Share

Bab 29. Mengidam

“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,” jawab kami bersamaan.

“Bapak!”

Andini langsung berlari berhambur memeluk Mas Bima. Dia memang terbilang cukup manja dengan bapaknya. Sejak kecil, dia sudah menjadi kesayangan Mas Bima karena tingkahnya yang menggemaskan.

“Dini sehat, kan?”

“Sehat, Pak. Ayo sarapan, Pak. Ibu muntah-muntah dari tadi pagi, Pak. Kata Mbak Tuti, dulu waktu hamil Dini, Ibu juga sering muntah-muntah, ya? Terus kalau makan harus disuapin sama Bapak. Coba sekarang Bapak suapin Ibu, biar ibu bisa makan dan gak lemas lagi. Kasihan dedenya Dini, Pak”

Mataku membulat mendengar celetukan dari Dini. Tentu saja aku tidak setuju dengan usulan tersebut. Jangankan makan disuapi Mas Bima, melihat wajahnya saja aku sudah muak. Namun, sayangnya apa yang aku rasakan tidak sejalan dengan hormon bawaan hamil yang justru menerima perhatian dari Mas Bima.

“Kamu m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status