Share

RIJ (8)

"Ingat, kita belum malam pertama sayang," bisiknya intens di telinga Dara, menyeringai kecil. Jantung Dara berdegup kencang. Matilah dia. Salah sendiri membangkitkan singa yang tertidur.

Tatapan intimidasi Dirga membuat nyalinya mendadak menciut. Pria ini lebih menyeramkan dari yang dia bayangkan. Mulut kecilnya yang biasanya mengomel, kini hanya bisa menelan salivanya kasar.

"A-apa maksud lo? Jangan macam-macam deh." Pembelaan yang mirip cicitan kecil. Netra gadis itu melirik tangan Dirga yang membelai lembut pipinya. Memainkan jemari panjang itu di pipinya. Sialan. Jantungnya berdegup kencang.

"Haha. Kenapa wajahmu pucat sayang. Tenang saja, tak ada yang akan mengganggu kita. Kita hanya BERDUA disini."

"Yah! Hentikan beruang kutub!"

Entah keberanian darimana, Dara berteriak keras. Telinga Dirga berdengung. Suara gadis itu sangat melengking, seperti speaker rusak.

"Minggir! Enak saja. Lo pikir gue sudi apa nikah sama lo." Omelannya kembali keluar. Mendorong dada Dirga menjauh darinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status