Share

Bab 96

Sean hendak meniup lilin. Tiffany tidak lupa memperingatkan, "Buat permintaan dulu."

Ketika neneknya berulang tahun dulu, Tiffany juga selalu memperingatkan neneknya seperti ini.

Sean menyunggingkan senyuman. Lilin akhirnya ditiup. Tiffany mencabut semua lilin, lalu memotong kue untuk Sean sambil bertanya, "Kamu sudah buat permintaan tadi?"

Sean menatapnya tanpa mengalihkan pandangan sedetik pun dan membalas, "Bisa dibilang begitu."

Lantaran ada sutra hitam yang menutupi, Tiffany tentu tidak bisa melihatnya. Tiffany membelakangi Sean sambil memotong kue.

"Permintaanku adalah semoga kamu bisa lebih pintar," ucap Sean tiba-tiba.

Tiffany pun termangu sesaat. Dia mencebik, lalu mengambil garpu dan hendak menyuapi Sean kue. Dia bergumam, "Permintaanmu nggak bakal terkabul kalau dibocorkan."

Sean memakan kue itu, lalu tersenyum tipis sambil menimpali, "Kalau begitu, kamu jadi gadis bodoh saja."

Sean menyukai Tiffany yang agak bodoh. Tiffany menatapnya dengan kesal dan membela diri, "Sudah ku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status