Share

RIJ (15) Pasangan yang Tak Serasi

Chup.

Benda kenyal nan lembut mendarat sukses di dahinya. Cukup lama dan itu membuat Dara terkejut. Sejenak dia terpaku dan bungkam.

"Nah, sudah. Sana pergi istirahat."

"L-lo?"

Dirga tersenyum, bukan senyum datar atau sinis seperti biasa. Tapi senyum itu sangat manis. Membelai lembut rambut panjang Dara yang dibiarkan tergerai.

"Aku memang tak bisa mengobati sakitnya. Aku minta maaf."

Dara masih mengerjap-ngerjapkan matanya. Astaga, kesambet apa cowok ini? Tiba-tiba bahu Dara bergidik ngeri.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Dirga mengernyit.

"Lo aneh. Jangan-jangan kesambet ya?"

Yah! Apa yang dipikirkan gadis itu? Raut Dirga berubah lagi. Mendengkus kesal.

"Sudah sana. Ke kamar!" Suaranya meninggi, membuang pandangan sebal. Tanpa diaba pun Dara ngacir ke kamar.

Dirga menyandarkan badannya di sandaran sofa. Meraup wajahnya kasar.

"Padahal aku cuma ingin mengurangi sakit di dahinya. Tapi dia malah mengataiku kesambet. Memangnya salah? Dasar gadis tak tahu terimakasih," gerutunya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status