Share

Aku Iri Padamu

Sore hari.

Aku yang tengah menangis sendiri di dalam kamar, dibuat tersentak saat mendengar pintu kamarku diketuk pelan.

"Nduk." Terdengar suara seorang wanita yang amat kukenali, memenuhi rongga pendengaranku.

Aku terkesiap saat menyadari jika si pemilik suara itu adalah ….

Mbah Uti?

Kapan beliau datang dari kampung?

Aku membelalak lebar saat menyadari jika satu-satunya orang tua mama yang masih ada, pasti tengah berdiri di balik pintu kamarku saat ini.

Buru-buru kuusap air mata yang sedari tadi menetes. Tak ingin menunjukkan secara terang-terangan jika aku baru saja menangis di depan Mbah Uti.

"Nduk," ulangnya pelan. Membuatku benar-benar salah tingkah.

Gegas aku bangkit dan berniat membukakan pintu untuk nenek yang amat menyayangiku sedari dulu. Bagaimana tidak, aku cucu pertama untuknya. Wajar, kan, kalau beliau sesayang itu padaku? Bahkan, Tante Rina—Tante yang usianya cuma berjarak delapan tahun dariku, yang notabene merupakan anak bungsu Mbah Uti, kerap dibuat kesal sekaligus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Zidan
Dimana sisi baiknya si Daren yach.????
goodnovel comment avatar
Ria Ariyani
kapan kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
dtunggu kelanjutannya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status