh cahaya merah keemasan. Waktu seperti membeku. Angin berhenti berhembus. Bunga-bunga ilusi terbakar dalam sekejap dan runtuh menjadi abu. Dalam satu kilatan cahaya, sosok Azrael muncul—mata menyala menyimpan badai, jubahnya mengepul seperti kabut neraka yang murka.Tanpa suara, tanpa ancaman. Tapi atmosfer hancur dalam kehadirannya.Lucien terlempar ke belakang sebelum sempat berkata apapun, dan tubuh Arcelia melayang ke dalam pelukan Azrael. Dengan satu tangan, ia menahan kepala Arcelia agar bersandar di dadanya, sementara tangan lainnya membungkus pinggangnya, menyalurkan sihir perlindungan yang nyaris menyerupai doa.“Arcelia... Ratuku...” bisiknya, lebih lirih dari biasanya. Suara itu pecah. Lain dari Azrael yang agung dan tak tergoyahkan.Arcelia bisa mendengarkan suara itu penuh sarat akan rasa khawatir dan ketakutan, seorang penguasa seperti Azrael yang tidak kenal rasa takut merasa ketaku

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Hanyut Dalam Semu

    Cahaya lilin menggoyang di dinding, mengukir bayangan panjang di antara rak-rak buku tua. Arcelia duduk bersila di lantai, gulungan kitab terbuka di hadapannya, namun matanya tidak membaca. Tangan gemetar pelan, sementara pikirannya berputar di luar kendali.Bayangan wajah Lucien hadir kembali—tatapan matanya saat mengatakan, “Aku hanya ingin kau bebas memilih.”Kalimat itu menghantam lebih dalam dari yang ia sadari.Arcelia menarik napas, mengingat kejadian beberapa hari lalu, saat ia nyaris jatuh dari balkon istana akibat gangguan energi liar dari dalam dirinya sendiri. Semua iblis hanya menatap... kecuali Lucien.Lucien yang melesat lebih cepat dari penjaga mana pun, memeluknya erat dalam lompatan terbalik, dan jatuh bersamanya sambil memutar tubuh agar Arcelia mendarat di atas tubuhnya, bukan lantai batu.“Kalau kau mati, siapa yang akan memberiku alasan untuk tetap melawan Ayah?” katanya sambil menahan luka di punggungnya, masih sempat tersenyum kecil.Lucien yang selalu datang t

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Keraguan

    Malam kembali menyelimuti istana. Setelah kejadian pagi itu, Arcelia menarik diri. Ia tidak kembali ke kamarnya bersama Kaisar, melainkan berjalan sendirian menyusuri lorong-lorong sunyi menuju ruang bawah tanah istana—tempat yang jarang dikunjungi, bahkan oleh para iblis sendiri. Ada bisikan dalam dirinya yang membawanya ke sana. Bisikan yang tidak berasal dari luar... tapi dari dalam dirinya sendiri.Langkahnya berhenti di hadapan dinding batu yang terlihat biasa, namun entah bagaimana, Arcelia tahu ada sesuatu di baliknya. Ia menyentuh permukaan kasar itu, dan seketika, retakan cahaya keperakan muncul, membentuk pola rumit yang berputar dan menyala, seolah merespon sentuhan yang telah ditunggu selama berabad-abad.Dengan suara berat, dinding itu terbelah. Udara di baliknya terasa jauh lebih tua... lebih kuno. Di dalam ruangan yang tersembunyi itu, ada lingkaran sihir tak dikenal, berbeda dari semua yang pernah Arcelia lihat di dunia iblis. Dan di tengahnya—sebuah cermin besar, deng

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Bisik Malam

    Angin malam mengusap lembut tirai tipis yang menari di jendela terbuka kamar kerajaan. Sisa cahaya merah dari Purnama Api masih menggantung di langit, menciptakan semburat kemerahan yang samar di lantai batu hitam yang dingin. Udara masih mengandung sisa aroma wewangian ritual, campuran bunga dan sesuatu yang nyaris tak terjelaskan… seperti roh lama yang baru saja dilepaskan.Arcelia duduk di tepi ranjang besar yang berkanopi, rambutnya masih basah dan terurai, beberapa helai menempel di kulit lehernya yang pucat. Ia mengenakan jubah tipis yang diberikan pelayan, namun tubuhnya masih terasa hangat oleh air ritual. Bukan hanya tubuhnya—jiwanya juga. Ada semacam keheningan dalam dirinya, tetapi bukan yang kosong. Lebih seperti... keheningan setelah badai.Kaisar berdiri tak jauh darinya, diam dalam bayang-bayang ruangan, masih mengenakan jubah ritualnya yang kini sedikit basah oleh embun malam. Sorot matanya menatap Arcelia lama, seakan mempelajari sesuatu yang baru dalam diri perempuan

