Share

RIJ (19) Suami Idaman

Begitu melihat Dirga, tangis Dara malah pecah.

"Hhuu... huwaaa..."

Nah, kan... Dirga jadi tambah bingung. Demi melihat tangan Dara yang kena pisau, dengan sigap Dirga mengemut jari mungil itu.

"Hiks... hiks... perih," rintih Dara.

"Cup... cup... ini juga lagi berhentiin darahnya," tukas Dirga mengemut jari Dara lagi.

"Hiks... hiks... emang gak jijik?" Air matanya mengalir terus. Selain perih, pedas juga mata. Dirga tak menjawab. Menyesap jari Dara dan meludah di wastafel. Begitu terus sampai tangis Dara henti dengan sendirinya. Hanya menyisakan isakan kecil.

"Tunggu," ujar Dirga dan setengah berlari keluar. Tak lama dia kembali lagi dengan membawa handsaplas. Sisa untuk benjol di dahi Dara waktu itu. Dengan hati-hati dia tempelkan di jari telunjuk Dara yang terluka.

"Kok bisa terkena pisau, bagaimana ceritanya?"

Dengan sesegukan, Dara menjawab.

"Ya kan aku ngirisnya sambil merem."

Gubrak. Dirga menghela napas tak perca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status