Share

Seorang Raja Yang Meminta Maaf

Siang harinya, matahari tak begitu terik. Bahkan cuaca sedikit mendung. Yuksel berjalan-jalan kecil di sekitar meja kerja. Hingga dia melihat Kimberly yang sedang berjalan bersama Emma dan pelayan lainnya di taman.

Yuksel terlihat sangat ingin menghampiri sang istri. Namun, tak ada kemungkinan untuk melakukannya. Karena ada pekerjaan yang menumpuk.

"Apa yang Anda pikirkan, Yang mulia?" tanya Aiden karena melihat Yuksel yang hanya diam.

Yuksel menatap Aiden, kemudian mulai bertanya, "bagaimana menurutmu kalau aku merekrut seorang asisten?"

"Asisten?"

"Ya. Orang yang membantu melakukan pekerjaan," sahut Yuksel.

Dahi Aiden mengerut. "Kenapa Yang mulia membutuhkannya? Bukankah Anda sudah memiliki tangan kanan dan kiri? Lalu penasihat."

Yuksel menarik napas. "Aku butuh asisten supaya kau juga memiliki waktu."

"Ya?" Dan Aiden masih lambat seperti dulu.

"Maksudku, begini. Aku tidak bisa terlalu lama tidak melihat Kimberly, aku mencari asisten supaya bisa punya waktu lebih banyak bersama istr
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status