Share

Gugurkan Saja!

"Aku dengar, Darren mabuk berat tadi malam," ucap Resti saat meneleponku di jam sarapan. Aku memang sengaja membawa ponsel ketika turun ke meja makan pagi ini.

"Ya, aku tahu," balasku dingin dan tanpa berniat melihat bagaimana kedua orang tua dan adikku bereaksi.

"Lalu, apa rencanamu?"

"Aku akan memenjarakan mereka semua," ucapku tanpa keraguan. Membuat Lira dan Mama yang duduk berdampingan di depan meja makan, terkejut bukan main.

"Apa kamu serius?" Resti bertanya, seperti tak terlalu yakin dengan apa yang baru saja aku ungkapkan.

"Ya, aku serius," balasku tanpa ragu. Lagi.

Kulihat Ayah menatapku dengan tatapan tak percaya.

"Oke, apa pun yang menjadi pilihanmu, aku akan mendukungnya. Penjahat-penjahat seperti mereka memang pantas mendapatkan ganjaran, agar tak semudah itu mempermainkan hidup orang lain di masa depan," ucap Resti terdengar tegas.

Aku mendesah singkat mendengar hasil pemikirannya.

"Ya, aku sependapat denganmu, Resti."

Percakapan berakhir.

Membuat suasana sarapan kali i
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
desiona rahmi
jangan lm2 up ya thor
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
indah korban tapi kok malah dbuat tambah menderita sih, mending indah pergi saja ketempat siapa pun tak tau asal usulnya
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status