Share

Bangunlah, Ra

Tubuh yang tergolek dengan selang infus yang menancap di punggung tangan. Tabung oksigen membantu pernapasan pun masih melekat menutupi hidung dan mulut gadis itu. Lecet dan memar membiru tercetak di kulit tangan dan siku serta jemarinya. Kepalanya di perban. Demi mengatasi darah yang sempat mengalir.

Dirga, menatap sendu wanita cantik yang tengah berbaring tak sadarkan diri itu. Tak henti rasa khawatir dan ketakutan menyelinapi dirinya. Dia benar-benar takut, seandainya wanita ini--- ah, jangan sampai. Kata dokter, syukurlah kandungannya selamat. Hanya kini butuh penjagaan lebih karena agak lemah setelah kecekaaan tadi. Tentu, tentu saja akan dia lakukan itu. Dirga tidak akan membiarkan kejadian ini terulang lagi ke depannya.

Menciumi punggung tangan wanita itu. Menyalurkan rasa syukur atas perlindungan Tuhan. Dirga berharap Dara segera membuka matanya. Dan dia bisa memeluk wanita ini sepuasnya.

Hari ini dia tidak ke kantor. Dara lebih penting dari segal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status