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Purnama Api

    Langkah Arcelia melambat ketika suara para pelayan terdengar dari balik dinding aula utama. Mereka membicarakan tentang Purnama Api yang akan datang malam ini—perayaan sakral yang hanya terjadi sekali dalam seratus tahun. Arcelia memicingkan mata, mendengarkan dengan hati-hati, hingga namanya disebut.“…Ratu harus memimpin ritus pembersihan,” bisik salah satu pelayan perempuan.“Ya, dan katanya Purnama Api ini sangat penting bagi kekuatan kerajaan iblis. Kalau sampai gagal, bisa membawa petaka…” sahut pelayan lainnya, suaranya hampir gemetar.Arcelia langsung mengalihkan langkah, tidak jadi menuju taman seperti rencananya. Ia menuju ruang singgasana, tempat Kaisar biasanya menyendiri saat senja menjelang.Pintu berat berukir itu terbuka tanpa harus disentuh. Kaisar, duduk di atas singgasananya yang menjulang, memandang lurus ke arahnya begitu Arcelia masuk.Arcelia memasuki aula itu dengan langkah tergesa-gesa, mirip seorang anak kecil yang sedang menuntut janji dari Ayahnya.“Aku ing

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Pangeran dan Intrik

    Di bawah cahaya rembulan yang menerangi langit kerajaan iblis, Pangeran Kael berdiri tegap di hadapan Arcelia. Angin malam berhembus lembut, menggoyangkan helaian rambutnya yang keemasan, menciptakan kontras yang luar biasa dengan matanya yang berkilat penuh tekad.Arcelia menatapnya dengan kebingungan, merasa ada sesuatu yang berbeda malam ini. Biasanya, Kael adalah sosok yang penuh canda, pria yang suka menggoda dengan senyum nakalnya. Namun kali ini, aura yang ia pancarkan begitu serius dan mendalam."Ratu Arcelia," suara baritonnya mengalun, menggetarkan hati Arcelia tanpa ia sadari."Ada apa, Kael?" Arcelia bertanya dengan suara pelan, matanya mencari jawaban dalam tatapan Pangeran Naga itu.Kael melangkah mendekat, mendekatkan tubuhnya yang tinggi dan kokoh. Kedua tangannya mengepal seolah ia sedang berusaha menahan sesuatu yang selama ini terpendam."Kau adalah pasangan takdirku," ucapnya, tanpa ragu sedikit pun.Jantung Arcelia seakan berhenti berdetak sejenak. Kata-kata itu t

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Cemburu

    Suara itu sarat dengan wibawa dan kekuasaan, menggema di sepanjang koridor."Ratu."Arcelia bahkan tidak perlu menoleh untuk mengetahui siapa pemilik suara itu. Suara bariton yang begitu berkarisma, membuat udara seolah berhenti bergetar. Hanya ada satu orang yang bisa memanggilnya dengan nada sekaku itu, penuh klaim dan kepemilikan. Kaisar.Lucien yang berada di sisinya menegang sejenak, lalu dengan gerakan santai yang disengaja, ia berbalik, menampilkan senyum tenangnya seperti biasanya. "Kaisar, betapa beruntungnya kita bisa bertemu di sini," ucapnya dengan nada manis yang terdengar menggoda.Arcelia, yang semula masih menikmati obrolannya dengan Lucien, tiba-tiba merasa tubuhnya menggigil sedikit. Bukan karena dingin, melainkan karena tatapan Kaisar yang kini tertuju padanya. Mata merah gelapnya bersinar tajam, menyorot dengan intensitas yang membuat Arcelia merasa seakan-akan ia sedang dipenjara oleh kehadiran Kaisar sendiri.Tanpa berkata apa pun, Kaisar melangkah maju, aura ibli

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Rayuan Para Pangeran

    Arcelia berjalan pelan di taman istana yang diterangi cahaya bulan pucat. Angin malam berembus lembut, membawa aroma bunga malam yang merekah di sekelilingnya. Langkahnya terhenti ketika ia merasakan sebuah kehadiran yang familiar, aura yang dingin namun menggoda."Ratu yang anggun, mengapa berjalan sendirian di malam seperti ini? Tidakkah kau takut ada makhluk yang ingin mencuri kecantikanmu?" Suara dalam itu menggema di telinganya, diiringi dengan desir angin yang seolah berbisik di antara dedaunan.Arcelia menoleh dan mendapati Pangeran Lucien berdiri di bawah bayangan pohon besar, sorot matanya tajam namun penuh ketertarikan. Wajahnya yang sempurna dalam cahaya bulan terlihat lebih memesona dari biasanya. Ada senyum tipis di bibirnya, senyum yang seakan menyimpan banyak rahasia."Aku tidak takut, Pangeran Lucien. Lagipula, siapa yang berani menyentuh Ratu Iblis?" balas Arcelia dengan nada menggoda, namun dalam hatinya, ada debaran halus yang mulai ia rasakan.Lucien melangkah mende

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status