Share

Bab 9

“Dia memang tinggal di sini, tapi kalau urusan utang jangan sangkut pautkan dengan kami karena kami tidak tahu apa-apa. Saya panggilkan istrinya saja biar dia tahu bagaimana kelakuan suaminya yang sok berduit itu padahal hanya utang sana sini.” Tanpa memberi kesempatan pada dua orang itu untuk bicara, Lina pun gegas memanggil anak tirinya yang ada di kamar.

“Is, cepat keluar! Ada yang cari suamimu!” teriak Lina di depan kamar sang anak tiri.

Tak berapa lama pintu kamar itu dibuka dari dalam dan muncul Isha yang masih mengenakan mukena karena dia baru saja salat Isya. “Ada apa, Bu?” tanyanya.

“Mana suamimu?” Bukannya menjawab, Lina malah balik bertanya.

“Bang Satrio ke masjid untuk salat Isya, Bu,” jawab Isha.

“Ada dua orang yang cari suamimu di depan. Dari penampilannya kaya debt collector, Is. Pakaian mereka hitam-hitam, terus badannya juga gede-gede. Ibu ngeri lihatnya,” papar Lina.

“Hah! Debt collector?” Isha tak dapat menyembunyikan keterkejutannya.

Selama ini Satrio selalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status